Ini alasan PPP Djan Faridz tetap dukung Ahok-Djarot Pilgub DKI
Merdeka.com - Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz menyatakan bahwa pihaknya tetap konsisten mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilgub DKI. Djan bahkan mengaku berdosa kepada umat Islam jika tidak meneruskan dukungannya kepada Ahok-Djarot.
Djan mengklaim bila kebijakan Ahok-Djarot sangat konkret membela umat Islam. Selain itu, kata Djan, Ahok-Djarot merupakan satu-satunya pasangan calon yang bersedia melakukan kontrak politik dengan partai PPP untuk membuat kebijakan yang membela umat Islam.
"Kalau tidak melaksanakannya berdosa saya karena komitmen beliau kepada umat Islam itu konkret. Seumur-umur tidak pernah ada komitmen dari gubernur manapaun yang akan memberikan tunjangan bagi marbot masjid, imam dan ustaz," kata Djan Faridz di Kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa PPP dukung Khofifah-Emil? 'Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,' kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Djan menambahkan, baru kali ini ada pasangan calon yang bersedia membuat kontrak politik dengan partai PPP.
"Kalau saya tidak berjuang untuk pasangan ini berdosa saya. Saya berjuang untuk umat Islam," tegasnya.
Djan menjelaskan bahwa PPP selama ini tetap konsisten membela umat Islam dan konsisten membela kepentingan umat. Jika ada yang mengatakan hal serupa, berarti mereka mencontek.
"Kalau ada paslon bilang saya juga bisa melakukan hal yang sama itu artinya nyontek karena kesepakatan itu dan kontrak politik itu sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum ada penetapan paslon. Sementara calon-calon yang lain belum ada, jadi kalau dibilang 'itu kan saya bisa lakukan juga', kenapa gak dari kemarin ngomong? kenapa baru sekarang? telat," tegas Djan.
Djan membanggakan Ahok yang membuat beberapa kebijakan untuk umat Islam. Di antaranya adalah membangun masjid raya.
"Coba liat Pak Ahok berjanji akan membangun 5 masjid agung di 5 wilayah DKI. Dia udah bangun 1 di Daan Mogot, dia sudah perintahkan carikan tanah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan saya akan membangun segera masjid agung katanya," ungkap Djan.
Tak hanya itu, Djan juga memuji Ahok yang telah melestarikan makam Mbah Priuk tanpa diminta oleh pihak manapun termasuk dirinya.
"Ada gak gubernur-gubernur sebelumnya yang menghormati makam Mbah Priuk? gak ada. Semuanya berkeinginan menggusur gak ada penghormatan kepada beliau. Coba Ahok, saya tidak ngomong satu patahpun sama beliau saya cuma minta Pak Ahok saya ingin umat Islam di Jakarta itu kan mereka itu sangat menghargai ulama-ulama besar apalagi yang sudah meninggal," jelas Djan.
"Tanpa saya minta, beliau sudah bahkan membuat makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya. Tanpa saya minta loh padahal itu tanah kalau dihargai satu meter bisa seratus juta," tandas Djan.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaPlt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaSembilan partai di Parlemen telah menentukan dukungan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPPP akan tetap istikamah pada perjanjian kerja sama yang sudah dijalin dengan PDIP
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaPDIP Kabupaten Kediri yakin seluruh kadernya tegak lurus pada keputusan DPP.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya