Inilah 4 kader andalan Demokrat pilih merapat ke Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Pilihan para elite politik menjelang Pilpres 2019 sangat dinamis. Belum tentu, keputusan partai didukung penuh para kadernya.
Seperti Partai Demokrat. Pada Pilpres 2019 telah sepakat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan capres dan cawapres 2019. Namun faktanya ada sejumlah kadernya berputar haluan dan tak seirama dengan partai.
Berikut ini 4 kader Demokrat memilih jalan merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin"
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Deddy Mizwar
Nama Deddy Mizwar paling mengejutkan. Deddy diplot sebagai juru bicara pasangan Jokowi-Ma'ruf. Penunjukan Deddy ternyata tidak dilakukan secara mendadak karena sudah terjalin komunikasi cukup lama. Deddy dipilih lantaran sesuai dengan visi misi Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, ada pula pertimbangan-pertimbangan strategis terkait pemilihan Deddy.
Ada tiga alasan penunjukkan Deddy sebagai jubir pasangan Jokowi dan Ma'ruf, yaitu mengamankan suara Jawa Barat, ciptakan kampanye adem, dan populer.
Mengetahui kabar ini, pihak Demokrat akan memanggil Deddy. Saat berada dalam Demokrat, Deddy menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jawa Barat.
Gubernur NTB Tuan Guru Bajang
TGB yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat memilih pindah haluan dengan memberikan dukungan untuk Jokowi sebagai presiden RI. Ia memuji kinerja Jokowi dan layak kembali menjadi calon presiden.TGB juga memuji Jokowi sebagai tipe pemimpin pekerja keras. "Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.Alasan TGB mendukung Jokowi juga berawal dari kemajuan NTB. Salah satu bukti adalah diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.
Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe
Enembe memilih mendukung Jokowi kembali menjadi presiden periode 2019-2024. Padahal Partai Demokrat memberikan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga Uno. Bahkan ia rela diberi sanksi dan siap berpindah partai karena berbeda pilihan. "Ini sesuai nurani karena Jokowi satu-satunya presiden yang sudah delapan kali berkunjung ke Papua," kata Enembe.Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua menyatakan seluruh kader dan pengurus partai tersebut akan sejalan dengan ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe yang mendukung Joko Widodo dalam pemilihan Presiden 2019.Dia mengungkapkan sejak Lukas Enembe mengeluarkan pernyataan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 13 Agustus 2018, sudah ada komunikasi antara pengurus DPD dengan Dewan pengurus Pusat (DPP) menyangkut hal tersebut. Menurut dia, pengurus pusat tidak mempermasalahkan pernyataan Lukas Enembe dan akan membuat kebijakan resmi mengenai hal tersebut.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Soekarwo pernah mengusulkan partainya mendukung Jokowi. Alasannya banyak pengurus daerah di Jatim mendukung Jokowi. Soekarwo adalah Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.Soekarwo mengaku ada beberapa alasan kenapa harus mendukung Jokowi dua periode. Pertama, kata Soekarwo, gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa yang diusung Demokrat sudah memutuskan mendukung Jokowi."Kalau saya mengusulkan ke pusat (DPP Demokrat), satu, gubernur (Khofifah) sudah mengambil keputusan mendukung ke Pak Jokowi. Jadi harus menjadi pertimbangan DPP tentang itu," kata Seokarwo bulan lalu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada Jawa Barat (Jabar) diikuti 4 kandidat. Di mana dua kandidat diusung oleh gabungan beberapa parpol, sedangkan dua lainnya diusung tanpa berkoalisi
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya“Hari ini menjadi puncak penyerahan rekomendasi Partai Demokrat di tiga provinsi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta,” kata AHY
Baca SelengkapnyaDia menilai pertimbangan itu sebagai dinamika politik.
Baca SelengkapnyaSahroni disebut sebagai kader paling digandrungi warga ibu kota.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan secara langsung surat rekomendasi partai secara bergantian kepada empat pasangan bakal cagub dan bakal cawagub.
Baca SelengkapnyaDemokrat meyakini, partai lain tetap akan mendukung pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaAda empat kader yang potensial diusung dalam Pilwakot Semarang.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai memberikan dukungan kepada Prabowo lewat relawan.
Baca SelengkapnyaPAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat mengungkapkan sosok Bacawapres untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya