Heru hanya bisa pasrah jika Ahok & Djarot kembali 'rujuk' di Pilgub
Merdeka.com - Dalam politik tidak ada yang pasti, segala sesuatu bisa berubah seketika. Termasuk sikap politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Saat ini beredar isu bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal kembali berduet dengan wakilnya Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub DKI tahun depan. Apalagi keduanya kini semakin 'mesra' menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta.
Ahok juga membeberkan adanya kesepakatan dengan Djarot bahwa mereka akan kembali rujuk bila target Teman Ahok mengumpulkan sejuta KTP dukungan tidak tercapai. Dari sini lah, Ahok disebut akan mengubah arah sikap politiknya kembali berjalan bersama Djarot melalui jalur partai.
Di saat Ahok dan Djarot semakin mesra, pasangan calon independen Ahok yakni Heru Budi Hartono justru mengeluh soal beratnya serangan politik yang diterimanya. Beredar rumor Heru berencana mundur dari pencalonannya di jalur independen bersama Ahok.
-
Mengapa Heru Budi menyerahkan keputusan pergantian kepada Mendagri? Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) terkait pergantian atau perpanjangan jabatan itu hingga dilantiknya gubernur Jakarta definitif.'Diganti atau tidak terserah Mendagri,' kata Heru kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/9).
-
Siapa yang berwenang memutuskan pergantian Heru Budi sebagai Pj Gubernur? Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) terkait pergantian atau perpanjangan jabatan itu hingga dilantiknya gubernur Jakarta definitif.
-
Dimana Heru Budi sampaikan pesan untuk camat dan lurah? “Foto sudah diatur, tidak boleh tanda-tanda mirip atau sama. Itu juga ada survei lho. Pak Lurah paling jauh itu dipantau juga. Malah kita netral kan enak. Datang, duduk, ya kerja bantu warga bereskan program-program kerja,“ kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
-
Bagaimana Heru Budi minta camat dan lurah jaga netralitas di medsos? Terakhir, Heru mewanti-wanti soal cara menggunakan media sosial. Dia berharap, para camat dan lurah untuk tak asal berkomentar di media sosial. “Misalnya Bapak-Bapak ada di grup masyarakat, ya sudah kalau hal-hal yang tidak dikomentarin, tidak perlu. Kalau bilang, 'Bu Lurah, Pak Lurah, Pak Camat ada banjir atau ini atau ada anak yang sakit DBD', jawab,“
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Di mana Pejabat Kemenhub bertugas? Sementara itu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membebastugaskan sementara Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah X Merauke, Papua Selatan.
Heru tak mempermasalahkan jika Ahok dan Djarot semakin mesra. Dia juga tak mau ambil pusing bila nanti Ahok lebih memilih bersanding bersama mantan Wali kota Blitar untuk kembali merebut kursi DKI 1.
"Iya terserah, saya serahkan ke pak Gubernur (Ahok)," kata Heru saat dihubungi, Kamis (2/6).
Lebih lanjut, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ini akan bersikap legowo bila batal dipilih sebagai wakil Ahok. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Ahok dan tidak terlalu berhasrat menjabat orang nomor dua di Ibu kota.
"Enggak mau komentar dulu ya. Diserahkan saja sama pak Ahok, saya kan cuma stafnya beliau," klaim Heru.
Sebelumnya, bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama membantah adanya kesepakatan antara dirinya dengan Djarot Saiful Hidayat terkait persiapan Pilgub DKI 2017. Ternyata ada cerita di balik dipilihnya Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartonosebagai wakilnya.
Awalnya, Ahok ingin menggandeng Djarot sebagai pasangannya, namun lantaran belum mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Djarot tidak bisa memberikan jawaban. Sehingga, dipilih lah nama Heru dari kalangan PNS.
Dalam suatu pembicaraan, Ahok sempat bertaruh, apabila teman Ahok tidak berhasil mengumpulkan 1 juta dukungan untuk dirinya dan Heru, dia memutuskan akan maju bersama Djarot melalui PDIP.
"Enggak (ada kesepakatan), kan sejuta pasti kecapai dari mereka. Kecapai kok sama stok yang lama sampe 1 juta. Sekarang kan bukan itu isunya, isu yang sekarang kan kita enggak tahu apa. Pendaftaran masih lama Agustus," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Rabu (1/6).
Meski membantah, Ahok menyebut masih terbuka peluang dirinya kembali menggandeng mantan Wali kota Blitar itu. Ahok mengibaratkan kesempatannya mengajak Djarot maju lagi dalam Pilgub seperti sebuah perkawinan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru Budi Hartono menanggapi santai, namanya masuk dalam radar bursa Pilgub oleh partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaHeru memastikan akan kembali ke Istana begitu masa jabatannya itu selesai.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku tidak tertarik maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku dirinya bisa fokus menjalankan tugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut banyak kandidat lebih baik dari dirinya untuk maju sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHeru dianggap tak akan menjadikan jabatan gubernur Jakarta sebagai batu loncatan.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Hartono merespons soal peluang dirinya maju pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaMasa jabatannya sebagai Pj harus diperbarui setiap setahun sekali.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Heru sebagai PJ Gubernur akan habis pada 17 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaKAHMI Jaya mendukung Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk maju.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya