Isu Jokowi titip Anies ke Prabowo, siapa yang benar?
Merdeka.com - Tensi politik jelang pilgub DKI semakin memanas. Belakangan, tersiar kabar keterlibatan Mensesneg Pratikno dalam menentukan bakal cagub/cawagub yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS, yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pratikno dikabarkan menyambangi kediaman Prabowo Subianto Djojohadikusumo saat Partai Gerindra dan PKS menggodok nama Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Pengakuan pun datang dari elite Gerindra. Waketum Gerindra Arif Poyuono mengakui Mensesneg Pratikno bertemu dengan Prabowo Subianto sebelum pengumuman pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kedatangan Pratikno untuk memberikan dukungan dan masukan kepada Prabowo atas sosok Anies.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa tanggapan Jokowi tentang tudingan menjegal Anies? Jokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik. Sehingga, ia tidak ada urusan untuk mencampurinya.'Ya tapi kan itu urusan partai politik, mau mencalonkan dan tidak mencalonkan itu urusan koalisi, urusan partai politik,' ucapnya.'Ada mekanisme, ada proses disitu, saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya' ujar Jokowi.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Tak cuma itu, Arif bahkan mengklaim, Pratikno datang sebagai utusan Presiden Joko Widodo untuk mendukung Anies. Sehingga kedatangan itu mempunyai makna bahwa Jokowi sebenarnya tidak mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Intinya Pak Pratikno bukan menghalangi. Tapi Anies sebagai kawan Pratikno dari UGM. Justru dari pembicaraan mendukung. Menguatkan Anies didukung Prabowo. Artinya jago Jokowi bukan Ahok. Mengirim Pak Pratikno sebagai perwakilan Jokowi untuk dukung Anies," kata Arif saat dihubungi, Selasa (27/9).
Menurutnya, Jokowi ingin berterima kasih atas dedikasi Anies selama menjadi Mendikbud dengan dukungan itu. Kala dicopot sebagai menteri, kata Arif, Jokowi menawari Anies menjadi duta besar namun ditolak. Sebagai gantinya, Jokowi menitipkan Anies ke Prabowo sebagai calon DKI 1.
"Sebagai balas budi Pak Jokowi ke Mas Anies. Karena Mas Anies enggak mau ditawari sebagai duta besar. Justru Anies yang dititipkan Jokowi ke Pak Prabowo lewat Pak Pratikno," klaimnya.
Namun bantahan datang dari Mensesneg Pratikno. Dia menegaskan tidak mengenal maupun menemui Prabowo Subianto terkait Pilgub DKI. Dia memastikan tidak ada pemberian dukungan kepada pasangan bakal cagub dan cawagub DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Tidak benar. Jadi saya sama sekali tidak menemui, apalagi berkunjung ke Pak Prabowo atau ke Pengurus Gerindra yang lainnya. Sama sekali saya tidak pernah berkunjung ke sana menemui dan tidak pernah ketemu dalam beberapa minggu ini. Sebelumnya juga enggak pernah," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/9).
Pratikno menegaskan tak mengenal secara personal Prabowo. Bahkan, dia mengaku tak pernah sekalipun bertemu meskipun Prabowo pernah menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor pada 29 Januari 2015 silam. Sebab saat itu dirinya sedang tak mendampingi Jokowi.
"Saya sebetulnya tidak kenal secara personal dengan Pak Prabowo sama sekali. Saya juga masih mengingat-ingat apa pernah ketemu beliau. Mungkin kelihatannya belum pernah juga," katanya.
"Kebetulan saat itu (di Istana Bogor) saya tidak mendampingi Presiden," sambungnya.
Mantan Rektor UGM ini juga menegaskan sebagai pejabat negara bersikap netral di Pilgub DKI. Karenanya, dia membantah pernyataan Arif Poyuono yang menyebut Jokowi memberikan dukungan ke Anies Baswedan melalui dirinya.
"Ini kan bukan sama sekali kita pejabat negara dukung mendukung terhadap calon. Kita netral saja. Jadi sama sekali nggak ada kaitannya berkunjung ke Gerindra dan pencalonan siapapun. Kedua, nggak ada kaitannya dukung mendukung calon Pilgub DKI," tegasnya.
Selain itu, dia pun membantah telah menjalin komunikasi dengan bakal cagub diusung Partai Gerindra dan PKS, Anies Baswedan. Sebab, muncul dugaan Pratikno mendukung sebagai imbalan setelah Anies menolak diberikan posisi Duta Besar usai dicopot Jokowi.
"Saya juga belum pernah berkomunikasi dengan Pak Anies apakah saya mengatakan jadi Dubes. Jadi itu juga enggak benar juga ya," tukasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies merupakan lawan politik yang dianggap sebagai antitesis Jokowi dan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaNama mantan calon presiden Anies Baswedan masih menjadi daya tarik di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPesan itu ditulis Anies sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaWacana menjodohkan Anies Baswedan dengan Kaesang Pangarep di Pilkada DKI Jakarta mencuat.
Baca SelengkapnyaUnggahan Anies sedang di kereta ramai dikaitkan dengan politik. Sementara itu, Prabowo dan Erick membagikan momen satu mobil dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya tertarik mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan pun sempat diharapkan dapat menjadi bagian dari tim sukses alias timses pemenangan duet tersebut.
Baca SelengkapnyaPertarungan Pilkada Jakarta 2024 semakin panas karena melibatkan para tokoh penting.
Baca SelengkapnyaPramono menyebut komunikasi itu berlangsung tepat pada saat Anies yang berkunjung ke kantor DPD PDIP.
Baca SelengkapnyaPosisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca Selengkapnya