Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hemat Biaya, Bamsoet Harap Pemilu Terapkan Sistem Digital

Hemat Biaya, Bamsoet Harap Pemilu Terapkan Sistem Digital Bambang Soesatyo di HUT GMPK. ©2018 Merdeka.com/Genan

Merdeka.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyarankan agar sistem pemilu menggunakan pemungutan dan penghitungan suara melalui teknologi. Harapannya ini dapat mempersingkat waktu serta anggaran dalam pesta demokrasi.

Bambang yang akrab disapa Bamsoet mengatakan, pendataan calon pemilih pada pemilu memerlukan dana besar. Di mana akan dilakukan pemilu baik itu Pileg, Pilkada ataupun Pilpres maka dilakukan pendataan ulang. Sementara hasil dari pendataan itu cenderung sama.

"Jadi kalau itu bisa dihindari maka kita bisa menghemat 600-900 miliar, hampir 1 T bisa kita hemat kalau metode pendataan ini bisa kita rapikan dengan baik, kita digitalisasi dengan baik di semua tingkatan sehingga efisiensi paling tidak 90 persen dalam penyelenggaraan pemilu," katanya di gedung Perintis, Jakarta Pusat, Minggu (25/11).

Dia mengharapkan, penyelenggaraan Pemilu harus berani memasuki sistem elektronik untuk rekapitulasi, dengan mengaplikasikan e-rekapitulasi. Sehingga pemungutan dan penghitungan suara akan menggunakan teknologi.

Selama ini, Bamsoet melihat, rekapitulasi dilakukan secara manual dan berjenjang di tempat pemungutan suara atau TPS tingkat provinsi. Cara konvensional itu memakan waktu dan biaya yang sangat besar.

"Jadi jika dilakukan dengan e-rekapitulasi maka kita dapat diperkirakan kita akan menghemat waktu hingga 30 hari dan biaya yang lumayan besar dengan penghematan yang kita lakukan melalui teknologi yang makin maju kita sudah masuk evolusi 4.0. Sehingga kita harus berani melakukan hal hal sesuai dengan kemajuan zamannya," paparnya.

"Tantangan pasti ada, kecurangan pasti ada. Tapi harus kita lakukan, toh tidak pakai digitalisasi kecurangan juga ada dari TPS ke desa, desa ke kelurahan, ke kantor provinsi pasti ada perubahan perubahan yang kadang dilakukan oleh siluman siluman yang tadinya di bawah menang tiba tiba sampai pusat kalah," sambung politisi Golkar itu.

Bamsoet mengungkapkan, sistem digital juga bisa menghindari adanya kecurangan langsung, membakar kotak suara atau menghilangkan kotak suara. Pasalnya, dia menilai semua saksi di TPS hanya menyetujui. Namun saat suara di pindai dari kotak suara, potensi kecurangan masih tetap ada.

"Kita bisa belajar dari keberhasilan KPU Yogyakarta yang menghemat anggaran Pilkada 30%. Caranya dengan menggunakan e-katalog untuk pemberian barang dan jasa, ini sebagai contoh saja. Bagaimana yogyakarta telah berani menggunakan kemajuan teknologi untuk meringankan tugas tugasnya," ucap Bamsoet.

Dirinya juga mendorong KPU supaya efisien dalam menggunakan anggaran. Yakni anggaran dalam pengadaan logistik melalui katalog bilik maupun kotak suara. KPU mesti menghemat realisasi dana 948 yang terpakai, yang kini masih tersisa 284 miliar.

"Jadi banyak hal hal yang bisa dihemat dari penggunaan penggunaan elektronik atau digitalisasi. Begitu juga ketika KPU sedang menyiapkan penyediaan bilik suara melalui e-katalog dapat menghemat Rp 59 Miliar atau penghematan 30 persen," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggaran Pemilu 2024 Mencapai Rp71 Triliun dari Kemenkeu, Ini Rinciannya
Anggaran Pemilu 2024 Mencapai Rp71 Triliun dari Kemenkeu, Ini Rinciannya

Rincian anggaran Pemilu 2024 yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Selengkapnya
Ternyata, PKB jadi Partai Pertama yang Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD
Ternyata, PKB jadi Partai Pertama yang Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD

Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI Indrajaya mengatakan partainya yang pertama kali mengusulkan pemilihan Gubernur melalui DPRD.

Baca Selengkapnya
Wamendagri Soal Kepala Daerah Dipilih DPRD: Cari Akar Masalah Biaya Politik Tinggi
Wamendagri Soal Kepala Daerah Dipilih DPRD: Cari Akar Masalah Biaya Politik Tinggi

Wamendagri memastikan, pemerintah tidak akan terburu-buru menentukan kebijakan terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Golkar Kaji Serius Wacana Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD: Terlalu Mahal Ini Demokrasi
Golkar Kaji Serius Wacana Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD: Terlalu Mahal Ini Demokrasi

Bahlil berdalih, salah satu alasan menggulirkan wacana itu agar biaya pemilu yang efisien.

Baca Selengkapnya
Sepakat dengan Prabowo, Rano Karno Nilai Pilkada Langsung Melelahkan
Sepakat dengan Prabowo, Rano Karno Nilai Pilkada Langsung Melelahkan

Mengenai wacana mengubah sistem pilkada menjadi tidak langsung atau calon dipilih DPRD, politikus PDIP ini menyerahkan kepada partai politik

Baca Selengkapnya
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan

Diksi pada undang-undang pemilu tiap calon yang dipilih secara demokratis, tak berarti harus dipilih langsung oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
Demokrat Belum Tentukan Sikap soal Wacana Amandemen UUD 1945: Masih Dikaji
Demokrat Belum Tentukan Sikap soal Wacana Amandemen UUD 1945: Masih Dikaji

Sebelumnya, Bamsoet mengklaim semua partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya
Bamsoet Soroti Potensi SDA dan SDM Indonesia Masih Terbaikan, Singgung Kebijakan Berubah Setiap Ganti Presiden
Bamsoet Soroti Potensi SDA dan SDM Indonesia Masih Terbaikan, Singgung Kebijakan Berubah Setiap Ganti Presiden

Bamsoet mengapresiasi sikap kubu pasangan calon yang saling bertarung di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ketua MPR Bamsoet: Kita Sudah Tahu Capresnya, Walau Belum Jelas Cawapresnya
Ketua MPR Bamsoet: Kita Sudah Tahu Capresnya, Walau Belum Jelas Cawapresnya

Para capres sudah tau siapaMeski masih belum jelas siapa cawapresnya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Lebih Manusiawi: Kompetisinya Sadis, Uang Jadi Panglima
Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Lebih Manusiawi: Kompetisinya Sadis, Uang Jadi Panglima

Menurut Cak Imin, sejatinya pesta demokrasi dibuat senyaman dan seaman mungkin

Baca Selengkapnya
Kotak Kosong Menang di Pangkalpinang dan Bangka, Pilkada Ulang Digelar 27 Agustus 2025
Kotak Kosong Menang di Pangkalpinang dan Bangka, Pilkada Ulang Digelar 27 Agustus 2025

37 Daerah dengan kontestan pasangan calon tunggal, terdapat dua daerah yang dimenangkan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
Sindir Pihak Serukan Satu Putaran, Anies: Ojo Gege Mongso
Sindir Pihak Serukan Satu Putaran, Anies: Ojo Gege Mongso

Anies mengingatkan agar jangan mendahului kemauan rakyat

Baca Selengkapnya