Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan PKB berubah sikap dari opsi D menjadi A di RUU Pemilu

Ini alasan PKB berubah sikap dari opsi D menjadi A di RUU Pemilu Lukman Edy. ©lazuardibirru.org

Merdeka.com - Fraksi pendukung pemerintah kecuali Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) kompak ingin presidential threshold tetap 20-25 persen pada poin Undang-Undang Pemilu yang diputuskan pada sidang paripurna yang berlangsung hingga Jumat (21/7) dini hari. Salah satu fraksi pendukung pemerintah, Partai Kebangkitan Bangsa mengakui akhirnya memilih opsi paket a yang salah satunya berisi presidential threshold 20-25 persen dikarenakan ingin kompak dengan fraksi koalisi pemerintah lainnya.

"Ya itu juga bagian (supaya kompak dengan koalisi). Artinya koalisi pemerintah itu adalah forum komunikasi untuk memungkinkan berkumpul. Jadi ini merupakan bagian komunikasi yang dilakukan PKB," kata Ketua DPP PKB Lukman Edy di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/7).

Lukman mengungkapkan, pada awalnya PKB ingin memilih paket D dalam UU Pemilu. Paket D berisi poin presidential threshold 10-15 persen, Parlementary Threshold 5 persen, sistem pemilu terbuka, besaran kursi per dapil 3-8 dan metode konvensi suara saint lague murni. Paket ini dianggap PKB paling ideal untuk diterapkan dalam Undang-Undang Pemilu.

Orang lain juga bertanya?

"Sebenarnya yang paling ideal itu paket D. Paket yang diajukan PKB. Hampir semua orang mengatakan yang paling ideal itu D karena di paket itu kita berhasil melakukan konsolidasi demokrasi 15 tahun lebih cepat dibanding konsolidasi secara gradual yang selama ini kita lakukan," jelasnya.

Pada akhirnya, dalam sidang paripurna pengesahan Revisi Undang-Undang Pemilu menjadi Undang-Undang ditetapkan memilih paket A yang berisi Presidential Threshold 20-25 persen, Parlementary Threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, besaran kursi per dapil 3-10, metode konvensi suara saint lague murni.

Sementara, empat fraksi, yaitu Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat menyatakan abstain dalam sidang paripurna karena menolak presidential threshold tetap 20-25 persen. Mereka ingin presidential threshold nol persen.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Untung Tak Disahkan, RUU Pilkada Bakal Ciptakan Dinasti Politik dan Kantung Kemiskinan di Daerah
Untung Tak Disahkan, RUU Pilkada Bakal Ciptakan Dinasti Politik dan Kantung Kemiskinan di Daerah

Arman bersyukur DPR bakal mengikuti putusan MK untuk ajang kontestasi 27 Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu

Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
MK Ubah Aturan, PDIP Ajak Parpol KIM Plus Gabung Koalisinya di Pilkada Jakarta
MK Ubah Aturan, PDIP Ajak Parpol KIM Plus Gabung Koalisinya di Pilkada Jakarta

Kemungkinan itu terbuka tentunya menyikapi putusan Mahkamah Konsitusi (MK) memutuskan pengusungan Calon Kepala Daerah tidak lagi bergantung jumlah kursi DPRD.

Baca Selengkapnya
Dewan Syuro PKB Usul Nama Koalisi Anies-Cak Imin Diganti Jadi Koalisi Perubahan Berkelanjutan
Dewan Syuro PKB Usul Nama Koalisi Anies-Cak Imin Diganti Jadi Koalisi Perubahan Berkelanjutan

Keinginan Dewan Syuro PKB itu menyusul deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi pasangan bakal capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
Refleksi Akhir Tahun 2023, Fraksi PKB Soroti UU Ciptaker dan IKN Terkesan Dibahas Terburu-buru
Refleksi Akhir Tahun 2023, Fraksi PKB Soroti UU Ciptaker dan IKN Terkesan Dibahas Terburu-buru

Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mencatat capaian yang produktif dalam bidang legislasi dengan menyelesaikan sebanyak 21 rancangan undang-undang

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Persoalkan Parlemen Didominasi Pendukung Prabowo
PDIP Tak Persoalkan Parlemen Didominasi Pendukung Prabowo

Ketua DPP PDIP, MH Said Abdullah, menilai tidak masalah jika parlemen didominasi pendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
PKB Komitmen Tak Mau Satu Kubu dengan Ridwan Kamil di Pilkada
PKB Komitmen Tak Mau Satu Kubu dengan Ridwan Kamil di Pilkada

Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros.

Baca Selengkapnya
Penantian 25 Tahun, Akhirnya PKB Punya Kursi di DPRD Yogyakarta
Penantian 25 Tahun, Akhirnya PKB Punya Kursi di DPRD Yogyakarta

Solihul menilai lonjakan suara ini membawa pesan jika PKB Kota Yogyakarta adalah partai yang terbuka.

Baca Selengkapnya
PKB soal Demokrat Dukung Prabowo: Besok Bukan Pertarungan Gemuk Kurus, Tapi Visi & Gagasan
PKB soal Demokrat Dukung Prabowo: Besok Bukan Pertarungan Gemuk Kurus, Tapi Visi & Gagasan

Demokrat menambah deretan parpol pengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Baca Selengkapnya
PDIP Tidak Baper Ditinggal Golkar-PAN: Semakin Ramping dan Efisien
PDIP Tidak Baper Ditinggal Golkar-PAN: Semakin Ramping dan Efisien

PDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi

Baca Selengkapnya