Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ingin fokus jadi menteri, Idrus Marham putuskan tak maju 'nyaleg' di 2019

Ingin fokus jadi menteri, Idrus Marham putuskan tak maju 'nyaleg' di 2019 Idrus Marham diperiksa KPK. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Menteri Sosial, Idrus Marham, menyatakan tidak akan maju sebagai calon legislatif di Pemilu Serentak 2019 mendatang. Idrus mengaku ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai menteri sampai habis masa jabatan.

"Nah 2019 ke depan hari ini saya menteri saya ingin fokus kepada tugas saya sebagai menteri ya," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/7).

Lagipula, kata Idrus, setiap menteri tidak dilarang maju menjadi caleg di Pemilu 2019. Ketentuan itu telah diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Yang tidak diperbolehkan adalah menggunakan fasilitas negara demi kepentingan pencalegan.

"Pesan saya kalau di kabinet yang itu tidak haram dan tidak ada aturan melarang di situ pada Pasal 280 UU No 7 tentang Larangan-larangan dimanfaatkan fasilitas negara dan untuk memanfaatkan ASN atau PNS larangan macam-macam di situ termasuk program-program yang bisa mempengaruhi orang-orang," paparnya.

Idrus bercerita kiprah politiknya selama di DPR. Dia mengaku pernah mundur dari DPR setelah mendapat tugas menjadi Ketua Pansus Century pada 2009. Idrus mundur karena memegang jabatan strategis di Partai Golkat yaitu sekretaris jenderal.

Di Pemilu 2014, Idrus juga memutuskan tidak maju 'nyaleg' karena ingin fokus mengurus partai. Idrus masih menjabat sebagai Sekjen Golkar saat itu.

"Pada saat saya sekjen tahun 2009 saya mau mundur tapi belum boleh karena saya masih memimpin pansus century. sehingga saya baru mundur dari DPR itu pada tahun 2011 setelah jadi Ketua Pansus Century. 2014 karena saya masih sekjen saya tidak caleg lagi," jelas Idrus.

Ditanya apakah tidak rindu menjadi politisi Senayan, Korbid Kelembagaan Partai Golkar menyebut gagasan yang dimilikinya bisa dikomunikasikan dengan elite partai tanpa harus duduk di DPR.

"Sudah kan semua yang penting konunikasi, gagasan komunikasi pikiran dengan seluruh elit yang ada itu apa pun posisi kita bisa," tandas Idrus.

Diketahui kabar ada sejumlah menteri di Kabinet Kerja berencana mengundurkan diri karena ingin menjadi calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2019 datang dari Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi.

"Ada yang mau jadi DPR, ada yang mau jadi apa, ada aja. Yang merasa mungkin tidak akan terpilih lagi, jadi dia mau maju. Ya mungkin aja ada, saya dengar-dengar tapi belum ada bukti," ujar Sofyan di Kantor Wakil Presiden, Rabu (4/7).

Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menanggapi kabar tersebut. Jokowi mengatakan, jika menteri mundur dari Kabinet Kerja demi 'nyaleg' merupakan sebuah kewajaran.

Sebab, menteri ingin menjalankan perintah partai politik (parpol) masing-masing. Jokowi menyebut, sebagian besar menteri Kabinet Kerja berasal dari partai politik (parpol).

"Tentu saja mereka (menteri) ditugaskan partainya untuk hal-hal berkaitan politik. Salah satunya jadi caleg. Saya kira wajar saja kalau mereka ditugaskan partai untuk menjadi caleg," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (6/7).

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh

Dalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Golkar Dekati PKS untuk Jegal Anies di Pilkada Jakarta?
Golkar Dekati PKS untuk Jegal Anies di Pilkada Jakarta?

Idrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Sentil Airlangga: Ini Adalah Sebuah Akrobatik Politik
Idrus Marham Sentil Airlangga: Ini Adalah Sebuah Akrobatik Politik

Idrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat

Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.

Baca Selengkapnya
Ridwan Hisjam Tegaskan Dewan Pakar Golkar Tidak Berwenang Dorong Munaslub
Ridwan Hisjam Tegaskan Dewan Pakar Golkar Tidak Berwenang Dorong Munaslub

Desakan Munaslub Golkar untuk melengserkan kepemimpinan Airlangga belum padam.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB

Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.

Baca Selengkapnya
Golkar Tegaskan Tak Ada Dorongan untuk Koalisi dengan Gerindra
Golkar Tegaskan Tak Ada Dorongan untuk Koalisi dengan Gerindra

Seluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Dukung Jokowi Jadi Ketua Wanbin Golkar: Bukan untuk Menguasai
Idrus Marham Dukung Jokowi Jadi Ketua Wanbin Golkar: Bukan untuk Menguasai

Idrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ingin Usung Kader jadi Cawagub Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Siapa Sosoknya?
Gerindra Ingin Usung Kader jadi Cawagub Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Siapa Sosoknya?

Gerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Agus Gumiwang Tak Maju Jadi Ketum Golkar
Ini Alasan Agus Gumiwang Tak Maju Jadi Ketum Golkar

Golkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Klaim 34 DPD Dukung Bahlil jadi Ketum Golkar, Bantah Jokowi Cawe-Cawe
Idrus Marham Klaim 34 DPD Dukung Bahlil jadi Ketum Golkar, Bantah Jokowi Cawe-Cawe

Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan Ketimbang Gabung jadi Menteri Prabowo-Gibran
Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan Ketimbang Gabung jadi Menteri Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya