Ini nama-nama anggota DPR yang pindah partai jelang pendaftaran caleg 2019
Merdeka.com - Pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir hari ini (17/6). Ada 16 partai politik yang telah mendaftarkan calegnya untuk berkompetisi di Pemilu 2019.
Beberapa minggu sebelum pendaftaran caleg dimulai, santer terdengar deret nama anggota DPR yang berbondong-bondong hengkang pindah ke partai lain. Berita kepindahan anggota DPR ke partai lain itu bermula dari Politikus sekaligus anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto yang pindah ke Partai Berkarya.
Alasan Titiek pindah ke partai besutan adiknya itu karena dia merasa sudah tak lagi sejalan dengan Partai Golkar. Karena itu ia kini maju sebagai caleg dari daerah pilihan (dapil) Yogyakarta dari Partai Berkarya.
-
Siapa saja yang daftar jadi calon legislatif? KPU Gunungkidul DIY, mencatat ada empat narapidana yang mendaftar sebagai bakal caleg DPRD kabupaten setempat untuk Pemilu 2024.
-
Kapan pendaftaran caleg dibuka? Anggota KPU Gunungkidul, Andang Nugroho, mengatakan bahwa verifikasi administrasi berkas pendaftaran bakal caleg DPRD kabupaten tersebut sudah selesai dan hasilnya juga sudah disampaikan ke masing-masing partai politik.
-
Siapa yang mendaftarkan diri sebagai Capres-Cawapres? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Bagaimana cara mendaftar jadi caleg? “Kepastian adanya empat mantan narapidana ini diketahui lewat hasil verifikasi administrasi berkas pendaftaran yang diserahkan partai politik,“ kata Andang dikutip dari ANTARA pada Selasa (27/6).
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa saja yang daftar di KPU hari Rabu? Pramono-Rano mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta pada Rabu (28/8). Sementara itu ada paslon Ridwan Kamil-Suswono yang didukung 15 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Setelah Titiek, kader PAN Lucky Hakim pindah ke Partai NasDem. Kepindahannya sempat ramai diperbincangkan. Karena Ketua DPP PAN Yandri Susanto sempat mengatakan bahwa Lucky 'dibajak' ke NasDem dengan iming-iming uang Rp 2 miliar.
Namun tudingan langsung dibantah oleh Lucky. Menurut Lucky dia secara sukarela pindah ke NasDem tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Tidak hanya Lucky yang 'dibajak' oleh NasDem, nama anggota Fraksi PAN Indira Chunda Tita Syahrul juga turut pindah ke partai besutan Surya Paloh itu.
Okky Asokawati ©2013 Merdeka.com
Selain kader PAN, anggota DPR dari Fraksi Hanura juga banyak yang dan memilih pindah ke Partai NasDem. Di antaranya Arif Suditomo, Fauzi Amro, Rufinus Hotmaulana, Dossy Iskandar, hingga Dadang Rusdiana.
Diketahui, Partai Hanura memang tengah berkonflik dan terbagi menjadi dua kubu, yakni kubu Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dan kubu Ketua Umum Daryatmo. Dari perpecahan itu sempat ada upaya islah dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) memutuskan Hanura untuk kembali pada formasi awal ketika dipimpin oleh OSO dengan Sekjenya Sarifuddin Sudding.
Kubu Daryatmo tidak terima dengan keputusan itu. Hingga akhirnya, menyebabkan kader yang berada di kubu Daryatmo beramai-ramai pindah ke NaDem karena merasa tidak tahan dengan kepemimpinan Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO).
"Kan butuh kenyamanan. Politisi itu kan dipilih masyarakat, punya kedudukan kuat di masyarakat, tapi kalau tiba-tiba kita misalkan di DPP, sebagai petinggi partai dianggap engga punya peran apa-apa, digoblok goblokin siapa yang tahankan," kata Dadang Rusdiana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7).
Dadang Rusdiana ©dpr.go.id
Selain kader PAN dan Hanura, anggota DPR dari lain seperti Okky Asokawati dari PPP, Krisna Mukti dari PKB juga keluar dari partainya untuk jadi caleg dari Partai NasDem. Deretan nama yang pindah ke NasDem itu juga sudah dibenarkan oleh Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate.
"Waktu itu enggak ribut-ribut kenapa sekarang kok ribut-ribut sekarang ada juga ada banyak bergabung di antaranya Lucky Hakim. Ya dia memang sudah jadi anggota NasDem cukup lama dari awal tahun, krisna Mukti, Bu Okky Asokawati, ada banyak," kata Plate, Selasa (17/7).
Partai Gerindra juga ditinggal empat orang kadernya. Mulai dari Sri Wulan, Roberth Rouw, Rita Zahara, Sjachrani Mataja. Namun belum diketahui ke partai mana empat anggota Fraksi Gerindra pindah.
"Kalo enggak salah Wulan dari Jateng ada. Syahrani Mataja dari Kalimantan ada. Kemudian Robert dari Papua ada. Tiga, empat orang dari Riau kalau enggak salah Rita. Tapi saya takut salah ya. Itu perkembangan kemarin. Enggak tau kalau hari ini berubah kembali. Karena kita daftar baru hari ini," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, Selasa (17/7). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 19 anggota DPR RI terpilih mundur karena maju Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHanya ada 12 parpol yang 580 bacalegnya lolos karena berhasil memenuhi syarat.
Baca SelengkapnyaLima partai politik yang telah memenuhi syarat 100 persen.
Baca SelengkapnyaSebanyak 21 calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta lolos ke DPR RI.
Baca SelengkapnyaBanyak politikus pindah partai dan maju sebagai Caleg di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTotal ada delapan dari total 18 partai yang dinyatakan memenuhi ambang batas parlemen.
Baca SelengkapnyaPembentukan badan ad hoc untuk Pilkada Serentak 2024 terdiri dari PPK, PPS di tingkat desa dan kelurahan serta KPPS.
Baca SelengkapnyaPengumuman pendaftaran bakal capres dan bakal cawapres itu berdasarkan surat nomor 110/PL.01.4-PU/05/2023 diterbitkan KPU RI.
Baca SelengkapnyaAda 18 partai politik yang lolos verifikasi untuk ikut dalam pesta demokrasi lima tahun mendatang.
Baca SelengkapnyaKesempatan itu diberikan karena KPU berkomitmen mendorong daerah-daerah agar tidak ada calon tunggal selama proses pencalonan pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaLogo partai-partai ini tidak akan ada pada surat suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini menimbulkan berbagai pandangan dan diskusi.
Baca Selengkapnya