Ical persilakan JK duet dengan Jokowi pada pilpres nanti
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah menerima mandat dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, sebagai calon presiden. Namun, sejauh ini belum ada keputusan Jokowi untuk menentukan siapa pendampingnya dalam pilpres mendatang.
Isu yang beredar, nama politisi senior Golkar, Jusuf Kalla (JK) digadang-gadangkan sebagai calon kuat pendamping Jokowi. Selain itu, JK dibeberapa survei juga dianggap pasangan cocok sebagai wakil presiden bagi Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengaku tidak mempermasalahkan mantan wakil presiden 2004-2009 itu menjadi pasangan bagi Jokowi. Bahkan Ical, sapaan akrabnya, menyebut JK tidak perlu harus keluar partai bila melakukan hal tersebut.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi ikut Ganjar kampanye? 'Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,' kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kalau Golkar nggak apa-apa. Tidak (harus keluar). Tidak ada peraturannya begitu," kata Ical usai kampanye di GOR Ciracas, Jakarta, Selasa (18/3).
Dia menjelaskan, sosok JK di Golkar kini bukan bagian dari organisasi struktural. Namun, kata ical, bila JK dalam struktur maka dia harus mengundurkan diri. "Di Golkar kalo ada di jabatan struktural harus undur diri. Kalau nggak (dalam struktur) ya nggak masalah," jelasnya.
Ical pun kembali menegaskan bahwa dirinya tidak menghiraukan bila seniornya di Golkar itu berduet di pilpres dengan mantan wali kota Solo tersebut. "Nggak masalah (mereka duet)," jawabnya singkat.
Sebelumnya, Ical menegaskan dirinya terbuka untuk menampung calon wakil presiden pendampingnya. Baik dari figur lain hingga Joko Widodo atau Jokowi sekalipun. "Jokowi jadi wakil saya, boleh," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaKetika Paslon yang memiliki suara urutan ketiga biasanya akan berkoalisi dengan Paslon suara kedua.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berpesan kepada Cak Imin agar tidak kalah dengan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya"Siapa yang mencalonkan wali kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP. Jadi bukan hal yang tabu," kata Jazuli
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya