Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Isu Reshuffle Kabinet Merebak Setelah Deklarasi Anies Capres, Ini Respons Nasdem

Isu Reshuffle Kabinet Merebak Setelah Deklarasi Anies Capres, Ini Respons Nasdem Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali. ©2022 Merdeka.com/Ihwan Fajar

Merdeka.com - Partai NasDem angkat suara terkait isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet yang kembali merebak seusai Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendeklarasikan Gubernur Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Mereka menegaskan, komitmen mereka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan dengan partai lain.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan bahwa komitmen Partai NasDem dalam pemerintahan saat ini adalah karena figur Presiden Joko Widodo, bukan karena iming-iming dari partai politik lainnya.

Komitmen itu sudah terjalin dari 2014 hingga 2024, sehingga apa pun langkah yang diambil oleh Partai Nasdem untuk 2024 mendatang, posisi mereka saat ini tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi hingga tuntas.

"Kesepakatan politik di koalisi Pak Jokowi, Partai Nasdem ini, satu-satunya alasan adalah karena figur Pak Jokowi. Jadi kami tidak terikat dengan partai lain karena tidak ada keterikatan dengan partai lain," kata Ahmad Ali, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (14/10).

"Kemudian persoalan apa pun itu tidak akan mengurangi komitmen Partai Nasdem. Bagi kita komitmen itu tidak bisa dilanggar dengan alasan apa pun," sambungnya.

Deklarasi Tak Ganggu Kinerja Menteri

Ahmad Ali menegaskan, hanya ada satu orang yang berhak melakukan reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri Partai Nasdem, yakni Presiden Joko Widodo.

Dia pun mengaku tak ambil pusing jika partai lain tidak suka dengan langkah politik yang diambil Partai Nasdem untuk Pilpres 2024. Menurutnya, langkah itu tidak akan mengganggu kinerja para menteri dari Partai Nasdem yang saat ini berada di pemerintahan Jokowi.

"Ketika ditanya Nasdem akan keluar atau tidak aman, tidak ada orang yang berhak mengeluarkan kami dari kabinet ini, karena ini adalah koalisi yang kami bangun komitmen dari 2019-2024. Jadi persoalan kemudian menterinya Nasdem mau di reshuffle karena tidak cakap, tidak cerdas, tidak mampu membantu pemerintah monggo silakan, enggak ada masalah," tegasnya.

"Pak Jokowi tahu kok bagaimana cara Nasdem berteman, sebagaimana komitmen Nasdem berkoalisi. Namun, yang berhak menilai ini hanya satu orang, Pak Jokowi, partai-partai lain tidak punya hak untuk menilai itu," tambah Ahmad Ali.

Oleh karena itu, Ahmad Ali menegaskan, para menteri Partai Nasdem tidak akan pernah keluar dari pemerintahan Jokowi. Apalagi hanya karena Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan.

"Sikap kami jelas, kami tidak akan pernah keluar dari koalisi. Karena itu adalah komitmen yang harus dipertanggungjawabkan di pemerintahan Jokowi selama 2024," imbuhnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem Larang Anies Pilih Cawagub dari Kadernya, Ini Alasannya
NasDem Larang Anies Pilih Cawagub dari Kadernya, Ini Alasannya

NasDem menegaskan kepada Anies untuk tidak menunjuk calon wakil gubernur dari kadernya.

Baca Selengkapnya
NasDem Sering Komunikasi Ajak PKB dan PDIP Dukung Anies di Pilkada Jakarta
NasDem Sering Komunikasi Ajak PKB dan PDIP Dukung Anies di Pilkada Jakarta

Apakah PKB masih diperhitungkan untuk bergabung dengan NasDem dan PKS yang sudah mendukung Anies, Hal itu tinggal menunggu saja.

Baca Selengkapnya
Didukung NasDem, PKS: Anies-Sohibul Sudah Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
Didukung NasDem, PKS: Anies-Sohibul Sudah Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024

PKS dipastikan tetap akan mengusung Sohibul Iman sebagai Bacawagub mendampingi Anies.

Baca Selengkapnya
Alasan Paloh Usung Anies Jadi Capres: Kita Mau Buktikan Pluralisme Tak Hanya di Bibir
Alasan Paloh Usung Anies Jadi Capres: Kita Mau Buktikan Pluralisme Tak Hanya di Bibir

Surya Paloh mengungkap salah satu alasan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Baca Selengkapnya
Demokrat Gelar Rapat di Cikeas Besok, Tentukan Sikap Usai Anies Pilih Cak Imin jadi Cawapres
Demokrat Gelar Rapat di Cikeas Besok, Tentukan Sikap Usai Anies Pilih Cak Imin jadi Cawapres

Demokrat menggelar rapat usai merasa dikhianati Anies.

Baca Selengkapnya
NasDem Resmi Usung Anies Jadi Cagub di Pilkada Jakarta 2024
NasDem Resmi Usung Anies Jadi Cagub di Pilkada Jakarta 2024

Anies Baswedan menerima keputusan Partai NasDem yang telah memutuskan untuk mengusung dirinya di Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Anies Baswedan Jawab Serangan SBY-Demokrat Soal Pengkhianatan
VIDEO: Tajam Anies Baswedan Jawab Serangan SBY-Demokrat Soal Pengkhianatan

Partai Demokrat memilih keluar koalisi, setelah Anies diminta Ketum NasDem Surya Paloh tetapkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar jadi cawapresnya.

Baca Selengkapnya
Ketika Jokowi Penasaran Nama Cawapres Anies, sampai Tanya Surya Paloh
Ketika Jokowi Penasaran Nama Cawapres Anies, sampai Tanya Surya Paloh

Surya Paloh menyampaikan kepada Jokowi bahwa dirinya sendiri belum tahu siapa yang akan mendampingi Anies.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Ogah Buru-Buru Bahas Pencalonan Anies di Pilkada DKI Jakarta: Kasih Jeda Sebentar, Nanti Kita Bicarakan
Surya Paloh Ogah Buru-Buru Bahas Pencalonan Anies di Pilkada DKI Jakarta: Kasih Jeda Sebentar, Nanti Kita Bicarakan

Surya Paloh mengaku ingin memberikan waktu jeda berpikir untuk Anies setelah melewati kontestasi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tanggapi Gaduh Koalisi dan Duet Anies-Cak Imin: Bukan Urusan Presiden
Jokowi Tanggapi Gaduh Koalisi dan Duet Anies-Cak Imin: Bukan Urusan Presiden

Jokowi menegaskan persoalan koalisi dan Capres dan Cawapres bukan urusan presiden

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Bantah NasDem Keberatan AHY jadi Cawapres Anies
Surya Paloh Bantah NasDem Keberatan AHY jadi Cawapres Anies

Demokrat mendesak Anies segera menetapkan calon wakil presiden dan mendeklarasikannya

Baca Selengkapnya
Sahroni Sebut Rekomendasi NasDem ke Anies Bisa Dicabut
Sahroni Sebut Rekomendasi NasDem ke Anies Bisa Dicabut

"Jadi ini jangan kecele, rekomendasi bisa aja dikasih, tapi tahu-tahu enggak didaftarin. Bisa dicabut," ujar Sahroni..

Baca Selengkapnya