Imparsial duga Jokowi transaksi politik pilih Sutiyoso kepala BIN
Merdeka.com - Direktur Eksekutif The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) Poengki Indarti menilai, pemilihan Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) oleh Presiden Jokowi adalah sebuah transaksi politik. Hal ini dikatakan Poengki usai mengadakan konferensi pers di Kantor Imparsial, Jl Tebet Utara II, Jakarta Timur, Kamis (11/6).
"Dia kan pendukung Jokowi di masa pemilu. Partai lain sudah dapat jatah, sekarang PKPI," ujar Poengki.
Menurutnya, dugaan kuat transaksi politik sangat bertentangan dengan janji Presiden Jokowi ketika kampanye pilpres lalu. Dalam kampanye itu, kata Poengki, Presiden Jokowi berjanji tidak akan membagi kekuasaan dan mengambil sosok berdasarkan kinerja yang baik.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
"Pak Jokowi enggak profesional. Dulu dia berjanji enggak akan bagi kekuasaan. Sekarang apa? NasDem sudah ada menteri. Hanura, PDIP dan PKB juga dapat. Sekarang kan PKPI," Lanjut dia.
Bentuk ketidakprofesional Presiden Jokowi dinilai Poengki bertentangan dengan gagasannya yang tertuang dalam Nawa Cita. Kata dia, Sutiyoso yang merupakan politisi aktif tidak boleh menjadi kepala BIN karena akan menimbulkan ruang politisasi ke depannya di tubuh BIN.
"Dalam Nawa Cita ada tuh tentang kerja profesional. Nah sekarang ada politisi masuk jadi KaBin. Di mana Nawa Citanya?" pungkas dia. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaBanyak pernyataan Prabowo dan PSI yang tegak lurus dengan Jokowi. Sehingga, terlihat nuansa keterlibatan Jokowi dibalik kedekatan Prabowo dan PSI.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBambang Widjojanto mengatakan, Presiden Jokowi mengerahkan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mencari tahu data terkait partai politik
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaPDIP punya aturan satu keluarga harus satu partai. Kaesang resmi gabung PSI.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca Selengkapnya