Ini ungkapan kekesalan Rhoma Irama pada Cak Imin & Jokowi
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi menjalin koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan politik ini diambil ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyiin, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (10/5).
Akibatnya, pencapresan Rhoma Irama yang sebelumnya di dukung PKB batal. Dengan koalisi baru itu, dipastikan PKB memberikan dukungan pada Joko Widodo (Jokowi).
Rhoma Irama pun meradang. Dia merasa dikhianati Cak Imin. Sudah mati-matian mendukung PKB tahunya malah dibohongi.
-
Siapa yang diuji oleh Rhoma Irama? Firdaus Turmudzi, yang disertasinya diuji oleh Rhoma Irama, sedang menempuh pendidikan doktoral di Program Studi Ilmu Dakwah Fakultas Agama Islam Universitas As-Syafi'iyyah, Kota Bekasi, Jawa Barat.
-
Kenapa Rhoma Irama jadi penguji? Rhoma Irama dihadirkan sebagai penguji ahli dalam sidang promosi/terbuka karena namanya ada di dalam penelitian disertasi tersebut.
-
Apa yang dilakukan Rhoma Irama setelah nyoblos? Usai nyoblos, Rhoma Irama dan Ricca Rachim menunjukkan jarinya yang berlumur tinta ungu.
-
Kapan PKB membantah Cak Imin maju Pilgub? 'Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim),' ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Bagaimana reaksi netizen melihat Rhoma Irama? Banyak Netizen Yang Merasa Bahagia Melihat Rhoma Irama yang masih bugar dan produktif meski usianya sudah tidak muda lagi, banyak netizen merasa bahagia dan mendoakan agar sang 'Raja Dangdut' terus bisa berkarya.
Berikut ungkapan kekesalan Rhoma Irama pada Cak Imin atas pembatalan dukungan PKB:
Kontrak politik ilegal
Rhoma Irama batal menjadi calon presiden (capres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung capres Joko Widodo (Jokowi). Rhoma pun mempertanyakan kontrak politik antara dirinya dengan Cak Imin."Sudah (dihubungi Cak Imin) by phone, tapi yang ingin saya katakan, pertama kontrak politik (antara dirinya dan Cak Imin) itu basa-basi aja, karena ilegal dan tidak sesuai dengan AD/ART," kata Rhoma kepada merdeka.com, Minggu (11/5).Menurutnya yang menentukan arah politik PKB, termasuk siapa capres dan cawapresnya melalui mekanisme resmi partai. Keputusan politik itu diambil dalam rapat kerja nasional (rakernas)."Tapi sebetulnya, saya bersedia kemarin (menjadi capres PKB), ingin mengharapkan itikad baik. Jadi di sini etika politik yang seharusnya berlaku," terang dia.
Keluar duit dan tenaga sia-sia
Para pendukung Rhoma Irama kecewa atas pembatalan pencapresan idolanya. Partai Kebangkitan Bangsa menarik dukungan dan berkolaisi dengan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) yang mencapreskan Joko Widodo (Jokowi)."Pendukung Rhoma sakit hati, mereka mati-matian, keluar tenaga, dana, untuk membesarkan PKB tanpa dihargai sedikit pun," kata Rhoma ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (11/5).Raja Dangdut ini menjelaskan, semua biaya kampanye dirinya untuk PKB merupakan sumbangan dari pendukungnya. Misalnya tablig akbar juga dari para pendukung, pemasangan billboard di Jawa Barat, juga dari pendukung."Yang namanya pembentukan posko-posko Riffori, juga atas nama pendukung dan mereka biayai, mereka menyerahkan gedung, biaya segala macam. Saya diundang meresmikan, biaya transportasi tiket dan lainnya, juga mereka yang membiayai," terang dia.
Sebut Jokowi tukang ingkar janji
Rhoma Irama memutuskan menarik dukungannya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keputusan ini dipicu oleh keputusan PKB yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) akibat konsekuensi koalisi PKB-PDIP. "Sebagaimana saya utarakan selama ini. Saya akan menarik dukungan dari PKB," kata Rhoma Irama kepada merdeka.com, Minggu (11/5).Rhoma mengungkapkan dua alasan pokok penarikan dukungan tersebut. Pertama dia menghormati aspirasi masyarakat Jakarta yang menganggap Jokowi tidak menepati janji. Kedua, PKB dinilai tidak lagi mengakui Rhoma effect, sehingga tidak ada gunanya lagi mendukung PKB."Jokowi semestinya menepati janji dan sumpahnya pada Allah, yang akan melaksanakan tugasnya selama 5 tahun. Mereka juga menilai (Rhoma) tidak efektif sementara masyarakat menilai itu effect Rhoma, tapi tidak dianggap," ujarnya.
Tunggu tawaran partai lain
Setelah menarik dukungan terhadap PKB, Rhoma bakal melihat konstelasi politik selanjutnya, apakah ada partai lain meminta dukungan dirinya."Selanjutnya kita lihat, apakah ada partai lain yang meminta dukungan saya. Saya siap maju itu kan bila ada dukungan rakyat dan partai yang siap jadi kendaraan politik," ujar Rhoma Irama.Rhoma menganggap wajar jika dia dan pendukungnya kecewa. Tim Rhoma, di antaranya para ulama, habaib, Fahmi Tamami (Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musala Indonesia), anggota NU struktural maupun kultural, kecewa terhadap PKB."Mereka (PKB) klaim (keberhasilan) ini adalah NU effect, sementara Gus Dur dan keluarga mencabut dukungan untuk PKB. NU DKI Jakarta secara institusional juga melarang anggotanya mendukung PKB. Tapi mereka (PKB) menafikkan Rhoma effect," ujarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah aksi demonstrasi digelar di beberapa titik di Jakarta untuk menyuarakan penolakan RUU Pilkada akan disinyalir akan disahkan oleh DPR
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaCak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.
Baca SelengkapnyaDemo tolak revisi UU Pilkada DPR diikuti berbagai lapisan masyarakat tak terkecuali anak politisi.
Baca SelengkapnyaCawapres Muhaimin Iskandar meminta agar Presiden Jokowi untuk segera cuti
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta rakyat yang menilai atas sikap Jokowi di Pilpres
Baca SelengkapnyaSuara Prabowo Subianto diduga bisa gembos karena ditinggal PKB
Baca SelengkapnyaWanita terang-terang meragukan kapasitas Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaGibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.
Baca SelengkapnyaNamun, Cak Imin membenarkan terkait adanya politikus PDIP yang mengungkap terus berkomunikasi dengan PKB
Baca Selengkapnya