Hinca: Pak SBY Mau Luruskan Bahwa Pak Prabowo Tidak Pro Khilafah
Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan isi surat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat itu ditujukan ke Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, Waketum PD Syarief Hassan, dan Sekjen PD Hinca Panjaitan.
"Surat itu kemudian beredar luas," kata Hinca di DPP Partai Demokrat, Senin (8/4).
Hinca mengatakan, isi surat secara garis besar berupa usulan kampanye akbar di SUGBK, kemarin. SBY meminta tiga orang tersebut menyampaikan kepada tim capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga. Kebetulan Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang mengusung pasangan tersebut.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Siapa ketua Dewan Syura PKB? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syura dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
Hinca menyebut, surat tersebut juga bermaksud membantah tudingan bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro terhadap khilafah.
"Dalam pesan yang disampaikan Pak SBY justru mau meluruskan bahwa Pak Prabowo bukan yang pro pada khilafah. Begitulah pesan yang tinggi dari Pak SBY kepada pasangan capres ini," ucap Hinca.
Hinca mengatakan, SBY juga mengingatkan melalui surat tersebut agar antar-capres tidak saling tuduh-menuduh. Misalnya antara Pancasila atau Khilafah.
"Negara ini adalah negara kita sama-sama. Siapapun yang menang tetaplah dia yang jadi presiden kita. Itu pesannya," imbuh Hinca.
Menurut dia, persoalan ini sudah selesai. "Saya meminta dan mengimbau kepada siapa saja pihak mana pun untuk tidak menggoreng-menggoreng dan memanfaatkan isu ini untuk hal-hal tidak baik untuk pileg dan pilpres ke depan," pinta Hinca.
"Penjelasan kami ini cukup dan memastikan semuanya berjalan dengan baik tanpa ada interprestasi lain," tandasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaSBY juga menegaskan janji menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaAhmad Syaikhu mengatakan partainya tidak ingin ditinggal sendiri.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY juga memastikan siap turun gunung memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan SBY saat memberikan sambutan dalam Pembekalan Pemenangan Pemilu 2024 caleg Partai Demokrat di Madiun, Senin (20/11).
Baca SelengkapnyaPada pagi hari ini, Gibran telah menyambangi rumah dinas Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Widya Chandra.
Baca Selengkapnya