Ini kata PDIP elite NasDem & Hanura tolak KIH damai dengan KMP
Merdeka.com - Elite Partai NasDem dan Hanura menolak kesepakatan perdamaian antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) jika ada politik transaksional dan mengubah UU MD3. Namun politikus PDIP Pramono Anung menepis retaknya hubungan partai politik di Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Sampai saat ini sama semua," kata Pramono usai melakukan pertemuan di rumah Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di Perumahan Golf Mansion Nomor 26, Jalan RS Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (12/11).
Mantan wakil ketua DPR itu malah mempertanyakan kembali kepada awak media siapa politikus yang menyatakan penolakan kesepakatan damai tersebut. Saat disebut nama Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR Viktor Laiskodat yang menyebutkan itu, Pramono malah terlihat sumringah.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Dia malah mengatakan hal itu bukan wewenang Viktor Laiskodat. Menurutnya, cuma Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang memiliki otoritas di NasDem.
"Ya kalau itu bicara saja Surya Paloh. Beliau kan yang punya otoritas," katanya.
Seperti diketahui, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR Viktor Laiskodat tak rela jika ada kesepakatan mengubah Tata Tertib DPR dan merevisi UU MPR, DPR, DPD dan DPRD. Sebab, kesepakatan kedua kubu soal penambahan jumlah pimpinan komisi dari empat menjadi lima orang, mau tidak mau harus mengubah dua aturan tersebut.
"NasDem itu prinsipnya bukan soal pembagiannya, kalau hanya untuk mengubah Tatib dan MD3 demi mendapatkan unsur pimpinan, kami nggak mau," kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Victor Laiskodat saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/11).
Menurut dia, kesepakatan KIH dan KMP harus diselesaikan dengan musyawarah mufakat karena pihaknya tidak ingin berakhir dengan pembagian kursi pimpinan.
Selain Viktor, Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR, Dossy Iskandar Prasetyo juga menolak kesepakatan perdamaian KIH dengan KMP. Dia menilai kesepakatan damai antara KIH dan KMP sebagai politik transaksional.
"Kami menolak (perubahan UU MD3 dan Tatib DPR). Ini bukan masalah diberi dan tidak diberi," kata Ketua Fraksi Partai Hanura Dossy Iskandar Prasetyo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (11/11).
Menurutnya perdamaian di DPR antara KIH dan KMP prinsipnya bukan jumlah kursi yang didapat. Namun, yang penting adalah implementasi musyawarah mufakat mengedepankan prinsip adil dan proporsionalitas.
"Seolah peraturan UU dibuat seleratif, itu enggak baik. Kalau risikonya enggak dapat enggak apa-apa," terang dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB yang meminta bertemu, tapi PKB juga yang membatalkan pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai PDIP tidak konsisten karena telah mengkhianati atau mengingkari kesepakatan yang dibuat bersama antara Pemerintah dan DPR.
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim menegaskan, PDIP bukan inisiaor UU tersebut.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaSempat terjadi perdebatan yang lumayan alot saat rapat internal PKB terkait tawaran kerjasama NasDem.
Baca SelengkapnyaHerman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
Baca Selengkapnya