Hoaks Ratna Sarumpaet, Sandi bakal kencangkan isu ekonomi buat naikkan elektabilitas

Merdeka.com - Pasca timnya diterpa berita bohong aktivis Ratna Sarumpaet, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno ingin Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi kembali menggalakkan isu ekonomi.

Sandi belum memastikan apakah elektabilitasnya bersama Prabowo Subianto turun akibat kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Dia terus fokus menjaring kepercayaan masyarakat dengan tawaran solusi ekonomi yang lebih baik.

"Secara dampak mungkin kita bisa lihat satu bulan, atau satu setengah bulan ke depan, tapi kita yakin kalau kita fokus di bidang ekonomi masyarakat lebih mengapresiasi karena kita datang dengan solusi," katanya di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (5/10).

Sandi menekankan bersama Prabowo fokus di bidang ekonomi dan berniat meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa dirinya sudah punya bukti untuk menciptakan lapangan kerja. Pengalamannya saat menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta juga sebagai cara meyakinkan masyarakat.

"Di DKI 10 bulan saya bertugas pengangguran turun 20 ribu, inflasi bahan-bahan pokok stabil dan kita harapkan ini yang bisa kita tampilkan di seluruh wilayah Indonesia juga," katanya.

Sebelumnya peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar menilai dampak dari berita bohong Ratna Sarumpaet berpotensi menurunkan elektabilitas Prabowo-Sandi.

"Kalau melihat potensi, pasti ada potensi penurunan (elektabilitas) dengan kasus ini," jelasnya di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10)

Pihaknya belum bisa memprediksi sebesar apa potensi penurunan karena survei belum dilakukan. Dia akan memotret permasalahan ini dalam survei yang akan datang.

"Jadi nanti akan kita lihat lagi ke depan mengenai hasil riset kita apakah ini akan turun atau tidak. Tapi yang pasti bahwa kasus ini sudah mencederai demokrasi, dalam artian bahwa kebohongan publik atau hoaks adalah sebuah kesalahan yang fatal dan pasti akan ada hukuman publik terhadap itu. Apakah ini berpengaruh terhadap angka elektabilitas dari calon itu sendiri, ya nanti kita potret dalam survei ke depan," paparnya.