Ini kata anak Amien Rais jika PAN kena reshuffle Jokowi
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menyatakan, partainya siap saja apabila Presiden Joko Widodo ingin mendepak kadernya dari jajaran menteri Kabinet Kerja. Saat ini PAN menempatkan kadernya Asman Abnur sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
"Apapun keputusan Presiden kita menghormati keputusan Presiden," kata Hanafi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
Sejumlah fraksi partai pendukung pemerintah mendesak PAN mundur dari koalisi karena dianggap tak sejalan dengan pemerintah. Hanafi menegaskan, keputusan untuk mengeluarkan PAN dari koalisi atau Kabinet merupakan wewenang dari Presiden Joko Widodo bukan partai pendukung.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Apa alasan PDIP memecat keluarga Jokowi? Anggota tersebut dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan kepada calon yang tidak sesuai dengan keputusan resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden 2024.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
-
Kenapa PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo diakibatkan oleh tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi yang dianggap demi kepentingan keluarganya. Tindakan ini dianggap mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berbangsa. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bahwa pemanfaatan instrumen negara untuk kepentingan pribadi telah menyebabkan dampak yang sistemik, merusak sistem hukum dan demokrasi di Indonesia.
"Kan itu kan tergantung Presiden dong, enggak bisa Presiden diintervensi parpol," tegasnya.
Kendati terus didesak, Hanafi menyebut komunikasi dengan fraksi-fraksi partai pendukung pemerintah tetap berjalan baik dan lancar. Hanafi menepis tudingan PAN tak pernah diajak bertemu untuk menentukan sikap bersama terkait sejumlah kebijakan.
PAN juga merasa tidak dikucilkan oleh partai-partai pendukung pemerintah lain karena sikapnya kerap berbeda. Terbaru, PAN kembali beda sikap dengan pemerintah dengan walkout di rapat paripurna yang beragendakan pengambilan keputusan 5 isu krusial RUU Pemilu (20/7) kemarin.
"Saya kira komunikasi dengan semua fraksi yang Pemerintah maupun bukan kita seimbang. Sama semuanya kadernya sama semua," tegasnya.
Hanafi juga membantah, partainya kerap berbeda sikap dengan partai-partai pendukung pemerintah karena ingin kembali berkoalisi dengan Gerindra dan PKS mengusung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 mendatang.
"Kalau bicara koalisi 2019 hanya berdasarkan RUU pemilu kemarin disahkan 20 persen untuk ambang batas Presiden saya pikir itu terlalu dini," tandas Hanafi.
Anak Amien Rais ini menyebut membentuk koalisi untuk mengusung salah satu calon masih terlalu dini. Sebab, dalam dua tahun mendatang, kata dia, kontalasi politik akan dinamis. Sehingga, PAN akan melihat perkembangan sebelum menentukan capres.
"Apalagi kita sangat paham politik ini seperti cuaca, sepertinya mendung tapi enggak hujan, kelihatannya panas ternyata hujan. Dan ini itungannya masih 2 tahun, jadi tidak ada jaminan juga 20 persen yang diasumsikan oleh koalisi Pemerintah ini akan mencalonkan kandidat yang sama," ujarnya.
"Dan banyak unsur-unsur yang akan membuat politik ini dinamis di 2 tahun mendatang ini. Jadi saya pikir jangan terlalu pede juga bahwa sudah mengunci 20 persen lantas otomatis dukungan itu diperoleh," sambungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaJokowi tak menjelaskan apakah dirinya sudah menjadi kader PAN.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan (Mendag) ini menegaskan, semua diserahkan kepada presiden terkait dengan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaAmien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan partainya membuka pintu seluasnya 1.000 persen bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaPKB menilai apabila ada partai mengajukan kader sebagai syarat mutlak mendukung Anies bakal menghambat koalisi mengambil keputusan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eko Patrio sangat terbuka jika Presiden ke-7 RI Jokowi bergabung ke partainya.
Baca SelengkapnyaPAN Siap Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, Syaratnya Anak Zulhas Zita Anjani jadi Wakilnya
Baca Selengkapnya