Hoaks Bertebaran, Ma'ruf Ingatkan 'Teliti Dulu, Jangan Langsung Disebar'
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Ma'ruf Amin menitipkan pesan agar masyarakat selalu bijak dalam menggunakan media sosial. Pesan ini disampaikan, saat memberikan Tabligh di depan jemaah Thariqat di Payakumbuh, Sumatera Barat. Ma'ruf membela Jokowi yang selalu diserang isu hoaks atau berita bohong di media sosial.
"Banyak sekarang bohong di mana-mana. Apalagi melalui medsos. Pak Jokowi dibilang PKI. PKI dari mana? Anti-ulama bagaimana? Wong saya ini jadi wakilnya. Saya kiai, saya disebut ulama. Saya diangkat sebagai wakil. Berarti Pak Jokowi suka ulama," ucap Ma'ruf di Gelanggang Olahraga Serbaguna M. Yamin, Payakumbuh, Sumbar, Kamis (7/2).
Dia mengimbau para jemaah agar lebih teliti dalam menggunakan media sosial. Seperti saat membagikan tautan melalui aplikasi WhatsApp, Facebook, maupun Twitter.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan informasi penipuan tentang Jusuf Hamka? Informasi yang beredar merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
-
Bagaimana OPM menyebarkan hoaks? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Jangan mau dibohongi, jangan mau dihoaksin. Kalau ada berita di medsos teliti dulu, jangan langsung di-share," kata Ma'ruf.
Ma'ruf Amin menuturkan, ikut menyebarkan kebohongan atau hoaks termasuk berdosa. "Itu namanya ikut menyiarkan bohong. Dapat dosanya. Sama kayak orang ngomongin orang, riba. Dosa apa tidak? Dosa," ungkap Ma'ruf.
Ketua MUI ini akan terus mengklarifikasi kabar-kabar hoaks dan memberikan penjelasan kepada masyarakat.
"Ya kita memberikan penyadaran, penjelasan, edukasi, bahwa itu tidak masuk akal. Setelah kita berikan kesadaran, baru mereka menyadari bahwa itu hoaks," jelas Ma'ruf.
Di tempat yang sama, Ketua Jamiyah Thariqat Almu'tabarah An Nadhiyah, Syeikh Haji Riswandi Datuk Sri Marajo, menyadari masih banyak hoaks di Sumbar.
"Menteri agama akan diubah, masjid enggak boleh pakai mic, hampir macam-macam. Mudah-mudahan enggak dimasukkan ke dalam hati," jelasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaBerpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaPernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca Selengkapnya