Ini alasan Jokowi cium tangan Megawati
Merdeka.com - Dalam acara perayaan HUT ke 41 PDI-Perjuangan di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung Jakarta, Jokowi sempat mencium tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Momen itu terjadi usai acara perayaan HUT PDIP.
Jokowi mengatakan, tidak ada yang istimewa dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, tindakan adalah hal wajar untuk menghormati yang lebih tua.
"Itu kan budaya Indonesia, budaya Jawa. Kepada yang lebih tua, lebih senior, ya cium tangan," katanya saat ditemui usai menjadi reporter dalam acara ulang tahun salah satu stasiun televisi swasta, di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
"Ke Ibu Mega sebagai yang senior, sama saja kayak ke ibu saya ke orangtua, ke gubernur yang lama, sama semua," tambahnya.
Jokowi meminta kepada semua pihak agar tidak melihat momen itu sebagai perspektif politik. "Kesantunan kita itu sudah hilang. Jadi cium tangan begitu saja ini sudah ramai," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga berharap momen cium tangan tidak dibesar-besarkan. "Jangan dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Padahal itu bentuk kesantunan masyarakat kita ke yang lebih tua. Ini malah ke arah situ (politik)," sesalnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pria itu membentangkan banner kecil bertuliskan kalimat yang begitu mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diduga merupakan rangkaian dari Rakernas PDIP awal Oktober kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi mendapat pertanyaan dari wartawan apakah dirinya ikut menjembatani pertemuan antara Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaRelasi Jokowi kepada Megawati tidak berubah meski keduanya kini berbeda jalan politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan soal dirinya memberi acungan jempol kepada dua bakal calon presiden, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Megawati dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tak berkomentar terkait isu ikut mendorong pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca Selengkapnya