Hatta: Jangan ada istilah poros tengah, pinggir, depan, belakang
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa menyatakan pembentukan koalisi poros tengah sudah tak relevan, mengingat kondisi saat ini sudah jauh berbeda dengan masa lalu. Sebab, ketika diangkatnya Abdurrahman Wahid sebagai presiden keempat, pemilihan hanya bisa dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"Poros tengah itu istilah yang digunakan di masa lalu, kondisinya sangat berbeda, sudah tidak relevan lagi. Dulu presiden dipilih MPR, kalau sekarang ini, kalau bekerja sama bisa saja tetapi jangan ada istilah poros tengah, pinggir, depan, belakang, semuanya poros," papar Hatta di Kantor Wakil Presiden, Jl Veteran III, Jakarta, Rabu (16/4).
Poros tengah yang diusulkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk menggabungkan partai-partai Islam menurutnya tidak masalah. Sebab, itu merupakan salah satu pendekatan koalisi usai berlangsungnya penyelenggaraan pemilihan anggota legislatif (pileg) lalu.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Dimana termos jadul ditemukan? Termos tersebut sangat relevant bagi emak-emak atau generasi 90-an yang pernah memiliki termos di rumah mereka.
-
Apa yang menjadi dasar munculnya tiga poros dalam Pilkada Jateng? Jika dilihat dari kursi di DPRD Jateng dan nama-nama tokoh yang beredar di masyarakat itu, setidaknya aka nada tiga poros dalam Pilkada Jateng 2024.
-
Kapan termos jadul populer? Termos tersebut sangat relevant bagi emak-emak atau generasi 90-an yang pernah memiliki termos di rumah mereka.
-
Apa isi laporan Atta Halilintar? Kepolisian menerima laporan dari YouTuber Atta Halilintar terkait berita bohong (hoaks) perceraian dan nikah siri dengan YouTuber Ria Ricis atau inisial RR pada Rabu (4/9) malam.
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
"Lebih baik biarkan saja partai-partai melakukan pendekatan koalisi, jangan terkotak-kotak yang membuat kita tersekat-sekat, untuk membuat bangsa itu bersama-sama," tandasnya.
Meski menolak memunculkan kembali poros tengah seperti yang dilakukan Amien Rais, namun Hatta mengakui tidak menutup kemungkinan kekuatan itu akan kembali muncul.
"Yang dimaksud poros tengah itu apa, kalau yang dimaksud seperti yang dulu, tentu sudah tidak relevan, tetapi apa mungkin partai-partai itu bergabung? Katakanlah kekuatan baru, bisa saja terjadi, semua serba mungkin dalam politik," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patung Bung Karno berdiri di gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun Boven Digoel. Keberadaannya dipertanyakan keluarga Bung Hatta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto khawatir dengan tidak lolosnya PPP ke Senayan, karena tidak memenuhi parlementary threshold 4 persen.
Baca SelengkapnyaSelama ini akses Jawa dengan Bali mengandalkan transportasi laut.
Baca SelengkapnyaHal itu ia ungkapkan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil.
Baca SelengkapnyaSetelah mengemban tugas selama 11 tahun, Mohammad Hatta memutuskan untuk mengakhiri jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sindiran keras atas pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal jangan macam-macam dengan Raja Jawa.
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaRencana pemasangan Chattra di Candi Borobudur tuai pro dan kontra. Pada akhirnya rencana itu resmi dibatalkan
Baca Selengkapnya