Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hoaks dan Politik Identitas Dianggap Tak Mempan Dipakai di Pilpres

Hoaks dan Politik Identitas Dianggap Tak Mempan Dipakai di Pilpres Surat suara Pemilu 2019 rusak. ©2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Ketua Tim Relawan Jokowi Cakra 19, Andi Widjajanto, menegaskan strategi penyebaran informasi hoaks dan politik identitas tidak akan mempan digunakan di Pilpres 2019. Menurutnya, isu politik identitas sangat jarang dipakai di daerah-daerah.

"Politik identitas itu hanya kasuistik. Kalau melihat sebarannya di Indonesia, politik identitas ini sangat kecil dimainkan sebagai isu. Kita melakukan ratusan pilkada di tingkat kabupaten, kota dan provinsi. Kalau itu dipersentase isu identitas yang dimainkan itu sangat kecil. Benar-benar tidak ada," kata Andi dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Selasa (2/4).

Begitu juga dengan pabrikasi hoaks yang terus dilancarkan untuk meruntuhkan reputasi pasangan calon petahana, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Mantan Sekretaris Kabinet ini menyebut Jokowi sering diterpa berita bohong sejak maju sebagai capres pada Pemilu 2014.

Bahkan, kata dia, Jokowi dihantam dengan isu PKI, isu agama, dan isu-isu hoaks lainnya. Tapi nyatanya, Jokowi tetap menang di 2014.

"Soal politik identitas plus hoaks yang selalu saya tekankan ke 01 adalah kita di 2014 itu diserang dengan strategi obor rakyat. Strategi yang mirip-mirip dengan hoaks di skala 2014, tapi strategi itu gagal kok," tegasnya.

Strategi hoaks, lanjut Andi, terbukti tidak sampai mempengaruhi keyakinan pemilih. "Nah di 2019 ini sudahlah, strategi itu (politik identitas dan hoaks) gagal di 2014. Masih nekat mereka coba, kita pastikan itu enggak mempan. Pasti gagal," tuturnya.

Yang terpenting, Andi berharap, sesuai pesan yang disampaikan Jokowi pada debat keempat lalu, masyarakat jangan sampai tercerai berai gara-gara politik lima tahunan.

"Saya mengulang aja kata-kata Pak Jokowi. Jangan sampai (kampanye) pemilu yang enam bulan ini membuat rantai sepeda kita putus. Jangan sampe rantai sepeda bangsa ini putus hanya gara-gara pemilu lima tahunan," jelas Andi.

Andi meyakini, di sisa waktu sekitar dua pekan ini masyarakat sudah menentukan pilihan siapa yang akan dipilih sebagai pemimpin mereka untuk lima tahun ke depan.

"Kalau berjalan normal serta melihat survei-survei yang ada, secara rasional kita sudah tahu elektabilitas siapa yang nanti akan tinggi pada 17 April nanti," ucapnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politik Identitas Menurun di 2024, Bukti Politik di Tanah Air Semakin Dewasa
Politik Identitas Menurun di 2024, Bukti Politik di Tanah Air Semakin Dewasa

Jika sebelumnya begitu kencang hembusan politik identitas, sekarang isunya bergeser menjadi oligarki dan dinasti politik.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA Sebut Debat Capres Tak Besar Pengaruhi Pemilih: Publik Tak Kuat Nonton 2 Jam
LSI Denny JA Sebut Debat Capres Tak Besar Pengaruhi Pemilih: Publik Tak Kuat Nonton 2 Jam

Hanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.

Baca Selengkapnya
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'

Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Manuver Elite, Biang Keladi Elektabilitas Partai Koalisi Tak Terdongrak Deklarasi Anies-Cak Imin
Manuver Elite, Biang Keladi Elektabilitas Partai Koalisi Tak Terdongrak Deklarasi Anies-Cak Imin

deklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti
Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti

Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.

Baca Selengkapnya
BPIP Kumpulkan Para Pakar Bahas Paradoks Beragama di Indonesia, Hanya Formalitas?
BPIP Kumpulkan Para Pakar Bahas Paradoks Beragama di Indonesia, Hanya Formalitas?

Agama saat ini lebih sering digunakan sebagai alat politik dan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya

Debat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.

Baca Selengkapnya
Hasto Tuding Bansos Effect pada Pemilu 2024, Ini Respons Gerindra
Hasto Tuding Bansos Effect pada Pemilu 2024, Ini Respons Gerindra

Hasto Tuding Bansos Effect pada Pemilu 2024, Gerindra: Segelintir Elite yang Belum Move On

Baca Selengkapnya
Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu
Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu

Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Debat Capres-Cawapres Tak Berpengaruh ke Pilihan Penonton
Survei Indikator: Debat Capres-Cawapres Tak Berpengaruh ke Pilihan Penonton

Pendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator Soal Dampak Bansos di Pilkada
VIDEO: Survei Indikator Soal Dampak Bansos di Pilkada "2017 Ahok Kalah di Jakarta"

Burhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Anies Unggul Jauh dari Ahok dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Survei Indikator: Anies Unggul Jauh dari Ahok dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden

Baca Selengkapnya