Ini 4 ledekan sindir Ical tak bakal jadi presiden
Merdeka.com - Partai Golkar masih bersikeras mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden. Mereka belum mau menurunkan 'kelas' Ical menjadi cawapres. Hal ini yang membuat Golkar kesulitan menggandeng mitra koalisi.
Ical sudah bertemu Jokowi untuk bicara koalisi. Tapi tak ada titik temu. Kedua pihak, PDIP dan Golkar tak ada yang mau mengalah. Keduanya ngotot mengusung capres masing-masing.
Ical pun sudah bertemu Prabowo. Namun belum ada kejelasan bagaimana kelanjutannya. Prabowo pun jelas tak mau mengalah sebagai cawapres.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Siapa yang akan mengamankan Capres-Cawapres? Maka mereka akan mendapatkan pengamanan sesuai dengan Undang-Undang Pemilu nomor 17.'Kendaraan, lokasi dan seterusnya, itu nanti yang akan melakukan pihak kepolisian.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Siapa capres yang didukung? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
Ketua Forum Silaturahmi DPD II Partai Golkar Muntasir Hamid mengaku tak setuju dengan wacana pencalonan Aburizal Bakrie ( Ical ) sebagai wapres. Muntasir mengatakan, tidak bisa begitu saja Ical turun kasta menjadi cawapres. Dia lebih setuju jika Ical mundur dari pencalonan dan hanya menjadi king maker saja jika tak jadi capres.
Dia melihat banyak kader partai lain yang lebih pantas dicalonkan sebagai cawapres. Seperti Jusuf Kalla (JK) atau Akbar Tandjung yang lebih pantas dan bisa membawa Golkar lebih baik di pilpres nanti.
"Kan banyak kader kita, ada Akbar, ada Jusuf Kalla majukan saja jadi wapres orang itu," tutur dia.
Itu kata pendukung Ical . Namun banyak juga yang menyindir Ical akan sulit menang jika tetap ngotot bertarung di bursa capres 2014.
Berikut sindiran untuk Ical tersebut.
Taruhan miliaran Ical pasti gagal
Pendiri sayap Partai Golkar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Suhardiman, yakin jika Ical tetap ngotot untuk nyapres maka tidak akan sukses. Dia menyarankan agar Ical menjadi 'king maker' saja dibandingkan ngotot maju sebagai Capres. Hal itu justru lebih menguntungkan bagi partai berlambang pohon beringin itu. "Kalau boleh menyarankan Ical jangan jadi King, tapi lebih baik menjadi 'King Maker'," ujarnya.Bahkan, dia berani bertaruh bila tetap ngotot maju, Ical akan tumbang dalam pilpres nanti. "Saya yakin dan berani bertaruh berapapun, jutaan atau miliaran, Ical pasti gagal," tegas dia lagi.Dia menyarankan agar Golkar berkoalisi dengan PDIP, bukan Gerindra. Pasalnya, dia melihat peluang capres PDIP Jokowi cukup besar menang dalam pilpres.
Ical bukan satria pininggit
Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Suhardiman mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie jangan bermimpi bisa menjadi presiden. Menurutnya, berdasarkan sejarah, presiden Indonesia sebagian besar berasal dari Jawa."Berbicara mengenai Ical, jangan mimpi bisa menjadi orang pertama di Indonesia. Berdasarkan sosiologi, sebagian besar orang Jawa. Yang jadi presiden, ya orang Jawa," ujar Suhardiman, saat menjamu Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso di kediamannya, Jumat (2/5).Lebih lanjut, Suhardiman mengatakan, calon pemimpin Indonesia yang populer sekarang ini berasal dari Jawa. Calon presiden dari Jawa tersebut adalah Prabowo dan Jokowi.Suhardiman menganalogikan pemimpin sekarang ini sebagai Satria Piningit seperti yang diramalkan Jayabaya. Bahwa Satria Piningit itu adalah pemimpin yang berasal dari bawah.
Sampai lumutan tak bisa jadi presiden
Ambisi Ical menjadi orang nomor satu di Indonesia diperkirakan akan menemui jalan terjal. Tidak mudah bagi Ical untuk menjadi presiden."Pemimpin kita itu tidak ada akar. Yang ada sekarang itu pemimpin punya dua triliun langsung melenting jadi capres dan cawapres. Tidak bisa masyarakat dibeli, yang dibeli harusnya mekanismenya dibeli. Aburizal mau dipilih sampai lumutan itu tidak terpilih," kata budayawan, Radhar Panca Dahana di Gedung DPD Jakarta, tahun lalu.Menurut dia, banyak calon pemimpin tidak mempunyai prestasi untuk masyarakat, namun berhasrat menjadi pemimpin. Padahal pemilu masih lama."Bagaimana seorang pemimpin disamakan dengan kacang goreng, yang menentukan pemimpin itu kerjanya. Promosi itu penipuan. Aburizal Bakrie, Prabowo. Penipuan politik itu murahan, penipuan. Kalau calon-calon seperti itu hancur negeri ini," ujar dia.
Ical cuma jadi penari latar
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens menyatakan bahwa sebaiknya Golkar bergabung dengan Partai Gerindra . Terlebih, bersatunya partai itu agar mampu menghadapi pesaing lainnya."Golkar dan Gerindra , asumsi saya ini bisa menyatu dan bisa mengimbangi NasDem dan PDIP ," kata Boni saat diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Selasa (22/4).Dia menjelaskan, bila Ical ngotot untuk melenggang di Pilpres 9 Juli mendatang merupakan hal yang cuma-cuma. Walaupun Golkar di peringkat kedua, ketua umum Golkar itu hanya sebagai 'pemanis'."Golkar ngotot mengusung ARB (Ical) di Pilpres, mungkin ARB hanya bisa menjadi penari latar. Seharusnya Golkar harus menjadi peran yang realistis," ungkapnya.Maka dari itu, Boni mengusulkan agar majunya Ical dapat dievaluasi kembali.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengatakan akan mendukung salah satu calon dari dua capres, antara Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpotensi menggantikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca SelengkapnyaMeski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaDewan Partai Golkar Solid Dukung Kepemimpinan Airlangga Hartarto
Baca SelengkapnyaAirlangga seharusnya rasional jika tak terpilih maka mendukung sosok potensial untuk menjadi cawapres yakni Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menepis jika agenda Dewan Pakar itu untuk melengserkannya sebagai pemimpin Golkar.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaKeempat tokoh senior Golkar itu bisa diusulkan menjadi Cawapres di forum Munaslub.
Baca Selengkapnya