Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hidayat Nur Wahid Kritik Pemilu Serentak, Kampanye Terlalu Panjang Tidak Produktif

Hidayat Nur Wahid Kritik Pemilu Serentak, Kampanye Terlalu Panjang Tidak Produktif Hidayat Nur Wahid di Dialog Kebangsaan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengusulkan Pemilu ke depan diselenggarakan dalam tiga tahapan. Hal ini sebagai alternatif dari Pemilu serentak 2019 yang dirasa tidak efisien.

"Kalau yang saya usulkan nanti Pemilu ada tiga jenis," kata Hidayat di Ruang Sidang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).

Tiga jenis Pemilu usulan Hidayat yakni pemisahan antara Pilpres, Pemilu Legislatif dan Pilkada. Menurutnya cara ini akan lebih efisien dibandingkan Pemilu serentak.

"Menurut saya akan lebih baik juga dari sisi kualitas Pemilu dan kualitas hasil Pemilu," terangnya.

Mantan ketua MPR ini juga menganggap bahwa Pemilu serentak justru mengkaburkan fokus pengawasan kepada para Calon Legislatif. Mata publik semuanya tertuju pada Pilpres, sedangkan Pileg terabaikan. Padahal menurutnya peran anggota dewan ini tidak kalah penting dibandingkan dengan presiden.

"Padahal dalam konteks demokrasi, eksekutif dan legislatif itu sama pentingnya," ujar Hidayat.

Meskipun diselenggarakan dalam tiga kali, Hidayat Nur Wahid tidak menyarankan ketiganya diselenggarakan di tahun yang sama. Ia mengusulkan supaya hanya Pilpres dan Pileg saja di tahun yang sama.

"Tidak boleh dalam satu tahun bersamaan, kalau Pileg dan Pilpres bisa mengacu pada pola yang lama, itu kan selisihnya sebulan atau tiga bulan. Kalau Pilkada nanti di tahun yang berbeda," tuturnya.

Ia juga mengkritik lamanya masa kampanye dalam Pemilu kali ini. Menurutnya idealnya masa kampanye bisa dilakukan hanya dalam sebulan atau dua bulan.

"Itu kampanye terlalu panjang juga tidak produktif, selain itu amat-sangat menyita waktu dan menyita anggota DPR dan DPRD yang mestinya mereka masih fokus di DPR atau DPRD sudah harus kampanye. Sehingga kerja kita di DPR juga terganggu," katanya.

Menurutnya, tujuan Pemilu serentak yang pada awalnya untuk menghemat anggaran justru malah tidak tercapai. Menurutnya biaya nonmateril Pemilu serentak justru lebih besar, seperti kematian ratusan para petugas KPPS. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Usul Pemilu dan Pilkada Tidak di Tahun yang Sama: Kasihan Panwascam Capek!
Bawaslu Usul Pemilu dan Pilkada Tidak di Tahun yang Sama: Kasihan Panwascam Capek!

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengusulkan penyelenggaraan pemilu dan pilkada tidak dilaksanakan dalam tahun yang sama.

Baca Selengkapnya
Ketua KPU: Proses Pemilu Indonesia Paling Rumit di Dunia
Ketua KPU: Proses Pemilu Indonesia Paling Rumit di Dunia

Walaupun ada India dengan jumlah pemilih yang lebih besar dan Amerika Serikat yang punya pemilu lebih besar.

Baca Selengkapnya
TKN Santai Tanggapi Wacana Anies Ganjar Gabung Putaran Kedua: Kami Yakin Pemilu Selesai Satu Putaran
TKN Santai Tanggapi Wacana Anies Ganjar Gabung Putaran Kedua: Kami Yakin Pemilu Selesai Satu Putaran

"karena kami punya keyakinan pemilu ini hanya selesai satu putaran," kata Nusron Wahid

Baca Selengkapnya
Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Buka Peluang Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada
Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Buka Peluang Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada

Salah satu penyebab rendahnya partisipasi karena kejenuhan masyarakat akibat jadwal pemilu yang terlalu berdekatan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Lebih Manusiawi: Kompetisinya Sadis, Uang Jadi Panglima
Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Lebih Manusiawi: Kompetisinya Sadis, Uang Jadi Panglima

Menurut Cak Imin, sejatinya pesta demokrasi dibuat senyaman dan seaman mungkin

Baca Selengkapnya
Ternyata, PKB jadi Partai Pertama yang Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD
Ternyata, PKB jadi Partai Pertama yang Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD

Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI Indrajaya mengatakan partainya yang pertama kali mengusulkan pemilihan Gubernur melalui DPRD.

Baca Selengkapnya
Ketua DPP PKS: Sudah Saatnya Pilkada Langsung Dievaluasi!
Ketua DPP PKS: Sudah Saatnya Pilkada Langsung Dievaluasi!

PKS menilai dana besar negara untuk perhelatan beberapa Pilkada langsung bisa dialokasikan untuk berbagai program kesejahteraan rakyat.

Baca Selengkapnya
Sepakat dengan Prabowo, Rano Karno Nilai Pilkada Langsung Melelahkan
Sepakat dengan Prabowo, Rano Karno Nilai Pilkada Langsung Melelahkan

Mengenai wacana mengubah sistem pilkada menjadi tidak langsung atau calon dipilih DPRD, politikus PDIP ini menyerahkan kepada partai politik

Baca Selengkapnya
PDIP Nilai Pemilu 2024 Terburuk Pasca-Reformasi: Alat Negara dan Aparat Dikerahkan
PDIP Nilai Pemilu 2024 Terburuk Pasca-Reformasi: Alat Negara dan Aparat Dikerahkan

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menilai, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi yang terburuk pascareformasi.

Baca Selengkapnya
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan

Diksi pada undang-undang pemilu tiap calon yang dipilih secara demokratis, tak berarti harus dipilih langsung oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
PKB Dukung Ide Prabowo Perbaiki Sistem Politik, Gubernur Dipilih DPRD dan Pileg-Pilpres Dipisah
PKB Dukung Ide Prabowo Perbaiki Sistem Politik, Gubernur Dipilih DPRD dan Pileg-Pilpres Dipisah

Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid mendukung gagasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperbaiki sistem politik di Indonesia yang dinilai berbiaya tinggi

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya