Indo Barometer: Prabowo Disukai Guru, Jokowi Unggul di Kalangan Muhammadiyah
Merdeka.com - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbaru Pilpres 2019, sekitar dua pekan menjelang hari H pencoblosan. Dalam pemaparannya, peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli menyampaikan dua pasangan capres-cawapres unggul di beberapa segmen pemilih.
Capres Prabowo Subianto disebut unggul di kalangan guru. Sementara capres petahana, Joko Widodo atau Jokowi unggul di pemilih dari kalangan ormas Muhammadiyah.
Hadi menyampaikan, dari pemilih berdasarkan pekerjaan atau profesi, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di pemilih ibu rumah tangga sebesar 50,1 persen, pemilih masih sekolah sebesar 77,8 persen, petani sebesar 55 persen, buruh sebesar 50,3 persen, pegawai swasta 42,9 persen, pedagang atau pengusaha sebesar 47,4 persen, sopir atau tukang ojek sebesar 45,9 persen, dan belum atau tidak bekerja sebesar 55,6 persen.
-
Apa yang menentukan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara mesin politik Jokowi dan mesin politik NU bekerja? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
"Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya unggul di profesi guru sebesar 52,2 persen," sebutnya saat pemaparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
"Saya kira ini pengaruh dari isu-isu tentang guru honorer," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Hadi juga menyampaikan dua ormas Islam terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah memberikan dukungannya lebih besar terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf. Di pemilih NU, Jokowi-Ma'ruf menang 54 persen dan Muhammadiyah 45 persen.
"Kemudian Prabowo-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebesar 31,2 persen dari Nahdlatul Ulama (NU) dan dari Muhammadiyah sebesar 35 persen," sebutnya.
Menurut Hadi, alasan pemilih Muhammadiyah menjatuhkan pilihannya ke Jokowi-Ma'ruf karena Jokowi dinilai sering turun ke berbagai kampus yang berafiliasi dengan Muhammadiyah.
"Kemudian juga mengajak beberapa tokoh Muhammadiyah, ya mungkin itu memberikan simpati bagi pemilih Muhammadiyah itu sendiri," kata dia.
Kendati Prabowo unggul di kalangan guru, namun menurutnya tak terlalu berpengaruh besar bagi suara Jokowi. Karena menurutnya jumlah pemilih guru sedikit.
"Jadi segmen yang menyatakan guru kan sedikit. Kalau itupun masih menang di kubu Prabowo juga tidak akan mempengaruhi hasil keseluruhan," jelasnya.
Terkait kasus OTT di kubu Jokowi-Ma'ruf, Hadi mengatakan itu tak terlalu berpengaruh. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil survei yang masih relatif stabil.
"Kalau dilihat dari hasil survei tadi tidak ada pengaruh yang signifikan karena buktinya hasil survei ini masih relatif stabil kecuali hasil survei turun ya itu yang repot," jelasnya.
Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar sekitar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Responden merupakan WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukungan pemilih yang merasa bagian dari Muhammadiyah dan NU kepada Prabowo-Gibran meningkat
Baca SelengkapnyaPrabowo juga unggul dipilih ormas Islam lain selain NU dan Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBasis dukungan Prabowo di kalangan Ormas terbilang kuat.
Baca SelengkapnyaNU menjadi ormas Islam yang paling tinggi tingkat kepuasannya terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dengan 78,4 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaDukungan Prabowo-Gibran dari pemilih berbasis agama ada peningkatan dari pemilih beragama Islam dari 43,2 persen menjadi 47,6 persen.
Baca SelengkapnyaDukungan para nahdiyin itu lebih banyak kepada Ganjar dibandingkan dua nama Bacapres lainnya yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPopuli Center merilis hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas tertinggi.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud di urutan kedua yang paling banyak dipilih warga NU, dengan angka 30,4 persen.
Baca Selengkapnya