Ini alasan Golkar tak deklarasi Cawapres saat Rakernas
Merdeka.com - Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Golkar Ace Hasan Sadzily menjelaskan alasan partainya tidak mendeklarasikan Cawapres bagi Joko Widodo (Jokowi) dalam penutupan Rakernas. Menurutnya, Rakernas tidak memiliki kewenangan untuk pengambilan keputusan strategis.
"Ini forum tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan tentang cawapres, ini lebih ke persoalan internal," ucap Ace usai Rakernas di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (23/3).
Dalam Rakernas ini, sejumlah kader mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto, untuk menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Anggota komisi II DPR ini menilai sah saja para kader mendorong demikian.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
"Bahwa kader-kader Partai Golkar menginginkan itu wajar saja tapi forum Rakernas tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan," kata dia.
Ace menyebutkan sampai saat ini di internal partai belum ada pembahasan terkait deklarasi cawapres. Partai menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk memutuskan. Dia yakin Agustus mendatang akan keluar keputusan.
"Makanya sampai sejauh ini partai menyerahkan kepada Jokowi siapa cawapresnya pasti akan keluar pada Agustus itu," ujarnya.
Golkar, kata Ace, tidak mengusung Jokowi dengan syarat. Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono berharap mendapatkan jatah kursi kabinet. Ace yakin meski tak dapat kursi RI 2 nantinya, Golkar akan dilibatkan dalam pemerintahan.
"Kami yakin pak Jokowi akan mengajak bicara dengan Partai Golkar arah pemerintahan," kata dia.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaDewan Pakar meminta Golkar membentuk poros baru di luar bakal koalisi.
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaGolkar tidak mempermasalahkan pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAlasan DPD-DPD Golkar Dorong Airlangga Hartarto Merapat ke Koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaSeluruh kader untuk mendukung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan akan membawa keputusan Golkar tersebut ke forum ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk dibahas bersama.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaKeempat tokoh senior Golkar itu bisa diusulkan menjadi Cawapres di forum Munaslub.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia merespons usulan politisi senior Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Baca Selengkapnya