Ingin ambil alih kendali, PDIP bisa rusak harmoni tim koalisi Ahok
Merdeka.com - PDI Perjuangan menyatakan sebagai pengusung utama Ahok dan Djarot ingin menjadi ketua tim pemenangan. Namun hal ini membuat tiga partai yang telah terlebih dahulu mengusung Ahok menjadi gerah.
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok dari Partai Hanura, Miryam S Haryani mengatakan, tim pemenangan Ahok yang terdiri dari berbagai elemen pendukung sudah terbentuk sejak dua bulan yang lalu.
Miryam menjelaskan saat itu sudah sepakat bergerak hanya demi memenangkan Ahok di Pilkada DKI. Dalam tim tersebut, kata dia, sudah disepakati pula apabila ada partai yang baru bergabung maka partai tersebut hanya tinggal menyesuaikan dengan tim yang sudah terbentuk.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
"Harmoni sudah terbentuk dan ritme sudah terbangun, jangan lagi dirusak hanya karena ingin pengakuan khusus akan superioritas yang dimilikinya," kata Miryam saat dihubungi, Kamis (22/9).
Ketua DPP Partai Hanura ini mengakui dalam politik memang dikenal sangat dinamis, perubahan bisa saja dilakukan kapanpun. Namun, kata dia, politik juga harus mengenal etika walaupun dengan alasan apapun.
"Politik juga mengenal tentang etika sehingga tidak semua hal bisa diganti seenaknya dengan mengatasnamakan dinamisasi," tegasnya.
Miryam menegaskan tiga partai politik yang terlebih dahulu mengusung Ahok telah berjuang dari jauh-jauh hari. Maka, peran ketiga partai politik tak bisa dipinggirkan begitu saja walaupun PDIP Perjuangan yang paling terakhir bergabung memiliki kekuatan lebih besar dengan jumlah perolehan 22 kursi di DPRD DKI.
"Namun, saya memahami bahwa hal ini hanya bagian dari proses penyesuaian gaya kerja dan komunikasi saja. Hanya perlu duduk bersama satu atau dua kali untuk menyamakan persepsi dan semangat juang yang ada. Saya pastikan bahwa tim pemenangan Ahok-Djarot akan terus dalam harmoni hingga lima tahun ke depan," ujarnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengatakan partainya ingin agar ketua tim pemenangan Ahok-Djarot diambil alih dari tangan Golkar. Saat ini, tim pemenangan Ahok berada di bawah kendali kader Golkar Nusron Wahid.
"Kami sepakat tadi malam, teman-teman DPD (DKI Jakarta) yang akan bicarakan dengan Pak Ahok. Tapi sebagai partai pengusung, idealnya yang jadi ketua tim pemenangan adalah PDI Perjuangan. Tapi bagaimana detailnya nanti mereka akan bicara," kata Trimedya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).
Sebagai partai pengusung dan memiliki kursi terbanyak, katanya, PDIP tidak ingin hanya menjadi 'tim hore' dari pemenangan Ahok-Djarot. Menurutnya, semua kader PDIP harus berperan dalam mengawal pemenangan Ahok-Djarot. Trimedya pun mengaku sudah ditugasi DPP PDIP untuk membantu memenangkan Ahok-Djarot di wilayah Jakarta Timur.
"Kita berprinsip, kita adalah pengusung. Dan Pak Ahok di Teuku Umar setuju semua pernyataan Bu Mega. Sudah dibicarakan dengan kawan-kawan NasDem, Hanura, dan Golkar. Dan dia tahu betul PDI Perjuangan tidak mungkin mau menjadi penggembira," pungkasnya (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP berencana menjalin komunikasi dengan tim pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan mengungkap alasan tidak mau terburu-buru membentuk tim pemenangan. Apa itu?
Baca SelengkapnyaApalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tengah berkomunikasi intens dengan Demokrat. Hal itu membuat hubungannya PDIP dan Demokrat sangat baik.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaKeduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran
Baca SelengkapnyaPartai biru itu telah berkomunikasi dengan Golkar, dan siap bergabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaAHY menyebut, anggota KIM memiliki semangat membangun kebersamaan.
Baca Selengkapnya