Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hinca Minta Wiranto Tak Sepelekan Soal Pengerusakan Atribut Demokrat

Hinca Minta Wiranto Tak Sepelekan Soal Pengerusakan Atribut Demokrat hinca panjaitan. ©2017 Merdeka.com/demokrat.or.id

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat darurat untuk membahas pernyataan Menko Polhukam Wiranto terkait kasus pengrusakan atribut kampanye Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, akhir pekan kemarin. Dalam pernyataannya, Wiranto menyebut pengrusakan itu melibatkan orang Demokrat dan PDIP.

DPP Partai Demokrat menilai pernyataan Wiranto terlalu cepat dan menyepelekan persoalan. Demikian disampaikan Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, di kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa (18/12).

"Menurut kita pernyataan Menko Polhukam terlalu cepat dan mengkerdilkan soal, menyepelekan soal. Padahal sesungguhnya itu tidak seperti itu," kata Hinca.

Hinca mengatakan dirinya paling mengetahui apa yang terjadi di Pekanbaru. Dia mengklaim melihat sendiri pelaku pengerusakan tersebut. Pada Sabtu lalu setelah tiba di Pekanbaru, pihaknya langsung berkeliling dan pada pukul 01.00 dini hari, dia melihat atribut kampanye masih terpasang dengan lengkap.

"Setelah kami tiba, malam sekitar jam satu saya keliling di Kota Pekanbaru melihat, eh masih bagus, masih lengkap. Memang dinamis sekali. Tetapi satu jam kemudian sudah rata itu semua. Dan jangan kira yang dirusak itu satu, dua, begitu. Itu ribuan bendera, dan ratusan baliho-baliho, baik yang dirusak sebagian dan gambarnya yang dirobek-robek atau di-cutter begitu maupun kerangkanya yang dipatahin kemudian dibuang begitu rupa dan itu kami menangkap seseorang," jelasnya.

"Jadi kalau KPK ada OTT, kami kemarin OTT satu orang pelakunya yang kemudian kami laporkan ke Polresta Pekanbaru sekitar pukul 05.30," lanjutnya.

Saat tertangkap tangan, Hinca mengatakan pelaku ini sedang melakukan aksinya merusak atribut kampanye. Pelaku ini menggunakan sepeda motor.

"Jadi dia sedang melakukan aksinya. Jadi dia sedang merusak. Kemudian tim kami namanya tim Rajawali melihat begitu, kawannya naik sepeda motor dia (pelaku) lompat, dia lompat enggak dapat toh (naik ke atas motor), jadi tertinggal dia. Kemudian kita ambil (pelaku). Lalu dia menceritakan siapa saja nama-namanya (pelaku lain), berapa banyak dan seterusnya," kata Hinca.

"Dia (pelaku) menyebut banyak. Jadi bukan kami yang menyebut, dia yang menyebut banyak orangnya dan dia hanya menyebutkan beberapa orang. Disebut di Polresta itu. Jadi kalau dibilang cuma itu saja, salah itu. Karena dia menyebutkan nama-nama," lanjutnya.

Hinca mengatakan pihaknya mempunyai informasi, data dan fakta yang cukup. Pihaknya pun mempertanyakan penyataan yang menyatakan kasus ini telah selesai dengan ditangkapnya pelaku pengerusakan. Menurutnya kasus ini harus diusut tuntas. Demokrat, lanjutnya, tak pernah menyebut ada partai lain yang terlibat dalam kasus ini. Dia juga membantah pernyataan Wiranto yang menyebut Partai Demokrat juga terlibat dalam pengrusakan tersebut.

"Demokrat tidak pernah menyebut nama partai lain. Bahwa si (pelaku) OTT yang ketangkap itu menyebut itu bukan kami, jadi supaya diluruskan dulu," jelasnya.

"Kami mau ngasi tahu bahwa tidak sesederhana yang disampaikan Polda Riau dan Menko Polhukam. Karena itu kami bahas. Kami menyebutnya rapat darurat," ujarnya.

Walaupun pelaku sudah ditemukan, namun perlu diusut untuk mengetahui dalangnya. Karena jika kasus ini hanya berhenti setelah pelaku tertangkap maka menurutnya tak sesuai logika hukum.

"Kalau misalnya disebutkan seseorang disuruh dan enggak perlu lagi dicari yang menyuruh, dimana logika hukumnya? Jadi perbuatan pidana itu apalagi kalau ramai-ramai, enggak sendiri. Ada namanya Pasal 55, penyertaan. Karena itu kita percaya penyidik bisa meluruskan ini. Dan kami tidak ikut campur penyidik, kami memberi data yang cukup," terangnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Babak Baru Kasus Ketua DPC Gerindra Semarang Pukul Kader PDIP, Hasil Visum Diserahkan ke Polisi
Babak Baru Kasus Ketua DPC Gerindra Semarang Pukul Kader PDIP, Hasil Visum Diserahkan ke Polisi

Buntut pemukulan yang dilakukan, ketua DPC Gerindra Semarang dicopot dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi Haris Azhar Bahas Buku Putih Diketahui Asing dengan Jenderal TNI di Sidang
VIDEO: Nada Tinggi Haris Azhar Bahas Buku Putih Diketahui Asing dengan Jenderal TNI di Sidang

Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam Mayjen Heri Wiranto bersaksi dalam sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik Luhut Panjaitan.

Baca Selengkapnya
Penuhi Panggilan Polisi, Sekjen PDIP Hasto: Ini Saya Bawa Banyak Bukti
Penuhi Panggilan Polisi, Sekjen PDIP Hasto: Ini Saya Bawa Banyak Bukti

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini

Baca Selengkapnya
Penyitaan Buku Catatan Penting PDIP Diketahui Megawati, Kubu Hasto Bakal Ajukan Praperadilan Penyidikan KPK
Penyitaan Buku Catatan Penting PDIP Diketahui Megawati, Kubu Hasto Bakal Ajukan Praperadilan Penyidikan KPK

Kubu Hasto bahkan menyebut Megawati juga mengetahui pelaporan ke Dewas KPK dan Komnas HAM terkait penyitaan buku dan handphone dilakukan penyidik KPK.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Genggam Berkas untuk Barang Bukti Terkait Wawancara di TV
FOTO: Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Genggam Berkas untuk Barang Bukti Terkait Wawancara di TV

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan guna diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran hoax yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Kecurangan di Pilpres 2024 Nyata: Buktinya Ada Tapi Diumpetin
Megawati Sebut Kecurangan di Pilpres 2024 Nyata: Buktinya Ada Tapi Diumpetin

"Saya bilang lho TSM memang ada, Orang buktinya ada tapi diumpetin," kata Megawati

Baca Selengkapnya
Paspampres Buka Suara Usai Diduga Aniaya Warga Bentangkan Spanduk Dukung Ganjar Saat Jokowi di Gunungkidul
Paspampres Buka Suara Usai Diduga Aniaya Warga Bentangkan Spanduk Dukung Ganjar Saat Jokowi di Gunungkidul

Pembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.

Baca Selengkapnya
24 Alat Peraga Kampanye Dirusak, PAN Kota Kediri Lapor ke Bawaslu dan Polisi
24 Alat Peraga Kampanye Dirusak, PAN Kota Kediri Lapor ke Bawaslu dan Polisi

PAN membawa bukti-bukti foto dan rekaman kamera CCTV pelaku perusakan

Baca Selengkapnya
Gerindra: Fitnah Pasukan 08 Bisa Lacak Akun Sampai Lokasi Alamat
Gerindra: Fitnah Pasukan 08 Bisa Lacak Akun Sampai Lokasi Alamat

Habiburokhman tak berkomentar lebih meskipun banyak kader Gerindra dalam video tersebut.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Temui Jenderal Fadil Bahas Isu Perintah Kapolri ke Dirbinmas Menangkan Paslon 02, Apa Hasilnya?
TPN Ganjar Temui Jenderal Fadil Bahas Isu Perintah Kapolri ke Dirbinmas Menangkan Paslon 02, Apa Hasilnya?

Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02

Baca Selengkapnya
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim

Sidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.

Baca Selengkapnya