Isu barter politik Budi Gunawan dan Ahok, PDIP merasa dipojokkan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Penunjukan ini dinilai sebagai barter politik agar PDIP mengusung Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017.
Menanggapi isu ini, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno merasa isu tersebut menyudutkan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Dia membantah tegas ada transaksi politik antara penunjukan BG yang mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu dengan Ahok. Hingga saat ini, PDIP belum menentukan akan mendukung siapa di Pilgub DKI.
"Itu spekulasi politik untuk memojokkan partai kami, seakan partai ini transaksional, partai yang bisa menjual belikan prinsip, enggak begitu," kata Hendrawan saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (5/9).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
Hendrawan menegaskan, penunjukan Budi Gunawan merupakan hak prerogatif seorang Presiden Jokowi. Meskipun dia mengakui, Jokowi meminta saran kepada PDIP sebelum menunjuk BG sebagai calon kepala BIN.
"Kan tentu sebagai presiden, meminta saran bagi semua pihak, wajar kalau minta saran ke semua termasuk kepada PDIP, kalau untuk kami kapasitas (meminta saran) tentu ketua umum," kata Hendrawan.
Sekali lagi, dia membantah isu bahwa PDIP lakukan barter dengan Jokowi dalam hal penunjukan BG sebagai calon kepala BIN.
"Sepenuhnya hak presiden dan melihat kapasitas kompetensi seseorang ditempatkan di jabatan bergengsi, itu kapasitas presiden," tutur dia.
Soal keputusan PDIP di Pilgub DKI 2017, Hendrawan tak mau bicara banyak. Dia hanya menyatakan, masih ada waktu untuk PDIP memutuskan siapa yang akan diusung.
"Kalau deadline kan tanggal 21 sampai 23 September, PDIP karena kursinya cukup, kalau mau bisa mendaftar di jam terakhir. Itulah kenikmatan yang tidak bisa dinikmati semua parpol, tapi tentu komunikasi politik selalu dilakukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Izha Mahendra menilai ada deal politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menggantikan Sutiyoso.
"Para politisi dan analis meyakini bahwa kalau Pak Jokowi mengajukan Budi Gunawan sebagai kepala BIN, maka PDIP akan mendukung Basuki T Purnama (Ahok) pada pilkada mendatang. Itulah yang sudah diprediksi dalam bargain politik ini," kata Yusril di Jakarta, Minggu (4/9).
Ia berpendapat, meski di internal PDI-Perjuangan menentang hal tersebut, namun arah semakin terlihat karena di internal partai berlambang kepala banteng itu terus memberi sinyal mendukung calon petahana.
"Kita menganggap kecenderungan terbesar tetap akan mendukung Pak Ahok," tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Budiman Sujatmiko memberikan sinyal dukungan kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika menyambangi Kertanegara.
Baca SelengkapnyaGibran melempar candaan kepada Budiman Sudjatmiko buntut dukungannya ke Prabowo
Baca SelengkapnyaJika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.
Baca SelengkapnyaLangkah politik Budiman Sudjatmiko mendukung Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaEriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud diminta untuk segera bangkit meraih elektabilitas kembali agar tak tertinggal di posisi ketiga.
Baca SelengkapnyaBudiman merupakan aktivis yang sempat dipenjara belasan tahun di orde baru.
Baca Selengkapnya