Hentikan saling ejek dan sindir soal Pilpres 2019 di ruang publik
Merdeka.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua pihak baik elite politik dan seluruh elemen bangsa untuk segera mengakhiri saling mengejek dan saling menyindir di ruang publik terkait dengan Pilpres 2019.
"Semua kekuatan politik diharapkan dapat menahan diri. Segera akhiri saling ejek dan saling sindir di ruang publik," kata Bambang Soesatyo seperti dilansir Antara di Jakarta, Minggu (12/8).
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menuturkan, tidak ada yang perlu diperdebatkan dari sosok dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang sudah mendaftarkan diri ke KPU. Waktunya bagi koalisi partai pendukung pasangan capres-cawapres masing-masing untuk melakukan konsolidasi sekaligus turut menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Mengapa DPR RI mengajak komitmen bersama? Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin tekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
-
Bagaimana cara meredam potensi konflik setelah pengumuman hasil Pilpres? 'Ada manfaatnya juga petinggi parpol tidak membuat eskalasi konflik lebih besar. Dan hari ini tidak banyak pernyataan keluar dari elite partai politik yang mengomentari atau membangun opini ketika hari pertama persidangan MK ini,' kata Anto.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan, saling ejek dan saling sindir yang mewarnai proses pembentukan koalisi partai dan penyaringan cawapres harus segera diakhiri. Karena tidak produktif dan menimbulkan kegaduhan di ruang publik.
"Publik memberikan perhatian kepada proses pembentukan koalisi dan penyaringan sosok cawapres. Kedua proses ini sempat membuat ruang publik menjadi hiruk-pikuk," katanya.
Bamsoet melihat, ada perang pernyataan, saling sindir, ada tudingan, serta kejutan terkait nama cawapres.
"Sangat disayangkan setelah pendaftaran pasangan capres-cawapres, ruang publik masih dipenuhi pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik," katanya.
Dia meyakini, masyarakat berharap masing-masing kubu pendukung capres-cawapres dapat menahan diri. Karena suasana kondusif menuju pada pemilu 2019 sangat bergantung pada perilaku masing-masing pendukung kubu capres-cawapres.
"Daripada saling sindir dan saling ejek, akan lebih baik jika masing-masing kubu kolisi capres-cawapres melakukan konsolidasi mempersiapkan kampanye pemilihan presiden," kata Bamsoet.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaForum Pemred bersikap tentang dinamika politik jelang Pemilu 2024 yang semakin bergejolak.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMasyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaDua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaKaesang mengingatkan kader PSI agar tidak mudah untuk mengejek apalagi merendahkan dan sampai memfitnah.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaTKN mengimbau jangan ada yang menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya