Investigasi pemudik tewas di Brebes, Komisi V usul bentuk panja

Merdeka.com - Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro kecewa, sebab dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR, Kemenhub, Kakorlantas, dan Kemenpupera pada H-15 menyatakan siap menangani arus mudik. Namun ternyata 17 pemudik tewas saat kendaraan mereka terjebak antrean di jalur Brebes, Jawa Tengah.

Menyelidiki kasus tersebut, Nizar mengusulkan dibentuk Panitia Kerja (Panja) di komisi V DPR. Dengan adanya panja, dia harap kasus serupa tak terulang lagi.

"Saya akan usulkan investigasi agar tidak terulang kejadian seperti ini, dan ini lebih buruk ketimbang tahun 2015. Lebih bagus tahun 2015 walaupun korban yang meninggal lebih sedikit. Apalagi menjadi pemberitaan media internasional," kata Nizar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/7).

Politikus Partai Gerindra ini juga mendesak agar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta maaf kepada publik. Hal tersebut sekaligus mengakui bahwa dia tak mampu memberikan pelayanan yang prima.

‎"Outputnya dalam Panja rekomendasi itu kita akan sampaikan bahwa ada target limit, bahwa pembangunan Tol itu segera dilakukan, jadi setiap lebaran itu kita bisa merekayasa mengatur terhadap ‎jumlah pemudik ke arah Jateng dan Jatim," tuturnya.

Selain itu dia turut mengkritik adanya peresmian tol ke arah Brebes tersebut. Sebab tanpa dibarengi dengan antisipasi di area exit Tol Brebes.

"Kemarin di bagian anggaran ada‎ badan manajemen aset negara, dengan adanya itu mungkin pembebasan baik itu sarana infrastruktur khususnya tol bisa teratasi, kan kita liat apakah dalam RKA K/L sudah tergambarkan, kalo tidak tergambarkan sungguh terlalu, karena itu yang disampaikan pemerintah ingin membangun infrastruktur jalan agar bisa dinikmati masyarakat," pungkasnya.