Ini kriteria wakil Ganjar jika dipercaya PDIP maju lagi di Pilgub Jateng
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih menunggu turunnya surat rekomendasi dari PDIP. Surat rekomendasi dari PDIP ini akan memastikan siapa nama calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan diusung dalam Pilkada Jateng 2018 mendatang.
"Kita (PDIP pengumumannya) bertahap. Ada hari ini (pengumuman calon) di beberapa provinsi dan Insya Allah tanggal 4 Januari akan diumumkan," ujar Ganjar di sela-sela acara Nitilaku Perguruan Kebangsaan 2017 di UGM.
Ganjar menerangkan seandainya surat rekomendasi PDIP akhirnya memunculkan namanya, dia memiliki beberapa persyaratan untuk siapa yang akan mendampinginya menjadi Calon Wakil Gubernur (cawagub) Jateng di Pilkada 2018 mendatang. Salah satu syarat cawagub adalah bisa diajak bekerjasama dengan Ganjar untuk memajukan Jateng.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Apa janji Ganjar jika terpilih jadi presiden? 'Di sini ada mas Arsjad, nanti teman-teman Apindo bisa ngobrol. Beliau tim saya, tapi tidak otomatis jadi menteri,' ujar Ganjar dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/12).
-
Siapa yang siap jadi Cawapres Ganjar? Usai bertemu adik Megawati, Andika Perkasa, mengaku siap menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
-
Apa yang dibutuhkan Ganjar dari Cawapres? Ganjar Pranowo membutuhkan pasangan yang merupakan tokoh yang bersih, berpengalaman, berintegritas, dan punya citra positif di rakyat karena keberaniannya menegakan keadilan.
-
Siapa yang mengajak relawan untuk memenangkan Ganjar Pranowo? Mereka mengajak kader dan simpatisan PDIP yang ada di Solo dan Kota Medan untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
-
Apa komitmen Ganjar ke depan? Selain itu, Ganjar menegaskan komitmen ke depan dalam pemberantasan korupsi
"Satu bisa bekerjasama. Kedua ngeklik, sehingga kita membawa visi misi program daerah itu seperti dalam sebuah perjalanan yang selalu sama, serasi, harmonis," jelas Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) ini.
Terkait akan digelarnya Pilkada Jateng 2018 mendatang, Ganjar mengajak kepada semua calon yang akan maju untuk menciptakan iklim kontestasi atau persaingan yang baik dan sehat. Selain itu Ganjar juga mengajak agar para calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang maju di Pilkada 2018 untuk tidak menggunakan politik identitas secara berlebihan.
"Mari kita bareng-bareng menunjukkan komitmen kita soal integritas, soal anti korupsi dan soal membangun. Yang penting kontestasinya baik, sehat. Tidak ada politik identitas yang berlebihan. NKRI harus kita jaga. Kebhinekaan harus kita jaga, biar adem," tutup Ganjar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengajak para pihak untuk mengadu gagasan pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar berbicara mengajak semua peserta Pemilu 2024 bersaing secara sehat.
Baca SelengkapnyaGanjar menyatakan, Jawa Tengah menjadi lumbung suara yang selalu dilirik banyak pihak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, kunci kemenangan itu karena partai pendukung sama-sama solid.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDI Perjuangan, Aria Bima menegaskan, partainya mengedepankan etika dalam berorganisasi.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Ganjar bicara soal pentingnya menurunkan angka stunting masih masih tinggi di Manggarai, NTT.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan Jawa Tengah harus tetap menjadi kandang PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPP DPIP, Said Abdullah menegakan, peluang Ganjar Pranowo memenangkan Pilpres 2024 sangat besar.
Baca SelengkapnyaHasto membeberkan sejumlah faktor yang bisa memenangkan Ganjar di Banten.
Baca SelengkapnyaKalau kita sudah tertib ikut aturan, kita sudah disiplin, masih dilarang-larang, tabrak," tegas Ganjar
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku terus berkomunikasi dengan Khofifah ketika berkunjung ke Jatim.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut terjadi perubahan sikap pendukung Ganjar setelah Golkar dan PAN bergabung ke kubu Prabowo.
Baca Selengkapnya