Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini 4 kelakuan anggota DPR yang bikin bingung rakyat

Ini 4 kelakuan anggota DPR yang bikin bingung rakyat Ilustrasi Anggota DPR MPR. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Namanya Dewan Perwakilan Rakyat, namun seringkali kelakuannya tak mencerminkan kepentingan rakyat. Maka rakyat pun jadi bingung dan mengkritisi kelakuan para wakilnya di DPR.

Kalau sedang kampanye, janjinya manis sekali. Mau perjuangkan ini dan itu, tapi nyatanya setelah jadi malah jauh panggang dari api.

Berikut lima kelakuan anggota DPR yang sering bikin bingung rakyat.

Orang lain juga bertanya?

1. Studi banding ke luar negeri

Studi banding ini rutin dilakukan setiap tahun oleh semua Komisi di DPR. Yang sedang hangat, kunjungan para pimpinan DPR ke New York dan sempat menemui Donald Trumph.

Sebelumnya soal studi banding ini sudah terus menerus disorot karena menghabiskan dana miliaran. Entah kenapa terus dilakukan. Macam-macam alasan mereka ke luar negeri, mulai dari belajar soal Pramuka, hukum, dan lain-lain. Walau kadang negara yang dituju tidak tepat.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra pernah memerintahkan kadernya tak perlu ikut pelesiran seperti ini. Sementara Ahok mengakui studi banding ke luar negeri para anggota dewan ini lebih banyak jalan-jalan daripada acara intinya.

2. Minta tunjangan naik

Di saat negara sedang terancam krisis ekonomi, anggota DPR malah minta kenaikan tunjangan. Adalah Fahri Hamzah yang paling vokal memintanya dengan alasan inflasi.

Padahal, seperti diketahui, dalam APBN 2016 yang sudah disahkan kemarin antara pemerintah dan DPR, tunjangan anggota dewan mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut tunjangan DPR di APBN 2016:

1. Tunjangan kehormatan

A. Ketua badan/komisi sebesar Rp 6 juta dan akan diusulkan menjadi Rp 11,1 juta

B. Untuk wakil ketua dari Rp 6,4 juta menjadi Rp 10,7 juta

C. Anggota dari Rp 5,5 juta menjadi Rp 9,3 juta.

2. Tunjangan komunikasi intensif

A. Ketua badan/komisi dari Rp 16,4 juta akan diusulkan menjadi Rp 18,7 juta

B. Wakil ketua dari Rp 16 juta akan menjadi Rp 18,1 juta

C. Anggota dari Rp 15,5 juta menjadi Rp 15,6 juta

3. Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran

A. Ketua komisi/badan sebesar Rp 5,2 juta akan menjadi Rp 7 juta

B. Untuk wakil ketua komisi atau badan, dari Rp 4,5 juta akan menjadi Rp 6 juta

C. Anggota DPR dari Rp 3,7 juta menjadi Rp 5 juta

3. Absen bolong-bolong

Absensi kehadiran di DPR sangat rendah. Rapat-rapat komisi sering sepi, apalagi jelang reses. Biasanya sudah kosong duluan.

Namun Politikus PKS Fahri Hamzah punya alasan tersendiri soal absen itu. Fahri menyebut anggota DPR hanya wajib hadir untuk mengambil keputusan. Bukan absen untuk datang dan gajian seperti buruh pabrik.

"Teori kehadiran di parlemen berbeda dengan di pabrik, Kehadiran di parlemen adalah voting right, hadir untuk mengambil keputusan, bukan seperti buruh pabrik yang hadir untuk menerima gaji," kata Fahri Hamzah 3 Juli lalu.

4. Korupsi

Ini gejala paling parah yang menjangkiti anggota DPR. Permainan anggaran dan proyek membuat negara rugi triliunan rupiah.

Sudah banyak tikus-tikus dari DPR yang dijebloskan KPK ke penjara. Namun virus korupsi ini rupanya tak juga sembuh.

Terlalu banyak kalau disebutkan satu-satu siapa saja yang korupsi dan kasusnya. Yang jelas rakyat heran, memang mereka dipilih untuk korupsi? (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Profesi yang Diperebutkan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Anggota DPR
Jadi Profesi yang Diperebutkan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Anggota DPR

Anggota DPR dan DPD akan dipilih melalui Pemilihan Umum.

Baca Selengkapnya
Ustaz Dasad Blak-blakan Ungkap Derajat Anggota DPR, Penjelasannya Simpel Tapi Dalam Menusuk
Ustaz Dasad Blak-blakan Ungkap Derajat Anggota DPR, Penjelasannya Simpel Tapi Dalam Menusuk

Penceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.

Baca Selengkapnya
Contoh Cerita Anekdot Lucu dan Menyindir, Penuh Pesan Moral
Contoh Cerita Anekdot Lucu dan Menyindir, Penuh Pesan Moral

Cerita anekdot lucu hadir sebagai senjata ampuh yang mampu mengundang tawa dari siapa pun yang mendengarnya.

Baca Selengkapnya
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna

Kata-kata pemilu lucu ini bisa jadi hiburan menghadapi suasana politik yang seringkali tegang dan serius.

Baca Selengkapnya
Strategi Pikat Warga Jakarta, Pramono Anung Usung Kampanye Politik Riang Gembira Tanpa Caci Maki
Strategi Pikat Warga Jakarta, Pramono Anung Usung Kampanye Politik Riang Gembira Tanpa Caci Maki

Pramono juga berjanji akan melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh pemerintahan sebelumnya

Baca Selengkapnya
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing

DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Puan Maharani ungkap sederet poin kritiknya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Teriakkan Puan Perintahkan Kader PDIP Bertempur,
VIDEO: Teriakkan Puan Perintahkan Kader PDIP Bertempur, "Bukan Banteng Kalau Ciut!"

Ketua DPP PDIP Puan Maharani turut hadir dan berpidato lantang di hadapan ribuan kader.

Baca Selengkapnya
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.

Baca Selengkapnya