Hindari mahar politik, PDIP larang Ahok ikut lelang buku Megawati
Merdeka.com - Buku 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' dilelang kepada sejumlah pejabat maupun elit politik. Namun, lelang ikut tidak diperbolehkan buat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Itu dilakukan guna menghindari mahar politik.
"Masalahnya kenapa beliau tidak diperbolehkan, bukan apa, daripada nanti ada mahar lagi, apa lagi," ungkap Wasekjen DPP PDIP Eriko Sotarduga kepada merdeka.com, Kamis (24/3).
PDIP, kata Eriko, kini tengah menjaga sesuatu yang bisa bersinggungan dengan Pilgub DKI 2017 nanti. Sehingga kedatangan Ahok dalam peluncuran buku, Rabu kemarin, tidak harus dikaitkan dengan dukungan politik.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
"Takutnya nanti disangka memanfaatkan karena mau Pilkada. Kan tidak boleh seperti itu," ungkapnya.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran Muradi menilai, PDIP sebenarnya naksir untuk tetap mendukung Ahok di Pilgub DKI nanti. Syaratnya cukup mudah, Ahok tak perlu melempar isu kader PDIP panas.
"Logika normalnya, Ahok diam saja. Normal saja kerja. Pasti didukung PDI Perjuangan. Enggak usah macam-macam. Enggak usah khawatir, enggak didukung," kata Muradi.
Peluang ini, kata dia, dilihat dari karakter PDIP yang selalu mendukung calon mempunyai potensi kemenangan. Di Pilkada Serentak 2015, PDIP mencalonkan banyak kader dengan potensi kemenangan lebih besar ketimbang calon lain.
"Karena begini, sepemahaman saya, enggak ada rumusannya, PDIP tidak mencalonkan yang kedua kali, kader (atau sosok) yang dianggap berhasil. Enggak ada seperti itu. Saya lihat dari Aceh sampai Papua, begitu dia dianggap berhasil, dia akan dicalonkan lagi. Itu pola PDIP," terangnya.
Seperti diketahui sebelumnya, dalam peluncuran buku soal Megawati dari perspektif wartawan tersebut, Megawati melelang salah satu buku yang tampilannya berbeda dari buku lainnya. Namun Ahok tak boleh ikut.
Dipandu penulis dan pembawa acara, Megawati pun menjadi juru lelang atas buku itu. Ternyata ada sekitar 27 orang yang ikut lelang. Mega pun menargetkan buku terakhir yang dilelang bisa mencapai target harga Rp 2 miliar.
Ternyata sistem lelang itu dilakukan secara gotong-royong. Tujuan lelang itu, adalah untuk memperbanyak buku itu untuk disebar luaskan di perpustakaan seluruh Indonesia. Hasilnya, sekitar Rp 2.275 miliar pun terkumpul.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca Selengkapnya