Ilmu kepepet, 'paheli' & jasa pensiunan jenderal di balik kemenangan Anies
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai pemilihan gubernur DKI lalu adalah pertarungan kekuatan modal besar dan kekuatan rakyat. Menurut Prabowo, dengan segala keterbatasan Anies Baswedan-Sandiaga Uno akhirnya bisa memenangkan pertarungan.
"Melawan kekuatan raksasa dengan kekuatan kebenaran, kejujuran dan kekuatan bersih lah yang kemarin menang saudara-saudara," katanya di hadapan ribuan kader Partai Gerindra.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra se-Indonesia di gedung Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10).
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran bisa menang? 'Paling tidak bisa memberikan kebulatan atau keyakinan bagi mereka yang mungkin masih belum menentukan pilihannya di hari-hari terakhir,' ujarnya. 'Mudah mudahan dengan itu semuanya kita semakin solid, dan punya margin yang lebih aman lagi dari 50 persen,' sambung AHY.
-
Mengapa Prabowo-Gibran unggul? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
-
Apa prestasi utama Prabowo Subianto? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Menurutnya, secara materi Anies-Sandi jauh dibanding rivalnya, Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Bahkan, lanjutnya, satu hari menjelang pencoblosan uang masih bingung untuk membayar saksi.
"Kita kemarin bukan paket hemat lagi. Kalau itu 'pahe'. Menurut Bang Sandi 'paheli', paket hemat sekali," ungkapnya disambut tawa.
Dalam kondisi seperti itu, kata Prabowo, ada pihak yang mencoba mencari kesempatan. Namun mantan Pangkostrad ini tidak merinci maksud dari pihak-pihak yang mencoba mencari keuntungan tersebut.
"Ada juga yang namanya orang Indonesia cari kesempatan dalam kesempitan. Disangka kita enggak tahu," tutur mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Dengan kondisi itu, bagi Prabowo, justru ada hikmah bisa dipetik. Menurutnya, dua ribu anggota legislatif se-Indonesia, kota/kabupaten dan provinsi datang dan bergerak di antara rakyat.
"Kadang ada hikmahnya. Terkadang terlalu banyak uang merusak diri. Kita kadang dana terbatas lahir langkah-langkah brilian. Katanya itu ilmu kepepet," canda Prabowo.
Para pensiunan jenderal, menurut Prabowo, juga tidak tinggal diam melihat situasi itu. "Dengan tak punya uang banyak jenderal-jenderal turun ke RT. Justru di RT tak pernah lihat jenderal itu," tuturnya.
Prabowo menyebut nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan mantan Wakil Kasal Laksamana Madya (Purn) Moekhlas Sidik turun ke kampung-kampung. "Belum jenderal-jenderal lain, belum anggota DPR, gubernur, wakil gubernur, bupati turun karena kepepet," imbuhnya.
Terakhir, Prabowo mewanti-wanti banyak pihak agar tidak mengganggu kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dia meminta kebiasaan menghadap dihilangkan.
"Tugas mereka berat karena itu saya minta, mumpung gubernur DKI merongrong, pagi-pagi nongkrong depan ruang. Jangan merongrong, menghadap," tegasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jubir PKS mengatakan Anies Baswedan tidak berutang kepada Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJika Presiden Jokowi menjadi ditraktor maka Anies tidak akan bisa menjadi Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengutarakan hal itu dalam debat perdana calon presiden di KPU, Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaGerindra meyakini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menang mutlak di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDalam tema penguatan demokrasi, Anies membuat Prabowo sampai panas dan memberikan ekspresi meledek.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memiliki potensi menang pada pesta demokrasi mendatang.
Baca SelengkapnyaMuzani menceritakan, Gerindra menurunkan ribuan kader dari seluruh Indonesia demi Anies.
Baca SelengkapnyaHerzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten, Andra Soni mengajak KIM total berjuang mengambil hati rakyat demi memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain dari Anies, Prabowo berpotensi mendapatkan limpahan dukungan dari pendukung Ganjar.
Baca SelengkapnyaHercules menyebut Prabowo menang mutlak dari lawannya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAda empat syarat mutlak yang dianggap perlu dimiliki oleh kandidat
Baca Selengkapnya