Ini kontrak politik Deddy Mizwar dengan Demokrat yang dipersoalkan PKS
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan alasan partainya menarik dukungan dari Deddy Mizwar di Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Alasan utamanya, karena Demiz sapaan Deddy Mizwar, telah membuat kontrak politik sepihak dengan Demokrat, yakni mendukung calon presiden yang diusung Partai Demokrat di Pilpres 2019 mendatang.
Pernyataan Hidayat pun ramai menjadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang angkat komentar atas pernyataan Hidayat tersebut.
Untuk mengakhiri hal tersebut, Deddy Mizwar atau yang kerap disapa Demiz pun meminta Hidayat mengungkap kontrak politik yang dimaksud melalui media sosial. Demiz juga menilai Hidayat adalah seorang ustaz yang baik.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster? 'Kita dukung Pak Wayan Koster. Berdasarkan laporan dari DPW PKB Bali komunikasi sangat baik,' ujarnya
"Ust HNW org yg baik..utk mengakhiri ini silakan beliau menunjukkan kontrak politik yg dimaksud via sosmed atau sambil ngopi hehe,' kicau Demiz di akun twitternya @Deddy_Mizwar_, Senin (1/1).
Hidayat pun balas memuji Demiz. Menurutnya, Demiz adalah orang baik. Bahkan dirinya pernah menjadi timses saat Demiz menjadi cawagub dari Ahmad Heryawan pada Pilgub Jabar 2012 lalu.
Tak cuma itu, Hidayat pun menyanggupi permintaan Demiz buat mempublikasikan kontrak politik Demiz dengan Demokrat yang pernah diungkapkannya.
"Waalaikumussalam.Trims Bang Demiz, orang baik yg dulupun saya jadi timses, saat Beliau dimajukn bersama kang Aher dlm pilgub Jabar 2012. Tentunya Bang Demiz masih ingat WA yg saya kirim Sabtu lalu, diantara nya ttg publikasi komitmen/kontrak politik tsb. Saya ikuti usul Antum," kicau Hidayat di akun twitternya, @hnurwahid.
Pakta Integritas Demiz-Demokrat ©2018 Merdeka.com
Dalam dokumen yang ditandatangani Demiz pada 2 Oktober 2018 lalu tersebut terdapat empat poin. Pertama, siap menjadi anggota Partai Demokrat dan ditempatkan di struktural partai; kedua, siap menjadi cagub Jabar 2018-2023 dan memenangkannya serta menggerakan mesin partai termasuk biayanya; ketiga, siap menggerakan mesin partai untuk memenangkan presiden/wakil presiden yang diusung oleh Partai Demokrat tahun 2019-2024; keempat siap menerima arahan partai koalisi.
Hidayat mengatakan dalam Pakta Integritas yang ditandatangani Demiz tersebut, pada poin ke tiga sangat jelas menyebutkan soal komitmen Demiz mengerakkan mesin partai untuk memenangkan Presiden/Wakil Presiden yang diusung oleh Partai Demokrat. Dokumen tersebut diakui Hidayat diperolehnya dari 2 sumber yang sangat dekat dengan Demiz.
"Sekali lagi, kami hormati pilihan politik Bang Demiz. Sbgmn kami juga berterimwkasih, Bang Demiz pun hormati pilihan politik kami di PKS," kicau Hidayat.
Demiz yang telah menjadi kader Partai Demokrat pun membalas Hidayat.
"Hehe kalo dokumen itu yg dimaksud mk dosa apa yg sy lakukan pd PKS.bukankah Ustadz sbg kader PKS juga harus mendukung capres/cawapres yg diusung PKS?" kicau Demiz.
"Saya sdh menerima keputusan PKS utk tdk bersama.Jd klarifikasi ini bukan utk menyudutkan ust n PKS.melainkan utk mengakhiri kemarahan n kebencian di netizen krn statement ustadz".
Hidayat menyatakan PKS sudah legowo dengan pilihan politik Demiz. Menurutnya, hal itu adalah hak Demiz. Namun, kata Hidayat, ada yang menunggangi hal tersebut dengan menyebarkan fitnah dan mengompori buat memecah belah ukhuwah.
"Kami di PKS juga sudah legowo dg pilihan politik Bang Demiz. Itu hak Bang Demiz kan. Tapi ada jg yg tunggangi hal ini unt bikin judul yg sesat, sebarkan fitnah, kompori, unt pecahbelah ukhuwah kita. Sekalipun ttg difitnah mah, bagi kami sudah hafal&kenyang he he he. Hanupis Bang," kicau Hidayat. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS memohon doa dan dukungan agar partainya dapat terus beristiqomah dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPKS sangat tak rela melepaskan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDeddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.
Baca Selengkapnya