'Indonesia butuh pemimpin berpengalaman, bukan cuma tegas'
Merdeka.com - Calon presiden yang pernah menjadi kepala daerah seperti wali kota dan gubernur dinilai memiliki nilai lebih dibandingkan yang tak berpengalaman sama sekali. Sebab, leadership sosok yang pernah jadi wali kota atau gubernur sudah teruji dibandingkan mereka yang belum sama sekali menjabat di eksekutif.
"Menurut saya, seorang yang pernah jadi wali kota dan gubernur tentu memiliki nilai tambah tersendiri. Karena dia sudah pernah merasakan pemerintahan di skala lebih kecil dari negara," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Eko Sakapurnama, Kamis (28/5).
Dosen Fisipol Universitas Indonesia itu menjelaskan, bila memakai perspektif teori kepemimpinan, ada faktor pemimpin (leader), faktor pengikut atau masyarakat (follower), dan situasi yang melingkupi masyarakat (situation). Seorang leader akan sangat menentukan bagaimana kehidupan follower, dalam hal ini masyarakat.
-
Siapa yang bisa jadi pemimpin? 'Pemimpin adalah penjual harapan.' – Napoleon Bonaparte
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Pemimpin adalah individu yang memiliki otoritas formal atau informal untuk memimpin dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa karakteristik penting pemimpin? 'Milikilah keinginan untuk membuat keputusan. Itu adalah kualitas terpenting dari seorang pemimpin yang baik.' - Tung Desem Waringin
Dalam konteks Indonesia, masyarakatnya bersifat majemuk dengan segala aspek kehidupannya. Pada titik itu, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar sudah berpengalaman dalam hal tata kelola pemerintahan. Artinya dia sudah terbiasa menghadapi heterogenitas permasalahan yang dihadapi birokrasi dan masyarakat.
"Heterogenitas masyarakat itu membutuhkan pemimpin berpengalaman. Bukan hanya seorang leader tegas, tapi juga jelas kualitas pengalamannya," jelasnya.
Dosen ilmu dan komunikasi UI itu memberikan contoh bagaimana seorang Bill Clinton, Presiden AS yang dikenal cukup sukses mengangkat perekonomian negara itu saat memimpin. Clinton, yang memimpin AS selama 10 tahun, adalah mantan Gubernur Negara Bagian Arkansas sebelum jadi presiden.
"Bila seseorang punya pengalaman memegang pemerintahan di bawah negara, maka cenderung lebih bagus ketika memegang di level negara," jelas Eko.
"Jadi keberadaan calon presiden yang berpengalaman seperti itu justru jadi nilai tambah bagi Indonesia yang lebih kompleks, dan mudah-mudahan membawa Indonesia ke arah lebih baik," tutupnya.
Seperti diketahui, ada dua pasang kandidat capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 9 Juli nanti. Mereka adalah pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), yang merupakan paduan antara mantan wali kota dan gubernur aktif dengan mantan wakil presiden RI dan seorang pengusaha.
Selanjutnya pasangan satunya adalah Prabowo-Hatta Rajasa, yang merupakan paduan mantan prajurit TNI dan pengusaha dengan seorang mantan menteri dan pengusaha.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi mampu membawa bangsa melampaui dinamika internasional agar kepentingan nasional tetap tercapai.
Baca SelengkapnyaMemilih pemimpin negara menjadi penting karena menjadi penentu masa depan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaDitanya Boleh Pilih Pemimpin Gemoy, Anies: Bebas, Asal Bukan Dadakan
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca Selengkapnya"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelain itu, dia juga meminta agar pengusaha berhati-hati memilih pemimpin Indonesia Selanjutnya.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan pemimpin mengemban tanggung jawab yang besar untuk mengayomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, Indonesia saat ini memiliki peluang dan modal yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya
Baca Selengkapnya