Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kata calon wawali Surabaya yang mendadak mundur di hari terakhir

Ini kata calon wawali Surabaya yang mendadak mundur di hari terakhir Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejak menghilang dari Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jawa Timur, Jalan Adityawarman Senin sore lalu (3/8), Haries Purwoko akhirnya muncul. Dia menjawab semua teka-teki mundurnya dari bakal calon wakil wali kota mendampingi Dhimam Abror di Pilwalkot Surabaya.

Karena alasan menghindari fitnah, Haries memutuskan pergi secara tiba-tiba saat pihak KPUD menerima pendaftarannya sebagai pasangan yang akan bertarung melawan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana di Pilwali Surabaya 2015. Waktu itu, pasangan Abror-Haries (Rois) datang ke Kantor KPU Surabaya, hari Senin menjelang batas akhir pendaftaran, yaitu pukul 16.00 WIB. Saat itu, Haries mengaku masih mantap mendampingi Abror untuk melawan Risma-Whisnu, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun, ada pihak yang menuduhnya sebagai calon boneka bagi pasangan Risma-Whisnu. Situasi di dalam Kantor KPU-pun berubah. "Di ruang lobi, kami bertemu mas Wisnu Sakti dan mas Awi (Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Surabaya Adi Sutarwijono). Tidak ada masalah ketika saling sambut dan cipika cipiki, kami selama ini bersahabat," terang Haries, Rabu (5/8).

Saat menaiki tangga lantai dua menuju lantai tiga Kantor KPU Surabaya untuk melakukan proses pendaftaran, Haries mengaku mendengar teriakan bernada sumbang dari beberapa orang yang tanpa basa basi menuduhnya sebagai boneka. "Nah ini bonekanya sudah datang," kata Haries menirukan suara 'sumbang' dari seseorang itu.

Mendengar itu, Haries tersinggung dan menyadari apa yang pernah disampaikan keluarganya sebelum memutuskan ikut mendaftar. "Spontan saya sadar dan ingat pesan ibu jika mendaftar sekarang pasti rawan fitnah, karena di masyarakat sudah beredar bakal calon boneka memenangkan incumbent. Ternyata benar. Karena itu saya memutuskan tidak meneruskan pendaftaran sesuai pesan ibu. Ini prinsip bagi saya, karena masalah kehormatan," ucapnya.

Kata Haries, sebenarnya keluarganya sudah melarang untuk menyalonkan diri pada Pilkada 2015 ini. Sebab, situasinya rawan memunculkan tudingan tidak baik, seperti menjadi boneka. "Tudingan jadi boneka itu tidak enak. Orangtau saya tidak ingin saya dituding menjadi boneka. Sebab, konotasinya bisa diatur, pasti mengalah dan 'dibeli'," kata dia.

Padahal, Haries mengaku seluruh proses penyalonannya menjadi bakal cawawali Kota Surabaya bersama Dhimam Abror berjalan alamiah. "Saya menerima amanah dari Parpol dan elemen masyarakat. Karena itu saya serius mendaftar dan ingin menjadi bagian dari proses demokrasi di Kota Surabaya. Namun, perkembangan terakhir di kantor KPU yang menyadarkan saya untuk menghindari fitnah," katanya.

Soal fitnah menjadi pertimbangan utama Haries karena keputusannya maju mendampingi Dhimam Abror tidak ingin diciderai hal yang tidak dilakukannya. "Mohon dipahami, keputusan ini juga menjadi bagian hak pribadi untuk membuktikan saya bukan boneka. Apalagi, tudingan dan fitnah menjadi boneka itu sudah mencul beberapa hari sebelum saya mendaftar, bahkan dengan menyebut angka puluhan miliar rupiah sebagai mahar," ucapnya.

Sadar sudah memutuskan sesuatu yang penting, Haris langsung mendatangi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo untuk meminta maaf atas keputusannya. Permintaan maaf juga akan dilakukannya pada Ketua DPD Partai PAN Jawa Timur dan seluruh elemen masyarakat yang mendukungnya.

"Sekeluar dari Kantor KPU Kota Surabaya, saya langsung menghadap Pakde Karwo (Soekarwo) untuk meminta maaf dan menjelaskan keputusan batal mendaftar. Hal yang sama akan saya lakukan pada Ketua DPD Partai PAN Jatim dan seluruh tim pendukung. Tidak ada yang perlu dipersalahkan dan saya yakin masyarakat akan memahami keputusan saya," ujarnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Ungkap Alasan Gusti Bhre Mundur dari Pilkada Solo, Restu Keluarga hingga Minim Pengalaman
Gerindra Ungkap Alasan Gusti Bhre Mundur dari Pilkada Solo, Restu Keluarga hingga Minim Pengalaman

Pengageng Pura Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro X (Gusti Bhre) dipastikan mundur sebagai bakal calon wali kota Solo 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Respons Budi Waseso Disebut Hakim MK Dicopot Jokowi Karena Tolak Bansos
VIDEO: Tegas! Respons Budi Waseso Disebut Hakim MK Dicopot Jokowi Karena Tolak Bansos

Komjen (Purn) Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Ini Jawaban Foke Ditanya Pilihan Cagub Jakarta 2024
Ini Jawaban Foke Ditanya Pilihan Cagub Jakarta 2024

Hal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Bacagub Jakarta, Ridwan Kamil (RK), di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Keras Soroti Keputusan Gibran Baru Mundur
VIDEO: PDIP Keras Soroti Keputusan Gibran Baru Mundur "Yang Harus Mundur itu Menkominfo"

Deddy justru menilai yang lebih pantas mundur dari jabatan adalah Menkominfo Budi Arie sebab terbukti bermasalah.

Baca Selengkapnya
Ucapan Megawati Bikin Rano Karno Tersentak, Akhirnya Siap Maju Pilkada Jakarta 2024
Ucapan Megawati Bikin Rano Karno Tersentak, Akhirnya Siap Maju Pilkada Jakarta 2024

Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno, mengaku awalnya akan menolak tawaran maju di Pilkada Jakarta  2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Keras Soroti Keputusan Gibran Baru Mundur
VIDEO: PDIP Keras Soroti Keputusan Gibran Baru Mundur "Yang Harus Mundur itu Menkominfo"

Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Walikota Solo

Baca Selengkapnya
Marshel Widianto Buka Suara Usai Mundur Sebagai Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan
Marshel Widianto Buka Suara Usai Mundur Sebagai Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan

Belakangan, Marshel Widianto menyatakan diri mundur dari pencalonan diri sebagai Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Pengajuan Mundur Tunggu Jokowi, Pramono Anung Jamin Profesional jadi Seskab Meski Maju Pilkada Jakarta
Pengajuan Mundur Tunggu Jokowi, Pramono Anung Jamin Profesional jadi Seskab Meski Maju Pilkada Jakarta

Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku sudah berkali-kali mengajukan ingin mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ekspresi Gibran Didesak PDIP Solo Segera Mundur dari Wali Kota
VIDEO: Ekspresi Gibran Didesak PDIP Solo Segera Mundur dari Wali Kota

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menanggapi usulan mundur sebagai wali kota Solo.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Nasib Marshel 'Digantung' Usai Riza Mundur Pilkada Tangsel || DPR Bongkar Kebohongan Yaqut
TOP NEWS: Nasib Marshel 'Digantung' Usai Riza Mundur Pilkada Tangsel || DPR Bongkar Kebohongan Yaqut

Nasib bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Marshel Widianto menggantung usai Ahmad Riza Patria mundur.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Alasan Marshel Mundur Pilkada Tangsel, Salam 'Rispek Abangku' Ngaku Habis Rp500 Ribu
VIDEO: Alasan Marshel Mundur Pilkada Tangsel, Salam 'Rispek Abangku' Ngaku Habis Rp500 Ribu

Marsel mengatakan, keputusannya mengundurkan diri dari Pilwalkot Tangsel tidak membuatnya menyesal

Baca Selengkapnya
Wahyu Hidayat Maju Pilwali Kota Malang, Posisi Sebagai Penjabat Walikota Diganti Iwan Kurniawan
Wahyu Hidayat Maju Pilwali Kota Malang, Posisi Sebagai Penjabat Walikota Diganti Iwan Kurniawan

wan Kurniawan menjalani serah terima jabatan dan pengambilan sumpah dalam sebuah prosesi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (10/8) malam.

Baca Selengkapnya