Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Isu Hantu PKI dan Bahaya Laten Orde Baru 'Sengat' Para Capres

Isu Hantu PKI dan Bahaya Laten Orde Baru 'Sengat' Para Capres Deklarasi Kampanye Damai. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Menjelang pemilihan presiden pada April 2019, isu negatif dan fitnah banyak berseliweran. Kedua capres, baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama-sama terkena dampak isu-isu yang merugikan.

Jokowi selalu dikaitkan dengan isu PKI. Sedangkan Prabowo dikaitkan dengan bahaya laten Orde Baru. Isu-isu itu makin menguat jelang Pilpres 2019. Berikut penjelasan kedua kubu saat diserang isu-isu PKI dan Orde Baru:

Jokowi dituduh PKI: PKI bubar 1965, saya lahir 1961

Jokowi mengaku risih selalu dikait-kaitkan dengan PKI. Agar tidak menjadi isu liar, dalam berbagai kesempatan Jokowi mengklarifikasi isu tersebut.

"Saya jadi korban. Saya dituduh PKI. PKI bubar 1965 sedangkan saya lahir 1961, masak PKI balita. Saya tidak kena, orangtua dan kakek nenek saya dituduh. Ada foto yang mirip saya dekat Aidit. Tidak masuk akal. Bahkan ada kiai yang ingin bicara empat mata, soal saya PKI. Tetapi semuanya terbantahkan," ujar Jokowi.

Jokowi Difitnah Selama 4 Tahun Soal Isu PKI

Jokowi mengaku hingga kini masih terus difitnah sejumlah pihak terutama lewat media sosial. Jokowi mengatakan, dia kerap dituding terkait dengan PKI.

"Fitnah di media sosial sudah lebih dari 4 tahun ini. Menuduh Presiden Jokowi itu PKI coba. Saya lahir tahun 1961, PKI dibubarkan tahun 1965, saya baru umur 3,5 sampai 4 tahun. Masa ada PKI balita? logikanya enggak masuk," kata Jokowi saat memberikan sambutannya di acara Silaturahmi dengan badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (25/4) lalu.

Jokowi Bakal Gebuk PKI

Jokowi menyatakan bakal menggebuk PKI jika mencoba kembali bangkit, hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri Kajian Ramadan 1438 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Aula Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun lalu. Di hadapan peserta Jokowi merasa heran dengan mencuatnya kembali isu tersebut. Sebab, organisasi PKI sudah dimasukkan dalam kelompok yang dilarang berdiri di Tanah Air.

"Sekarang ini banyak isu-isu bahwa PKI bangkit, komunis bangkit. Pertanyaannya di mana? Di mana? Karena jelas, sudah jelas, konstitusi kita jelas. Ada TAP MPR-nya, bahwa PKI, komunisme dilarang di negara kita Indonesia," kata Jokowi.

Isu Orde Baru

Sementara kubu Prabowo ramai isu bangkitnya Orde Baru. Isu membangkitkan Orde Baru bermula dari Titiek Soeharto menyebut bahwa Indonesia sudah saatnya kembali seperti masa pemerintahan Presiden Soeharto. Masa di mana dia klaim semua harga sandang pangan papan terjangkau oleh masyarakat.

Melalui akun Twitternya, Titiek menyebut bahwa Indonesia sudah saatnya kembali seperti masa pemerintahan Presiden Soeharto. Masa di mana dia klaim semua harga sandang pangan papan terjangkau oleh masyarakat. "Sudah cukup. Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," Tulis Titiek dalam akun Twitternya.

Mengadopsi Swasembada Pangan

Ramai isu Orde Baru, Cawapres Sandiaga Uno kemudian meluruskan. Menurutnya, kesuksesan swasembada pagan di era Soeharto akan diadopsi jika menang pada Pilpres 2019 mendatang.

"Menurut saya yang bisa kita adopsi swasembada pangan, swasembada energi. Kita juga lihat zaman Pak Harto produksi beras kita baik, produksi bahan-bahan pangan kita juga baik, itu bisa kita adopsi," kata Sandiaga di Kebayoran Baru.

Tidak Mengembalikan Sistem Orde Baru yang Otoriter

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, Prabowo ingin melakukan swasembada pangan yang sempat dilakukan Soeharto. Bukan mengembalikan sistem Orde Baru yang otoriter. Orientasi swasembada ini, kata Muzani yang akan diubah untuk peningkatan produksi dalam negeri di bidang pangan. Sehingga ketergantungan negara kepada impor yang bisa menguras devisa dan bisa mengganggu neraca pembayaran bisa teratasi.

"Ketergantungan kita kepada impor sekarang ini masih lumayan tinggi. Kalau stok beras itu minus atau menunjukkan angka menurun, kemudian kita buru-buru impor," katanya.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TOP NEWS: Wiranto Heran Tiap Pemilu Prabowo Diisukan Pelanggar HAM | Hasto PDIP Vs Budiman Sudjatmiko
TOP NEWS: Wiranto Heran Tiap Pemilu Prabowo Diisukan Pelanggar HAM | Hasto PDIP Vs Budiman Sudjatmiko

Isu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Ini Spanduk yang Bikin Megawati Meradang hingga Sebut Ada yang Mau Acak-Acak PDIP
Ini Spanduk yang Bikin Megawati Meradang hingga Sebut Ada yang Mau Acak-Acak PDIP

Semua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM

Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rocky Gerung Baca Jokowi,
VIDEO: Rocky Gerung Baca Jokowi, "Taruh Tangannya di Semua Partai"

Rocky mengaku menangkap sinyal seperti ada kegelisahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Ngeri Ngeri Sedap Tarung Pilkada di Provinsi Ini, Presiden PKS Towel Cak Imin PKB
VIDEO: Prabowo Ngeri Ngeri Sedap Tarung Pilkada di Provinsi Ini, Presiden PKS Towel Cak Imin PKB

Partai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Lengkap Jokowi Banyak Balihonya Bareng Prabowo di Solo Sampai Lampung
VIDEO: Jawaban Lengkap Jokowi Banyak Balihonya Bareng Prabowo di Solo Sampai Lampung

Presiden Jokowi menanggapi soal baliho dirinya dengan foto bakal calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Banyak Balihonya Bareng Prabowo di Solo Sampai Lampung
Reaksi Jokowi Banyak Balihonya Bareng Prabowo di Solo Sampai Lampung

Salah satu baliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Heran PSI Pasang Baliho Jokowi
Politisi PDIP Heran PSI Pasang Baliho Jokowi

Jokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.

Baca Selengkapnya
Elektoral Prabowo sebagai Capres Meningkat, Pengamat Sebut Imbas Dekat Jokowi
Elektoral Prabowo sebagai Capres Meningkat, Pengamat Sebut Imbas Dekat Jokowi

Sinyal dukungan Jokowi untuk Prabowo membuat elektoral Prabowo meningkat.

Baca Selengkapnya
Nusron Wahid: Jokowi-Prabowo Bersatu, Tapi Cebong-Kampret Tidak Mau Bersatu
Nusron Wahid: Jokowi-Prabowo Bersatu, Tapi Cebong-Kampret Tidak Mau Bersatu

Nusron menyampaikan istilah cebong dan kampret bukan dicetuskan Jokowi ataupun Prabowo.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Keras! Hendropriyono Singgung Rivalitas Jokowi Vs Prabowo
VIDEO: Pesan Keras! Hendropriyono Singgung Rivalitas Jokowi Vs Prabowo

Guru besar intelijen Jenderal (purn) AM Hendropriyono meminta masyarakat menjaga kerukunan jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Hasto PDIP: Pemilu 2024 Bukan Jokowi Effect, Tapi Bansos dan Intimidasi Effect
Hasto PDIP: Pemilu 2024 Bukan Jokowi Effect, Tapi Bansos dan Intimidasi Effect

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menilai pemilihan umum (Pemilu) 2024 bukan sekedar Jokowi effect.

Baca Selengkapnya