Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Dinilai Ancam Demokrasi Dua Dekade Terakhir
Merdeka.com - Politisi Partai NasDem, Karna Brata Lesmana mengapresiasi langkah cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap berita bohong atau hoaks mengenai tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos. Dia pun mengecam penyebar hoaks tersebut.
"Berita hoaks ini sungguh akan mengancam demokrasi kita yang sudah kita tata selama dua dekade terakhir. Apalagi hoaks tujuh kontainer yang berisi surat suara yang sudah tercoblos ini tidak lagi hanya menyasar peserta Pemilu, melainkan juga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu," kata Karna Brata Lesmana dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (3/1).
Caleg Nomor Urut 5 Dapil III DKI Jakarta yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu ini menilai bahwa kejadian ini jelas memiliki maksud untuk mendelegitimasi integritas penyelenggara Pemilu. Menurut dia, jika terus dibiarkan, maka akan menjadi daya besar yang dapat merusak penyelenggaraan pemilu 2019 dan demokrasi di Indonesia.
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Kenapa Andi Agung menarik perhatian netizen? Andi Agung menarik perhatian setelah memberikan uang panai sebesar 1,5 miliar rupiah kepada Nia dalam acara lamaran dan pertunangan baru-baru ini.
-
Siapa yang Prabowo sebut pernah menyebarkan hoaks tentang dirinya? Prabowo mengaku pernah mendapati dirinya disebut memaki-maki, padahal dia merasa tidak pernah melakukan hal tersebut.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang Partai Perubahan? Usai pernyataan Anies yang ingin mendirikan partai baru, di media sosial beredar Anies membentuk Partai Perubahan dan mengimbau masyarakat untuk ikut bergabung bersama partai barunya.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Apalagi, lanjutnya, berita hoaks ini dikaitkan dengan pasangan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin. Paslon tersebut, kata Karna, selalu dikaitkan dengan stigma pemerintah pro-asing. Karena kontainer surat suara tersebut berasal dari China dikirim ke Indonesia, namun surat suaranya sudah tercoblos dengan jumlah cukup besar yakni 70 juta surat suara.
"Berita ini jelas merugikan pasangan Pak Joko Widodo dan Ma"aruf Amin, karena beritanya surat suara itu berasal dari China. Kita tahu bahwa China selalu diasosiasikan kepada pemerintah Jokowi dan berita ini ingin membangun opini bahwa pasangan 01 berbuat curang dan pro China, ini jelas sebuah kezaliman besar," ujar Karna Brata Lesmana.
Karna Brata Lesmana juga mengapresiasi pihak Bea Cukai yang telah membantu KPU dan Bawaslu dalam mengungkap berita bohong tersebut. Ia pun meminta agar kepolisian bisa segera mengusut kasus ini dan mencari pelaku penyebar berita bohong ini.
"Saya berharap berita hoax ini dapat dikategorikan sebagai extra-ordinary crime karena dampaknya yang luas dan sangat berbahaya bagi keamanan dan kohesi sosial dalam konteks bermasyarakat dan bernegara. Begitu juga dengan hoaks yang ingin mendelegitimasi penyelenggara Pemilu, ini harus diusut tuntas hingga ke akar-akarnya agar tidak mengganggu proses demokrasi yang saat ini sedang berjalan," kata Karna Brata Lesmana.
Sebelumnya beredar rekaman yang menginformasikan adanya 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Informasi tersebut juga beredar luas di media sosial.
Salah satu tokoh yang turut menyebarkan informasi tersebut adalah politikus Partai Demokrat Andi Arief. Namun cuitan tersebut hilang dari akun Twitter Andi Arief.
Meski begitu, dia mengonfirmasi bahwa dirinya telah menulis cuitan tersebut. Rencananya, polisi akan memanggil politikus Andi untuk dimintai keterangan terkait hoaks surat suara tujuh kontainer yang sudah dicoblos.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaViral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaAnies menduga rekaman suara itu dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
Baca Selengkapnya"NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum," kata Sekjen NasDem Hermawi
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaPenuhi Panggilan Polisi, Jubir TPN Aiman Kantongi Bukti Aparat Tak Netral
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaBeredar video di YouTube yang berisi Ketum Demokrat AHY, dinarasikan kembali mendukung Anies di Pilpres.
Baca SelengkapnyaAiman dan Yusuf Mansur merupakan caleg dari Partai Perindo
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Aiman saat menjawab pertanyaan adanya ancaman dialaminya terkait kasus dugaan hoaks aparat tidak netral di Pemilu 2024 diusut Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut tetapi dia siap mematuhi hukum.
Baca Selengkapnya