Isu Penculikan dan Tragedi Mei 98 Kembali Menyerang Prabowo
Merdeka.com - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jokowi-JK, Agum Gumelar. Dalam pernyataannya, mantan Danjen Kopassus itu bicara mengenai pelanggaran HAM. Dia juga membongkar fakta tentang Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, Agum juga mengkritik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bersikap berbeda di masa lalu dan sekarang. Pada Pilpres 2019, SBY mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Penjelasan Agum tersebut menimbulkan beragam tanggapan dari beberapa pihak. Berikut ulasannya:
Agum Sebut Prabowo Langgar HAM
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Bagaimana SBY membantu kampanye Prabowo-Gibran? SBY beberapa kali ada di kampanye Prabowo seperti di Aceh dan di Jatim.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jokowi-JK, Agum Gumelar tiba-tiba bicara soal penculikan aktivis pada 1998 lalu. Dia mengaku tahu di mana para aktivis itu dikubur usai dibunuh.
Bahkan katanya, Prabowo Subianto sempat diperiksa atas kasus tersebut. "Dari hasil pemeriksaan mendalam, ternyata didapat fakta bukti yang nyata bahwa dia melakukan pelanggaran HAM yang berat," jelas Agum dalam video itu.
Prabowo Diberhentikan dari Militer
Masih dari penjelasan Agum Gumelar, Dewan Kehormatan Perwira (DKP) telah memeriksa Prabowo Subianto atas kasus penculikan. Dari hasil DKP itu menyebutkan bahwa Prabowo terbukti melanggar HAM berat.
Hingga DKP merekomendasikan kepada Panglima TNI saat itu Wiranto untuk memberhentikan Prabowo dari dinas militer. Keputusan itu menurut Agum ditandatangani oleh semua anggota DKP termasuk SBY.
"Jadi DKP dengan hasil temuan seperti ini merekomendasikan kepada Panglima TNI. Rekomendasinya apa? Dengan kesalahan terbukti, yang direkomendasikan supaya yang bersangkutan diberhentikan dari dinas militer," ungkapnya.
Kritik SBY karena Sekarang Dukung Prabowo
Agum Gumelar mengungkapkan Prabowo Subianto direkomendasikan berhenti dari dinas militer lantaran terbukti melanggar HAM. Saat itu bukan hanya dia yang menandatangani rekomendasi itu, tapi juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu TNI bintang tiga.
Namun, Agum merasa heran dengan sikap SBY yang dulu menandatangani keputusan DKP terkait pelanggaran HAM Prabowo, kini justru memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai capres di Pilpres 2019.
"Walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang nandatangan rekomendasi kok malah mendukung, ah itu. Nggak punya prinsip itu orang," ucap dia.
Demokrat Minta Agum Gumelar Tak Kaitkan Masa Lalu
Demokrat menanggapi kritikan Agum Gumelar terhadap SBY soal ikut menandatangani pemecatan Prabowo dari militer di masa lalu, tapi memberi dukungan pada Pilpres 2019. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai, kejadian di militer dengan keputusan Pilpres 2019 adalah dua hal yang berbeda. Sehingga tidak bisa dikaitkan begitu saja.
"Kemudian sekarang di partai, dua hal posisi yang berbeda, tidak bisa ditarik benang lurus seperti itu, kesimpulan linier seperti itu, dua hal yang berbeda. Menurut saya Pak Agum menarik masa lalu menjadi sebuah yang diikatkan begitu tanpa melihat masalah yang terjadi," katanya.
BPN: Lagu Lama Diputar Terus
Sekretaris Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo-Sandi, Hanafi Rais enggan ambil pusing mengenai kritik Agum Gumelar yang mengungkap kronologi pemecatan Prabowo. Menurutnya, isu itu sengaja diulang-ulan jelang pilpres. Ia menilai isu itu sudah basi.
"Lagu lama diputer-puter terus gitu," kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3).
 (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan Aktivis 98 terhadap dirinya sebagai capres 2024.
Baca SelengkapnyaAktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.
Baca SelengkapnyaAktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaMantan politisi PDIP itu menegaskan bahwa Prabowo sudah bersih karena sudah berkali-kali ikut Pilpres.
Baca SelengkapnyaPertemuan berlangsung hangat dan intens. Ini juga merupakan kunjungan balasan dari SBY kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaBudiman dinilai menjadi bagian yang ingin melupakan sejarah masa lalu.
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkelakar mereka yang mau jadi Presiden harus merasakan tidur di paviliun 5A Akmil.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto diam-diam bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, di Cikeas, Bogor
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto setiap menjelang Pemilihan Presiden.
Baca SelengkapnyaPertemuan Budiman dengan Prabowo mengundang reaksi beragam.
Baca Selengkapnya