Ini 5 indikasi pembentukan poros Partai Islam
Merdeka.com - Hasil hitungan cepat pemilu legislatif yang dilakukan beberapa lembaga survei menunjukkan bila partai berbasis massa Islam ada di papan tengah. Sementara posisi satu hingga empat diduduki partai berbasis massa nasionalis; PDIP sekitar 19 persen, Golkar 14 persen, Gerindra 11 persen dan Demokrat 9 persen.
PKB yang memiliki basis massa Islam di posisi ke empat dengan perolehan suara sekitar 8-9 persen, PAN sekitar 7 persen, PKS dan PPP sekitar 5-6 persen dan PBB sekitar 1 persen. Yang jelas, dari semua partai politik itu tidak ada yang bisa mengajukan calon presiden.
"Kemungkinan besar tiga calon, tapi bisa empat calon jika perolehan kursi partai tengah akan membuat koalisi poros tengah. PDIP perjuangan hanya butuh satu koalisi partai untuk memajukan Jokowi," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Siapa saja yang bisa dipilih di Pemilu 2024? Masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk periode mendatang.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
Prediksi Adji bisa saja terjadi bila Partai Islam benar-benar berkoalisi mengusung capres dan cawapres sendiri. Perolehan suara mereka cukup untuk mengusung capres dan cawapres sendiri sebab bila digabung lebih dari 20 persen.
Pertanyaannya, apakah 5 Partai Islam itu mau bersatu? Bila berbicara kemungkinan, prediksi itu mungkin terjadi. Beberapa hari ini ada indikasi-indikasi yang sepertinya mengarah kepada pembentukan poros tengah partai berbasis massa Islam itu:
Wacana poros Partai Islam, bila digabung suara cukup
Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei menunjukkan suara partai berbasis massa Islam memang cukup bila hendak mengusung capres dan cawapres sendiri. PKB memperoleh suara sekitar 8 persen, PAN sekitar 7 persen, PKS dan PPP sekitar 5-6 persen dan PBB sekitar 1 persen. Bila ditotal, suara koalisi Partai Islam itu lebih dari 20 persen suara nasional.Padahal untuk mengusung capres dan cawapres, syaratnya harus memperoleh minimal 20 persen suara nasional atau 25 persen kursi di parlemen. Partai yang suaranya tidak cukup bisa berkoalisi dengan partai lain."Kemungkinan besar tiga calon, tapi bisa empat calon jika perolehan kursi partai tengah akan membuat koalisi poros tengah. PDIP perjuangan hanya butuh satu koalisi partai untuk memajukan Jokowi," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby.
PPP buka peluang bentuk poros Islam
Sejak wacana pembentukan poros tengah partai berbasis massa Islam, PPP langsung menunjukkan minatnya. Partai besutan Suryadharma Ali itu melihat peluang terbentuknya poros tengah di Pilpres 2014. Apalagi, dalam pemilu legislatif, partai berbasis Islam punya suara signifikan untuk membentuk koalisi yang kuat.Sekretaris Fraksi PPP Muhammad Arwani Thomafi mengatakan, pihaknya membuka diri jika memang Partai Islam berniat bersatu. Menurut dia, bukan tidak mungkin akan terjadi poros tengah di Pilpres 2014 Juli nanti."Saya kira kemungkinan terbentuk poros parpol Islam mungkin juga. Tergantung bagaimana komunikasi teman-teman dari PPP, PKB, PAN dan PKS," ujar Arwani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/4).
Rhoma bertemu Suryadharma Ali
Paling anyar indikasi ini terlihat dari pertemuan bakal capres PKB Rhoma Irama dengan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali. Rhoma dalam pertemuan itu mengatakan, kedatangannya karena diutus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar."Saya diutus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menjajaki koalisi Partai Islam atau koalisi poros tengah jilid dua," kata Rhoma didampingi Suryadharma Ali di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (15/4).Raja Dangdut itu mengaku telah melakukan penjajakan atau safari politik ke sejumlah Partai Islam. "Saya sudah ketemu PKS, PAN dengan Pak Hatta Rajasa waktu di Kemayoran dan sekarang dengan PPP," jelas Rhoma.Rhoma mengatakan, penjajakan yang dilakukan pekan ini akan terlihat hasilnya pekan depan. "Ini mulai penjajakan, minggu ini dipositifkan," tandasnya.
28 Ormas Islam berkumpul di PBNU
Selain safari bakal capres PKB Rhoma Irama, Selasa (15/4) sore kemarin juga ada momentum berkumpulnya 28 ormas Islam di gedung PBNU, Jakarta Pusat. Acara yang digagas oleh Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) tersebut membahas tentang kriteria calon presiden."Ini tujuannya adalah lillahi ta'ala, menyamakan platform bagaimana menyamakan pemimpin ke depan, seperti apa yang layak," kata Ketua PBNU yang juga sebagai tuan rumah, Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan seperti ditirukan oleh humas PBNU Samsul Hadi saat dihubungi merdeka.com.Hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin. Dalam sambutannya, Din mengatakan, prediksi bahwa Partai Islam akan mendapatkan suara rendah dalam pemilu legislatif ternyata salah."Partai berbasis massa Islam diprediksi mengalami masalah, tapi hasilnya di luar prediksi. Itu berarti Allah masih sayang dengan umat Islam. Ke depan bagaimana kita umat Islam harus bisa mensyukuri nikmat ini. Menyamakan persepsi, orientasi adalah bagian dari ukhwah," kata Din seperti ditirukan Samsul.
Sikap partai berbasis massa Islam belum jelas
Sampai sejauh ini sikap partai-partai berbasis massa Islam memang belum jelas, misalnya PKB. Meski beberapa waktu lalu PKB telah bertemu dengan beberapa elite partai politik lain, berbasis massa Nasionalis, tapi sampai kini belum tegas memutuskan dengan siapa mereka berkoalisi Begitu juga dengan PAN, PKS, PPP, dan PBB. Sikap empat partai itu usai pilihan legislatif hingga sekarang juga belum menunjukkan jelas bakal berkoalisi dengan partai nasionalis yang memperoleh suara besar. Justru wacana pembentukan poros tengah Partai Islam kini semakin gencar seiring belum jelasnya sikap kelima partai itu.
PWNU Jatim sodorkan capres-cawapres sendiri
Di tengah ramai wacana poros Partai Islam, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, berkumpul. Mereka mewacanakan pasangan Mahfud MD-Dahlan Iskan dalam bursa calon presiden dan cawapres 2014.Gagasan itu dikemas dalam dialog kebangsaan bertema: Siapa Presiden versi NU, yang digelar di Rumah Dahlan Iskan di Jalan Bali Nomor 24, Surabaya, Selasa (15/4).Dalam pertemuan itu, Kia Miftah memberi sinyal positif pencalonan kedua tokoh nasional yang juga tercatat sebagai kader NU tersebut. "Kita masih melakukan istikharah terkait masalah itu. Nanti kita juga akan berkoordinasi dengan PBNU pusat," kata Kiai Miftah usai acara.Di tempat sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga mengaku mendukung pasangan Mahfud-Dahlan, dari golongan poros tengah."Itu (Mahfud-Dahlan) sangat bagus. Harus ada yang memotori ide ini. Kalau dulu, tokoh poros tengah dimotori oleh Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dan Pak Amin Rais. Nah sekarang harus ada tokoh baru yang mendorong suksesnya ide ini," ujarnya.Menurut Gus Ipul, tokoh poros tengah yang saat ini bisa menggolkan pasangan calon alternatif itu adalah Muhaimin Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan juga tokoh-tokoh Islam di partai berbasis Islam."Anis Matta (Ketua Umum PKS) juga bisa. Yang jelas kita akan mendorong itu. Dan kedua nama ini (Mahfud-Dahlan) harus segera disosialisasikan ke partai-partai," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan, tiga poros itu tidak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnya"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"
Baca SelengkapnyaPKS lebih menginginkan ada dua poros untuk Pilgub Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaPKB mempunyai syarat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP, Sandiaga Uno ingin mengajak Demokrat dan PKS bergabung.
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKeduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran
Baca SelengkapnyaHuda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) menyiapkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai apapun bisa terjadi sebelum ditetapkan KPU.
Baca SelengkapnyaBeredar foto surat permintaan Anies Baswedan ke AHY untuk menjadi cawapresnya.
Baca Selengkapnya