Istilah-Istilah Ucapan Amien Rais Memantik Reaksi Kubu Jokowi
Merdeka.com - Politisi senior Amien Rais beberapa kali mengucapkan istilah-istilah kontroversi di jagat politik. Misalnya dia mengibaratkan Pilpres 2019 seperti Armagedon atau perang Baratayuda. Kemudian, Ketua Dewan Penasehat PAN itu sempat menyebut jika Indonesia bangsa pekok atau bodoh dan juga partai setan. Ucapan dan istilah Amien Rais ini mengundang reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali kubu Jokowi.
Lalu bagaimana reaksi kubu Jokowi soal istilah yang diucapkan Amien Rais?
Dinilai Tak Paham Konstitusi
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Politisi senior Amien Rais menyebut jika Pilpres 2019 mendatang seperti Armagedon atau perang Baratayuda. Armagedon bermakna bencana besar, sementara Baratayuda dalam cerita pewayangan perang saudara.
Menanggapi ucapan itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menilai jika Amien Rais tak paham soal konstitusi. Sebab Indonesia merupakan negara yang cinta kedamaian dan secara gamblang tertuang dalam UUD 1945.
"Kalau ada pemimpin yang katakan demokrasi ini adalah perang, Baratayuda dan sebagainya, berarti dia tidak paham dengan konstitusi kita," katanya.
Diminta Pilah Omongan
Beberapa waktu lalu, politisi senior memberikan ceramah di masjid kawasan Jakarta Selatan. Dalam ceramahnya, Amien mendikotomikan partai-partai politik di Indonesia dengan menyebut partai Allah dan partai setan.
Pernyataan Amien ini membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan turut buka suara. Dia meminta para tokoh politik berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataannya.
"Kalau sudah tua-tua gitu musti dipilah-pilah lah (jika mengeluarkan pernyataan)," kata Luhut.
Disebut Bukan Pribumi
Ketua Dewan Penasehat PAN, Amien Rais sering kali mengkritik kebijakan pemerintah Jokowi-JK. Beberapa waktu lalu dia mengkritik jika UU Migas No 22/2001 pro asing. Dengan begitu Amien menyebut bila Indonesia bangsa 'pekok' (bodoh).
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah bereaksi mendengar pernyataan Amien yang mencaci bangsa sendiri. Inas menuding kalau merupakan orang asing yang hanya menumpang tinggal di Indonesia. "Bangsanya sendiri dihina! Dicaci maki," katanya.
Pilpres Bukan Perang Saling Menjatuhkan
Ucapan politisi senior Amien Rais yang menyebut Pilpres 2019 seperti Armagedon atau perang Baratayuda, menimbulkan beragam reaksi dari kubu Jokowi-Ma’ruf. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syazdily meminta jika pemilu tak diibaratkan seperti perang. Karena hal tersebut akan menakutkan bagi rakyat.
Pilpres bukan perang yang saling menjatuhkan, melainkan mekanisme politik biasa dalam proses demokrasi untuk memilih presiden lima tahun sekali. "Pilpres itu bukan perang Baratayudha, bukan Armagedon, bukan ajang untuk saling menjatuhkan, melakukan adu program, gagasan dan ide yang terbaik untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa," ujar Ace.
Istilah Perang Badar
Pada Pilpres 2014, politisi senior Amien Rais juga sempat mengibaratkan Pilpres dengan perang, yakni perang badar. Kubu Jokowi-JK menyayangkan ucapan Amien tersebut karena dianggap provokasi yang tak pantas karena menggunakan sentimen agama.
Sebab, kontestasi dalam pilpres ini bukanlah perang yang harus ada yang kalah dan terbunuh dan menang lalu pesta dan hura-hura. "Jangan menghadap-hadapkan rakyat dengan statement provokasi-provokasi yang mengadu domba rakyat," kata Juru Bicara Capres-Cawapres Jokowi- JK, Abdul Kadir Karding.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amien Rais jmenyoroti putusan MK yang menyetujui gugatan soal syarat capres-cawapres tak harus berusia 40 tahun asal pernah menjadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Amien Rais dalam diskusi Tokoh Oposisi Anti-Mulyono yang digelar di Kawasan Menteng
Baca SelengkapnyaAmien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSi Mulyono ini, Jokowi, jelas pencinta PKI. Lihat saja Kepres nomor 17 tahun 2022 yang berisi permintaan maaf kepada PKI, kata Amien Rais.
Baca SelengkapnyaAmien meminta KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi di era Jokowi.
Baca SelengkapnyaCak Imin menanggapi permintaan agar waspada dengan Amien Rais Syndrome.
Baca SelengkapnyaAmien Rais dan Rizal Ramli bersama rombongan mendatangi KPK
Baca SelengkapnyaAnies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku terkejut ketika Presiden Jokowi ikut berkomentar terkait debat kemarin. Menurutnya, biar publik yang menilai.
Baca Selengkapnya