Indo Barometer: Jokowi 50,8%, Prabowo 32%, Belum Memilih 17,2%
Merdeka.com - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilpres 2019 terbarunya. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Dalam survei yang menggunakan simulasi gambar pasangan capres-cawapres, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 32 persen. Sementara responden yang belum memilih atau tidak menandai kertas simulasi sebesar 17,2 persen. Demikian dipaparkan peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
"Tanda-tanda kemenangan ada di pasangan Jokowi-Ma'ruf," kata Hadi.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Kapan pemilu presiden putaran kedua berlangsung? Pemilu presiden putaran kedua pada 20 September 2004 untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden dari dua pasangan yang mendapatkan suara terbanyak di putaran pertama. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla memenangkan pemilu ini dengan 60,62% suara, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi yang mendapatkan 39,38% suara.
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
-
Apa harapan Prabowo untuk Pemilu 2024? Prabowo berharap Pemilu 2024 bisa berjalan damai dan tertib.
Dalam paparannya, Hadi juga membandingkan hasil survei lembaganya menjelang Pilpres 2014 lalu dengan hasil perolehan suara resmi dari KPU untuk pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.
Saat survei dilaksanakan pada Juni 2014, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 42,6 persen dan Indo Barometer memproyeksikan pasangan ini memperoleh suara 48 persen saat pencoblosan. Selisihnya setelah pencoblosan pada Juli 2014, pasangan ini memperoleh suara 46,85 persen atau selisihnya dengan hasil survei -1,15 persen.
Sedangkan hasil survei pasangan Jokowi-JK pada Juni 2014 sebesar 46 persen dan diproyeksikan menang dengan perolehan suara 52 persen. Hasilnya setelah pencoblosan, pasangan Jokowi-JK memang 53,15 persen atau selisih +1,15 persen dari hasil survei.
"Indo Barometer telah membuktikan akurasi survei nasionalnya pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu," ujarnya.
Dalam survei Pilpres 2019, untuk pilihan capres, Jokowi masih unggul dibandingkan Prabowo. Elektabilitas Jokowi mencapai 52,1 persen dan Prabowo hanya 31,8 persen. Sementara tren elektabilitas kedua pasangan ini cenderung meningkat.
Pada survei Februari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 50,2 persen dan pada Maret naik menjadi 50,8 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi pada survei Februari mencapai 28,9 persen dan naik menjadi 32 persen pada Maret 2019.
Hadi menyampaikan, pihaknya juga memproyeksikan hasil perolehan suara pada 17 April mendatang dimana pasangan nomor urut 01 diproyeksikan memperoleh 61,3 persen suara dan nomor urut 02 perolehan suaranya mencapai 38,7 persen.
"Selisih 01 dan 02 diproyeksi hasil Pilpres 17 April 2019 ialah 61,3 persen dikurangi 38,7 persen sama dengan (menang) 22 persen," sebutnya.
Survei ini dilaksanakan di 34 provinsi pada tanggal 15-21 Maret. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka rumah menggunakan kuisioner. Responden survei adalah WNI yang telah memiliki hak pilih.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren survei pasangan Prabowo-Gibran terus naik di awal November.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 16.19 WIB, dari lembaga survei Indikator, data yang masuk sebesar 67,51 persen
Baca SelengkapnyaSementara untuk elektabilitas pasangan, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) memimpin di angka 47,8 persen. Jumlah itu unggul 9,8 persen dari pasangan Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaDari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBasis lemah Anies Baswedan 22,8 persen, Ganjar Pranowo 21,5 persen dan Prabowo Subianto 24,2 persen.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBurhanudin Muhtadi menyebut, dengan hasil itu tidak mustahil Prabowo-Gobran bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaPasangan Prabowo-Gibran sementara unggul dari Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaPolitracking Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaHasil real count KPU suara masuk dari berbagai dari daerah mencapai 63,54 persen
Baca Selengkapnya