Ini kata calon wawali Surabaya yang mendadak mundur di hari terakhir
Merdeka.com - Sejak menghilang dari Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jawa Timur, Jalan Adityawarman Senin sore lalu (3/8), Haries Purwoko akhirnya muncul. Dia menjawab semua teka-teki mundurnya dari bakal calon wakil wali kota mendampingi Dhimam Abror di Pilwalkot Surabaya.
Karena alasan menghindari fitnah, Haries memutuskan pergi secara tiba-tiba saat pihak KPUD menerima pendaftarannya sebagai pasangan yang akan bertarung melawan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana di Pilwali Surabaya 2015. Waktu itu, pasangan Abror-Haries (Rois) datang ke Kantor KPU Surabaya, hari Senin menjelang batas akhir pendaftaran, yaitu pukul 16.00 WIB. Saat itu, Haries mengaku masih mantap mendampingi Abror untuk melawan Risma-Whisnu, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, ada pihak yang menuduhnya sebagai calon boneka bagi pasangan Risma-Whisnu. Situasi di dalam Kantor KPU-pun berubah. "Di ruang lobi, kami bertemu mas Wisnu Sakti dan mas Awi (Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Surabaya Adi Sutarwijono). Tidak ada masalah ketika saling sambut dan cipika cipiki, kami selama ini bersahabat," terang Haries, Rabu (5/8).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Saat menaiki tangga lantai dua menuju lantai tiga Kantor KPU Surabaya untuk melakukan proses pendaftaran, Haries mengaku mendengar teriakan bernada sumbang dari beberapa orang yang tanpa basa basi menuduhnya sebagai boneka. "Nah ini bonekanya sudah datang," kata Haries menirukan suara 'sumbang' dari seseorang itu.
Mendengar itu, Haries tersinggung dan menyadari apa yang pernah disampaikan keluarganya sebelum memutuskan ikut mendaftar. "Spontan saya sadar dan ingat pesan ibu jika mendaftar sekarang pasti rawan fitnah, karena di masyarakat sudah beredar bakal calon boneka memenangkan incumbent. Ternyata benar. Karena itu saya memutuskan tidak meneruskan pendaftaran sesuai pesan ibu. Ini prinsip bagi saya, karena masalah kehormatan," ucapnya.
Kata Haries, sebenarnya keluarganya sudah melarang untuk menyalonkan diri pada Pilkada 2015 ini. Sebab, situasinya rawan memunculkan tudingan tidak baik, seperti menjadi boneka. "Tudingan jadi boneka itu tidak enak. Orangtau saya tidak ingin saya dituding menjadi boneka. Sebab, konotasinya bisa diatur, pasti mengalah dan 'dibeli'," kata dia.
Padahal, Haries mengaku seluruh proses penyalonannya menjadi bakal cawawali Kota Surabaya bersama Dhimam Abror berjalan alamiah. "Saya menerima amanah dari Parpol dan elemen masyarakat. Karena itu saya serius mendaftar dan ingin menjadi bagian dari proses demokrasi di Kota Surabaya. Namun, perkembangan terakhir di kantor KPU yang menyadarkan saya untuk menghindari fitnah," katanya.
Soal fitnah menjadi pertimbangan utama Haries karena keputusannya maju mendampingi Dhimam Abror tidak ingin diciderai hal yang tidak dilakukannya. "Mohon dipahami, keputusan ini juga menjadi bagian hak pribadi untuk membuktikan saya bukan boneka. Apalagi, tudingan dan fitnah menjadi boneka itu sudah mencul beberapa hari sebelum saya mendaftar, bahkan dengan menyebut angka puluhan miliar rupiah sebagai mahar," ucapnya.
Sadar sudah memutuskan sesuatu yang penting, Haris langsung mendatangi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo untuk meminta maaf atas keputusannya. Permintaan maaf juga akan dilakukannya pada Ketua DPD Partai PAN Jawa Timur dan seluruh elemen masyarakat yang mendukungnya.
"Sekeluar dari Kantor KPU Kota Surabaya, saya langsung menghadap Pakde Karwo (Soekarwo) untuk meminta maaf dan menjelaskan keputusan batal mendaftar. Hal yang sama akan saya lakukan pada Ketua DPD Partai PAN Jatim dan seluruh tim pendukung. Tidak ada yang perlu dipersalahkan dan saya yakin masyarakat akan memahami keputusan saya," ujarnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengageng Pura Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro X (Gusti Bhre) dipastikan mundur sebagai bakal calon wali kota Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKomjen (Purn) Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Bacagub Jakarta, Ridwan Kamil (RK), di Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDeddy justru menilai yang lebih pantas mundur dari jabatan adalah Menkominfo Budi Arie sebab terbukti bermasalah.
Baca SelengkapnyaBakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno, mengaku awalnya akan menolak tawaran maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Walikota Solo
Baca SelengkapnyaBelakangan, Marshel Widianto menyatakan diri mundur dari pencalonan diri sebagai Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaBakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku sudah berkali-kali mengajukan ingin mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menanggapi usulan mundur sebagai wali kota Solo.
Baca SelengkapnyaNasib bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Marshel Widianto menggantung usai Ahmad Riza Patria mundur.
Baca SelengkapnyaMarsel mengatakan, keputusannya mengundurkan diri dari Pilwalkot Tangsel tidak membuatnya menyesal
Baca Selengkapnyawan Kurniawan menjalani serah terima jabatan dan pengambilan sumpah dalam sebuah prosesi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (10/8) malam.
Baca Selengkapnya