Indra Utoyo: Saya akan Deklarasi Maju Caketum Golkar Sendiri
Merdeka.com - Bambang Soesatyo akhirnya mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Golkar di Munas pada Desember 2019. Politikus Golkar Indra Bambang Utoyo mengucapkan selamat atas deklarasi tersebut.
Sebelumnya, Gerakan Milenial Partai Golkar (Gempar) menjadwalkan deklarasi bersama lima bakal calon ketum Golkar di Hotel Sultan. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisyam dan Ali Yahya. Hanya Bamsoet dan Ali Yahya yang hadir dalam undangan itu.
Indra menggarisbawahi, dia tak hadir dalam deklarasi Bamsoet di Hotel Sultan siang ini. Sebab, dia akan mendeklarasikan diri juga maju sebagai calon ketum Golkar di tempat berbeda, dalam waktu dekat ini.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
"Selamat untuk deklarasi dan saya tidak hadir karena akan melaksanakan deklarasi maju Caketum sendiri pada waktunya," jelas Indra kepada merdeka.com, Kamis (18/7).
Indra juga menekankan, dari 5 caketum yang dijadwalkan gelar deklarasi, hanya Airlangga Hartarto yang menolak hadir. Tiga lainnya, memiliki agenda masing-masing.
"Dari 5 caketum yang diundang Airlangga tidak mau hadir, Ridwan pimpin sidang DPR, ya aku juga enggak jadi, karena makna kebersamaannya hilang," jelas Indra lagi.
Indra setuju dengan isi draf deklarasi. Sebab, hal itu harus dilakukan demi semangat membesarkan Partai Golkar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca SelengkapnyaBamsoet masih belum memastikan apakah dirinya akan ikut bertarung di Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaPada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Bambang Soesatyo sebelumnya mengungkapkan ada empat nama yang akan menjadi calon ketua umum.
Baca SelengkapnyaAce menilai Bahlil sangat layak memimpin partai berlambang beringin.
Baca SelengkapnyaAirlangga terlihat duduk di sebelah Bamsoet di tengah isu Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, dirinya akan bertemu dengan Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang untuk berembuk menentukam siapa yang akan jadi ketua umum Golkar.
Baca SelengkapnyaKeempat tokoh senior Golkar itu bisa diusulkan menjadi Cawapres di forum Munaslub.
Baca SelengkapnyaDi depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaPengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan Gibran Rakabuming Raka berpeluang jadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca Selengkapnya