Ikut daftar calon Pilbup Buleleng, loper koran banjir dukungan
Merdeka.com - Dukungan terhadap Luh Made Marwati (42), seorang loper koran yang mendaftar sebagai calon Bupati Buleleng di Sekretariat PDI Perjuangan terus mengalir. Tidak hanya pedagang koran, dan pedagang di pasar, sejumlah pelajar-mahasiswa mengikrarkan siap memenangkan Marwati.
Ibu rumah tangga yang memiliki kios dan loper koran di Jalan Diponegoro Singaraja, Buleleng ini juga banyak mendapat dukungan dari ribuan pelanggannya dari seluruh media cetak yang berlangganan.
"Saya mewakili semua nggak sendiri, tadi semua yang beli koran kasih jempol aku, teruskan saja Luh," kata Marwati di rumahnya Jalan Pulau Buton, Kelurahan Banyuning, Singaraja, Kamis (18/2).
-
Apa yang membuat emak-emak di Bali marah? Wanita itu tidak terima membayar Rp50.000 sesuai nominal yang tertera d paket. Dia merasa, harga yang dibeli lewat marketplace hanya Rp15.000.
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
-
Kenapa penjual burung sedih? Penjual Burung : Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali ingin aku menangis,,,,Pemuja Wanita : Bapa ku, org nya bijaksana dia sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin aku beri hadiah,,,Kuli Bangunan : Dua sax semen, akan aku aduk tapi aku sudah lelah, karena dari pagiku belum makan,,,,
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
Begitu pula anak-anaknya juga mengaku bangga dengan keberanian ibunya yang mencalonkan diri sebagai Bupati Buleleng. Ketiga anaknya sadar bahwa keputusan yang diambil ibunya itu berasal dari dalam hati untuk kemajuan Buleleng.
"Anak pertama saya yang baru lulus SMA bilang ibu punya inspirasi, saya nggak malu sama ibu. Ibu juga berhak untuk mencurahkan dari pada nanti stres," ucapnya.
Sejak Marwati mendaftar sebagai calon Bupati Buleleng pada pilkada 2017 dari PDIP pada Rabu (17/2) kemarin, sejumlah dukungan mengalir. Tidak sedikit yang memberikan dukungan dan ucapan ke rumahnya.
"Tidak ada berhentinya orang datang ke rumah. Tidak semuanya saya kenal, saya hanya mendengarkan semangat dan aspirasi serta keluhan mereka. Ini yang harus saya perjuangkan," tuturnya yang mengaku sehari-hari kini menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya Made Sudarma (40) menderita sakit hernia dan sudah tidak mampu bekerja sebagai agen koran.
Selain berjualan koran, Marwati sore harinya juga berjualan canang (sarana sembahyang umat Hindu). Sedangkan suaminya hanya mampu bekerja paruh waktu dan membantunya membuat canang maupun banten.
Perempuan yang sudah 18 tahun berjualan koran ini justru mengaku tidak enak hati dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Seperti diketahui, pria tambun yang biasa dipanggil PAS ini juga mendaftar sebagai bakal calon Bupati Buleleng dari PDI Perjuangan. Suradnyana mendaftar sehari sebelum Marwati mendaftar bersama Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra pada Selasa (16/2).
Di balik banyaknya dukungan ditujukan padanya, dia juga mengaku ada perasaan cemas dan takut atas keputusannya tersebut. Namun dia harus tetap maju demi perkembangan Buleleng ke arah yang lebih baik. Lantaran tak jarang juga ada telepon gelap yang membulinya sejak dirinya mendaftarkan sebagai calon.
"Saya wong cilik ada perasaan takut juga, namanya perempuan ada rasa nyesel udah bikin begitu (nyalon bupati). Tapi bagaimana lagi saya punya keinginan saya sampaikanlah,” ujarnya.
Kini Marwati sedang dalam proses mengisi formulir pendaftaran bakal calon Bupati Buleleng dari PDI Perjuangan. Setelah itu, dia akan kembali menyerahkan formulir yang diisinya itu ke panitia seleksi untuk diverifikasi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tukang becak dapat amplop dari wanita asing yang isinya tak terduga.
Baca SelengkapnyaEndorsement merupakan salah satu sumber penghasilan untuk menjadi seorang selebgram.
Baca SelengkapnyaKapolres Probolinggo menyebut saat ini Luluk sedang proses mediasi.
Baca SelengkapnyaWarga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.
Baca SelengkapnyaLuluk Sofiatul Jannah alias Luluk Nuril menjadi sorotan, usai memarahi keras siswi magang di sebuah swalayan.
Baca SelengkapnyaSaat ditegur, pelaku malah menghajar korban serta petugas KPPS
Baca SelengkapnyaMomen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaAksi kampanye tak biasa dari seorang bakal calon legislatif (bacaleg), yang manfaatkan aplikasi kencan.
Baca SelengkapnyaGibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaKPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang tukang pijat bernama Sutarman diduga dipukul oleh pendukung salah satu calon bupati.
Baca SelengkapnyaJaya Negara menyebutkan, bahwa untuk DCS Bacaleg baru dikeluarkan oleh DPP PDIP Pusat pada besok Kamis (17/8).
Baca Selengkapnya