Inayah Wahid: Kita Mau Milih Presiden, Bukan Pilih Nabi, Jangan Bawa Agama
Merdeka.com - Putri bungsu Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid berharap, Pemilu 2019 tidak lagi memainkan isu agama. Dia menilai, tidak seharusnya agama disangkutpautkan dengan politik.
"Yang pertama saya mau bilang kita ini mau pemilu milih presiden, pilih wakil rakyat pilih DPD. Bukan lagi milih nabi, bukan lagi milih imam, bukan lagi milih Tuhan," kata Inayah di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (29/12).
"Jadi enggak usah 'baper' bawa agama dalam politik. Jadi politik, politik saja. Kita ngomongin negara kok," sambungnya.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa istri presiden ke-2 Indonesia yang berhijab putih? Pemilik nama lengkap Fatimah Siti Hartinah ini merupakan ibu negara, istri dari presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Ibu negara yang akrab disapa Ibu Tien tampil beda dengan hijab berwarna putih.
-
Siapa yang bisa berdoa untuk Pemilu? Doa pemilu menjadi sarana untuk memperkuat niat dan semangat kebersamaan dalam menjaga keutuhan serta kedamaian negeri tercinta.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Menurut Inayah, para peserta pemilu khususnya capres-cawapres bisa lebih fokus pada paparan visi dan misi. Serta condong pada pembuktian bahwa caleg atau capres-cawapres itu lebih pantas untuk dipilih masyarakat.
"Jadi kita ini lagi milih perangkat negara, jadi enggak usah bawa-bawa agama. Karena enggak ada hubungannya," ungkapnya.
Tambahnya, jika terus dibiarkan mencampurkan antar politik dan agama juga akan berbahaya bagi masyarakat. Sebab, masyarakat akan menjadi tercerai-berai.
"Karena dampaknya bisa buruk, masyarakat bisa kepisah-pisah, bisa terkotak-kotakan, enggak pantes banget kita menghadapi efek kayak begitu, hanya untuk pertarungan lima tahun sekali," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid meminta Barikade Gus Dur tidak memilih Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid akan memberikan jawaban dalam waktu dekat perihal tawaran menjadi cawapres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaYenny mengingatkan, jangan sampai Pilpres menjadi ajang pecah belah di antara anak bangsa.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku menghormati pilihan Yenny Wahid tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.
Baca SelengkapnyaCak Imin tidak khawatir sosok Yenny akan menjadi pemecah suara PKB.
Baca SelengkapnyaGus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyatakan tidak dapat sembarangan mengumbar sosok pilihannya dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaInayah yang kerap tampil nyentrik ini tajam membahas sejumlah kejadian yang menjadi sorotan publik
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnya