Ini alasan Golkar soal Ical kalah elektabilitas dari Jokowi
Merdeka.com - Sejumlah survei menempatkan elektabilitas capres dari Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) jauh berada di bawah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ). Hal itu diamini oleh Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin .
Namun demikian, dia menyatakan Ical tidak kalah dari sisi popularitas. "Memang ARB kalah secara elektabilitas, tapi kalau secara popularitas tidak," kata Nurul di FX Senayan, Senin (28/10).
Nurul mengatakan tingginya popularitas Ical disebabkan serangan udara yang digencarkan oleh Partai Golkar . Serangan udara yang dimaksud adalah menggunakan media televisi sebagai media pengenalan.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Apa yang dicapai Golkar di Pileg 2024? 'Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka,' tutup Airlangga.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Bagaimana cara Golkar mencapai hasil bagus di Pemilu 2024? 'Jelas itu prestasi yang layak diapresiasi karena tak mudah bagi Golkar bisa naik signifikan hasil pilegnya karena mereka tak punya kader internal yang maju pilpres,' sambung Adi.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Kalau sampai tidak kenal ya itu keterlaluan," jelasnya.
Menurutnya, Ical kalah dari sisi elektabilitas karena disebabkan rakyat belum kenal dekat dengannya. Sedangkan Jokowi memiliki posisi yang sangat menguntungkan untuk melakukan itu, sebagai gubernur DKI.
"Karena dia ( Jokowi ) pejabat publik yang bisa menyampaikan pandangannya dengan kapasitasnya sebagai gubernur DKI Jakarta," ungkapnya.
Walau begitu, Partai Golkar tetap akan mengusung ARB sebagai calon presiden. "Kami tidak akan pernah pantang menyerah. Kami berharap Golkar menang dahulu dan suara itu akan muncul kembali saat pemilihan Capres," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaPersiapan menghadapi Pilkada sudah dilakukan sejak satu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSelisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Meutya Hafid menilai ada empat faktor yang membuat suara Partai Golkar naik signifikan di Pileg 2024.
Baca Selengkapnya"Surveinya yang tertinggi Anies, Zaki masih kecil. Tapi kan belum tentu Zaki yang kalah,"
Baca SelengkapnyaPartai Golkar merupakan partai besar dengan daya tawar tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei, kata Golkar, Ridwan Kamil mempunyai peluang kemenangan yang lebih besar jika berkontestasi di Jawa Barat dibandingkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaMeski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca Selengkapnya