Isu reshuffle menguat, beranikah Jokowi copot menteri dari parpol?
Merdeka.com - Belum genap setahun kabinet yang dibentuk Presiden Jokowi bekerja, wacana reshuffle terus bergulir. Belakangan, isu itu semakin kencang dengan hasil-hasil survei yang menunjukkan kinerja beberapa menteri jauh dari harapan.
Jokowi sendiri telah meminta para menteri melaporkan kinerja mereka untuk dinilai. Wapres Jusuf Kalla juga pernah menyatakan jika reshuffle akan berlangsung setelah lebaran.
Beberapa menteri yang menjadi sasaran kritik berasal dari partai. Tapi beranikah Jokowi mengotak-atik susunan pembantunya yang berasal dari parpol pendukungnya?
-
Kapan menteri berhenti menjabat? Masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan segera berakhir dalam beberapa hari mendatang, menandai berakhirnya kepemimpinan selama 10 tahun Jokowi dalam dua periode.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang dicopot dari jabatan Ketua MK? MKMK menyatakan Anwar Usman dicopot dari jabatannya karena terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan perilaku hakim konstitusi.
-
Siapa saja yang diusulkan sebagai menteri? Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui memang sudah ada beberapa partai politik (parpol) yang mengusulkan nama untuk diajukan sebagai menteri kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Kenapa Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? 'Benar, mutasi merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran personel, tour of area,' kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (6/12).
Minggu (21/6) lalu, Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) merilis hasil survei mereka terhadap responden yakni para profesional di Jakarta. Terdapat empat menteri dengan nilai terendah dalam kinerja di kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
"Di antara mereka ada Yasonna H. Laoly (Menkum HAM), Sofyan Djalil (Menko perekonomian), Puan Maharani (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Sudirman Said (Menteri ESDM)," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio di Kedai Kopi, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (21/6).
Untuk Menkum HAM Yasonna Laoly sebanyak 52,4% responden minta untuk direshuffle, Menko Bidang Perekonomian Sofyan Djalil sebesar 50,8%, sedangkan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani sebesar 59,6% dan terakhir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebesar 38,4%.
Menurut Satrio, responden menilai menteri perlu dirombak atau tidak berdasarkan kinerja. Seperti dalam memahami tugas dan fungsi pokok kementerian, pemahaman visi kementerian, pemahaman proses pengambilan keputusan dan pemahaman kebijakan kementerian.
"Mereka justru lebih memilih menteri yang miskin terobosan dan lebih banyak diam. Dibanding menteri banyak terobosan tapi kontroversial dan cari aman," kata Satrio memberikan keterangan kepada awak media.
Selanjutnya Satrio menilai Menteri Sofyan Djalil bernilai rendah karena kondisi perekonomian Indonesia yang labil.
"Mereka kan berasal dari kalangan kelas menengah yang paham dengan ekonomi. Ada kekhawatiran dari harga kebutuhan pokok mahal, harga bbm mahal dan biaya berobat yang mahal," terangnya.
Dari survei ke seluruh menteri, Puan Maharani menduduki posisi teratas untuk dirombak. Kenapa? (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons heboh kabar beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan mundur
Baca SelengkapnyaSaat kunjungan kerja di Jawa Timur, hari ini, Jumat (6/9), Jokowi memberi kode akan melakukan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaDi mata Jokowi, bukan hal luar biasa dan mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.
Baca SelengkapnyaJokowi harus mempertegas aturan agar tak terjadi penyalagunaan kekuasaan bagi peserta Pilpres.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTanpa menahan, Luhut mempersilakan menteri yang ingin mundur segera pamit dari jabatannya.
Baca Selengkapnya