Inilah kekuatan mesin politik capres Jokowi vs Prabowo
Merdeka.com - Pertarungan Pilpres 2019 bakal berlangsung sengit. Meski duel ulang antara Jokowi dan Prabowo, Pilpres diprediksi akan berlangsung dalam tensi tinggi. Apalagi ini head to head dua calon.
Dua pasangan ini sama-sama punya mesin politik kuat. Bahkan jaringannya sampai akar rumput.
Memasuki tahun politik, mesin masing-masing calon sudah dipanaskan. Berikut ulasannya:
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
Partai pendukung Prabowo
Salah satu kekuatan mesin politik adalah partai koalisi. Pasangan Prabowo-Sandi didukung oleh empat partai. Keempat partai itu adalah Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat.
Keempat partai itu punya basis massa kuat. Argumen itu terbukti lewat suara yang diperoleh oleh masing-masing partai pada Pemilu 2014. Partai Gerindra berhasil meraup suara 11,81 persen, PAN meraup suara 7,59 persen, PKS 6,79 persen suara dan Demokrat mengumpulkan 10,19 persen suara.
Dengan suara yang diperoleh pada pileg 2014 bisa menjadi modal kuat partai koalisi Prabowo-Sandi maju dalam pemilihan presiden. Dan siap memenangkan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019.
Partai pendukung Jokowi
Lalu bagaimana dengan partai pendukung Jokowi. Calon inkumben ini juga akan memanfaatkan mesin partai koalisi untuk menang. Ada 9 partai pendukung Jokowi.Kesembilan partai itu adalah PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB, Hanura, Partai NasDem, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan dua partai baru yakni PSI dan Perindo. Pada pileg 2014 partai-partai pengusung Jokowi mendominasi dengan perolehan suara. PDIP meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen, Golkar dengan 14,75 persen suara. NasDem 6,72 persen suara, kemudian PKB 9,04 suara, PPP 6,53 persen dan Partai Hanura 5,26 persen suara.
Lumbung suara Jokowi
Jokowi punya basis massa kuat di Jawa, terutama Jawa Tengah. Jateng diprediksi masih menjadi andalan Jokowi dalam meraup suara. Pada Pilpres 2014 Provinsi Jawa Tengah (Jateng) masih disebut-sebut sebagai kandang banteng alias basis PDIP. Hal ini pun bukan sekadar isapan jempol, partai besutan Megawati selalu menang di Jateng.Dalam Pilpres 2014 ini Jateng juga menyumbangkan suara besar bagi kubu Jokowi-JK dengan meraup 12.959.540 suara. Selain itu Bali satu provinsi yang jadi basis PDIP. Hubungan historis antara Bali dan Soekarno seolah menjadi penguat emosional partai banteng moncong putih itu di Pulau Dewata. Di Bali, Jokowi- JK juga menang telak dari Prabowo. Jokowi meraih 1.535.110 suara dalam Pilpres 9 Juli 2014. Pasangan Prabowo hanya memperoleh 614.241 suara. Suara Jokowi pada pilpres 2014 memang merata hampir di seluruh Indonesia. Selain di Jawa dan Bali, Kalimantan Timur juga menjagokan Jokowi- JK. Berdasarkan rekapitulasi KPU, mayoritas warga di Kaltim memberikan suaranya untuk Jokowi-JK. Jokowi berhasil dengan 1.190.156 suara. Sedangkan Prabowo hanya mendapat 687.734 suara pada pilpres 2014.
Lumbung suara Prabowo
Tidak mau kalah dengan Jokowi, di beberapa wilayah juga menjadi lumbung suara bagi Prabowo. Terlebih Jawa Barat, pada Pilpres 2014 lalu Provinsi dengan penyumbang suara terbanyak untuk pasangan Prabowo adalah Jawa Barat. Dengan mendapat 14.167.381 (59,78%). Selisihnya cukup jauh dengan Jokowi yang hanya mendapat 9.530.315 suara (40,21%). Total suara sah sebanyak 23.697.696.Provinsi Sumatera Barat juga salah satu wilayah yang loyal terhadap pasangan Prabowo. Di ranah minang, Prabowo sukses mengungguli Jokowi- JK dalam Pilpres 2014. Di Sumatera Barat, kubu Prabowo memperoleh 1.797.505 suara. Sedangkan pasangan Jokowi-JK hanya diberikan 539.308 suara.
Basis massa dari partai Islam
Jokowi dan Prabowo sama-sama punya mesin politik dari partai berbasis massa Islam. Jokowi punya PKB dan PPP. Dua partai itu punya basis massa Islam yang kuat terutama dari kalangan Nahdliyin.Sementara Prabowo punya partai pendukung PAN dan PKS. Dua partai ini juga punya basis pemilih dari umat Islam.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mempunyai peluang untuk memimpin dalam skema head to head, baik ketika berhadapan dengan Ganjar maupun Anies.
Baca SelengkapnyaPertarungan Pilkada Jakarta 2024 semakin panas karena melibatkan para tokoh penting.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sempat bertarung di Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaTiga pekan jelang pencoblosan Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil menemui Prabowo dan Jokowi dalam kesempatan terpisah, tetapi dalam waktu berdekatan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menegaskan, hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto terjalin solid.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap kontestasi Pemilu 2024 ini dijalani dengan fair dan terpenting setiap calon mengedepankan rasa cinta Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan bicara perannya dalam dunia perpolitikan usai rampungnya Pemilu dan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHendropriyono dalam analisa intelijennya menyoroti faktor yang akan memenangkan Prabowo-Gibran, yaitu cepatnya mesin partai bergerak.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan Prabowo mengklaim sudah menyatu dengan Jokowi.
Baca Selengkapnya