Indo Barometer: PDIP 30,2 persen, Golkar 12,5 persen, Gerindra 10,8 persen
Merdeka.com - Lembaga Indo Barometer merilis hasil survei mengenai sosok potensial di Pilpres 2019 mendatang. Tidak mau ketinggalan dengan lembaga survei lainnya, Indo Barometer juga merilis hasil elektabilitas partai politik.
Dalam survei tersebut, terlihat bahwa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menduduki posisi teratas dengan 30,2 persen. Kemudian disusul Partai Gerindra dengan 10,8 persen.
"Partai yang paling banyak dipilih adalah PDIP 30,2 persen, Golkar 12,5 persen, Gerindra 10,8 persen, Demokrat 7,7 persen dan PKB 6 persen," kata Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari saat memaparkan hasil survei nasional 'Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2018', di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12).
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Setelah PKB, dilanjutkan PKS 5,0 persen, NasDem 3,8 persen, PPP 3,3 persen, PAN 2,0 persen, Hanura 2,0 persen, Perindo 1,5 persen, PSI 0,2 persen, Partai Berkarya 0,1 persen, Partai Garuda 0,1 persen dan tidak menjawab 14,8 persen.
Qodari juga sempat memaparkan beberapa alasan publik memiliki partai politik. Mulai dari ketertarikan pada tokoh partai, partai nasionalis, ikut keluarga, hingga kedekatan dengan masyarakat.
"Alasan utama masyarakat memilih partai politik adalah suka dengan tokoh partainya 18,6 persen, partai nasionalis 15,2 persen, ikut keluarga 11,9 persen, pilihan sejak dulu 9,6 persen, dekat dengan rakyat 9,6 persen," terangnya.
Survei ini dilakukan sejak 15-23 November 2017 dengan margin of erorr kurang lebih 2,83 persen dan 95 persen tingkat kepercayaan. Metode penelitian multistage Random Sampling pada 1200 responden dengan usia minimal 17 tahun atau sudah menikah di 34 provinsi. Data survei diambil dengan berwawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Melihat hasil survei itu, Politisi PDIP Maruarar Sirait mengatakan, sekarang ini masanya bagi PDIP untuk mengukir sejarah. Sebab hingga saat ini belum ada partai politik yang menang Pileg sejak awal reformasi secara berturut-turut dan PDIP, kata Maruarar, memiliki kesempatan tersebut.
"Ternyata tidak ada partai yang bisa menang dua kali berturut-turut pasca reformasi. Artinya memelihara kepercayaan jauh lebih sulit dari pada meraih kemenangan. nah ini waktunya PDIP membuat sejarah karena pemilu tinggal kurang lebih dua tahun lagi dan sekarang PDIP 30 persen jauh diatas partai lain dan jauh di atas perolehan 2014 lalu," ucap Maruarar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Elektabilitas partai politik yang tertinggi tapi masih di dalam rentang margin of error, partai Gerindra 18,1 persen, kedua PDI Perjuangan 16,4 persen,"
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menempati posisi teratas.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca Selengkapnya