Isu Kudeta Demokrat Dinilai Bisa Dongkrak Popularitas AHY Sebagai Capres
Merdeka.com - Isu klaim kudeta yang dilempar Partai Demokrat semakin menyorot perhatian publik. Dengan disebutnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang dituding ingin mengambil pucuk kepemimpinan partai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Akan tetapi, Peneliti Lembaga Riset Populi Center Jefri Ardiansyah melihat dari sisi lain bahwa konflik yang terjadi antara AHY dengan Moeldoko, bisa ikut mendongkrak popularitas putera Susilo Bambang Yudhoyono itu dalam bursa Calon Presiden.
Terlebih, lanjut Jefri, nama AHY sendiri sampai saat ini memang masuk salah satu kandidat Capres pada Pilpres di 2024 berdasarkan hasil riset dari lembaga- lembaga survei.
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
-
Kapan AHY dilantik jadi Menteri? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
-
Di mana AHY dilantik? Pelantikan yang dipimpin langsung oleh presiden Joko Widodo ini disiarkan di beberapa stasiun TV.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Kenapa AHY disebut calon ibu negara? Kembali ke Annisa Pohan, netizen menyebut wanita berusia 42 tahun ini memiliki aura positif. Tak heran jika ia disebut sebagai calon ibu negara di masa depan.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
"Kita tahu AHY ini kan juga salah satu dalam beberapa survei menjadi tokoh yang dipertimbangkan, apakah pantas kemudian melaju dalam 2024," kata Jefri dalam diskusi virtual Smart FM pada Sabtu (6/2).
Oleh sebab itu, Jefri menilai jika momentum konflik ini bisa menjadi uji coba kelayakan AHY dalam kemampuan memimpinnya, kepada masyarakat. Karena nama AHY merupakan kandidat Capres yang datang dari ketua umum partai tanpa jabatan di pemerintahan.
"Terlebih lagi AHY dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain (Kandidat Presiden) tidak memiliki jabatan publik ya. Jadi tidak secara spesifik bisa menunjukkan kerja kerja publiknya. Tentu fokusnya Bagaimana moment ini bisa menjadi momen konsolidasi internal," ujarnya.
"Karena ketika mas AHY masuk ke dalam bursa (Capres). Mungkin jadi satu tokoh di antara beberapa tokoh lain yang masuk dalam bursa itu sebagai satu-satunya berstatus ketua umum dan tidak menjabat sebagai jabatan publik di pemerintahan," tambahnya.
Dengan demikian, ia memandang bahwa konflik yang saat ini sedang digulirkan soal tudingan perebutan kekuasaan di tubuh Partai Demokrat, bisa menjadi bekal yang baik untuk mendongkrak popularitas AHY.
"Itu penting untuk menunjukkan bahwa memang AHY ini sebagai tokoh muda yang memiliki legitimasi politik khususnya di internal partai yang kuat. Ini nantinya juga akan menjadi bekal sendiri untuk bagaimana mencoba peruntukannya dalam pertarungan politik tahun 2024," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti memandang jika AHY maupun Demokrat berhasil menjadikan konflik ini sebagai keuntungan untuk menaikkan popularitas.
"Saya lihat momentum ini dipergunakan untuk partai Demokrat juga untuk menaikkan popularitas dan perhatian publik terhadap AHY. Jadi ada keberuntungan tersendiri dalam peristiwa ini baik kepada Demokrat ataupun untuk AHY sendiri," tuturnya.
"Jadi ini bukan tepat tidak tepat, tapi justru dengan cerdas Demokrat adanya peristiwa ini untuk menaikkan popularitas pak AHY. Bahkan kita juga tidak tahu keterlibatan nama-nama itu apakah betul apa tidak," tambahnya.
Namun demikian, Ray mengatakan bahwa konflik antara perebutan kekuasaan AHY ini bisa besar, karena banyaknya nama-nama pada lingkaran kekuasan yang tersebut.
"Itu membuat pelibatan bobot peristiwa ini makin besar makin heboh. Kemudian ujungnya adalah seolah-olah AHY sedang di dzolimi oleh orang - orang yang semuanya berkumpul di kekuasaan, itu kan efeknya luar biasa saya. Saya kira itu yang sedang digiring partai Demokrat, jadi bukan tepat engga tepat. Tapi cerdas engga cerdas," ujarnya.
Demokrat Akui Kader Makin Solid
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengakui bila konflik yang saat ini terjadi ikut memberikan hikmah bagi partai Demokrat, dengan semakin solidnya para kader.
"Nah tentu saja Ini ada hikmahnya betul ini justru semakin sulit kader-kader di daerah ini. Semua langsung bikin pernyataan mendukung, menolak KLB atau menentang, melawan mereka- mereka yang dari luar dengan kekuasaan dan uang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Nah biasa organisasi itu ketika ada serangan dari luar mereka justru menyatu," kata Andi.
Bahkan Andi mengklaim dengan adanya konflik upaya kudeta ini, turut mendapatkan dukungan elektoral untuk Partai Demkorat dan AHY di media sosial, bukan hanya dari kader internal partai.
"Sekarang kalau dibilangin ada efek elektronnya bagi Partai Demokrat tampaknya Alhamdulillah justru kita lihat dukungan dari mana-mana bukan cuman dari kader. Itu di media sosial yang buka non kader, ibu-ibu rumah tangga, karena melihat ini kedzaliman memang," tuturnya.
Oleh karena itu, Andi meyakinkan bila apa yang dibeberkan oleh partainya benar terjadi, bukanlah setting-an atau playing victim (berpura-pura menjadi korban).
"Bukan kami buat playing victim. Jadi ini kita melihatnya seperti David vs Goliath atau ada juga mayor lawan jenderal. Katanya kalau di sana kan jenderal kudeta presiden dan menteri-menteri. Lah kalau di sini ada jenderal, mau kudeta mayor, gagal pula. Karena ketahuan, ini namanya early warning system," sebutnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menjadikan survei sebagai gambaran sekaligus referensi dalam langkah-langkah perjuangan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, figur AHY cocok yang dekat dengan generasi milenial dan generasi Z, yang mana pada Pemilu 2024 merupakan pemilih terbesar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menargetkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca SelengkapnyaDemokrat terus melakukan komunikasi dengan partai lain untuk menjajaki koalisi.
Baca SelengkapnyaAHY memprediksi Pilpres 2024 akan berisi tiga pasangan calon.
Baca SelengkapnyaAHY merespons usulan DPD Demokrat Jakarta yang melirik Pj Heru Budi Hartono.
Baca SelengkapnyaAHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaSalah satu tujuannya yaitu Jawa Tengah, yang saat ini masih menjadi suara mayoritas PDI Perjuangan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat bahwa partainya banyak kehilangan kursi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, jika Anies ingin menang dalam kontestasi Pilpres 2024 harus berpasangan dengan AHY.
Baca Selengkapnya